Rabu 14-Dec-2022 10:03 WIB
380

Foto : wartakota
brominemedia.com-- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist
Merdeka Sirait, turun tangan mengatasi kisruh penggusuan sekolah SDN Pondok
Cina 1 oleh Pemkot Depok.
Aktivis yang konsisten ini melihat ada pelanggaran hak asasi
yang dimiliki anak-anak oleh Pemkot Depok.
"Rumah ibadah itu penting, penting sekali tetapi harus
diselesaikan hak-hak dasar anak untuk mendapatkan pendidikan," ucapnya,
Rabu (14/12/2022).
Seperti diketahui, Pemkot Depok berupaya menggusur SDN
Pondok Cina 1 karena lahannya hendak dibangun Masjid Raya Margonda.

Dalam rangka memperingati hari perayaan Hak Asasi Manusia
yang jatuh pada 10 Desember 2022 jajaran Komnas PA yang dipimpin langsung oleh
Arist Merdeka Sirait berkunjung ke SDN Pondok Cina 1.
Dalam kesempatan itu Arist menyampaikan dukungan penuh
kepada hak anak untuk menorehkan pendidikan secara layak.
"Saya dengar bahwa ini (lahan SDN Pondok Cina 1) akan
dibebaskan dan dibangun rumah ibadah, tetapi hak-hak anak-anak atas pendidikan
terlantar," kata Arist.
"Bahkan sudah menarik guru Pondok Cina 1 yang punya
kewajiban memberikan hak atas pendidikan itu. Itulah pelanggaran pidana yang
dilakukan oleh Wali Kota karena ternyata dia mengizinkan guru-gurunya enggak
boleh mengajar di sini, kan begitu prakteknya," sambungnya tegas.
Dari hal tersebut Komisi Nasional Perlindungan Anak akan
berupaya mengklarifikasi kepada pihak terkait permasalahan apa yang sebenarnya
terjadi.
"Akan kita klarifikasi, lalu kemudian juga saya dengar
mendatangkan Satpol pp untuk melakukan pengosongan lahan," ungkap Arist.
Dengan tegas Arist sampaikan bahwa hak atas pendidikan
merupakan hak yang sangat fundamental yang tidak bisa diganggu oleh siapapun.
"Saya menyaksikan gurunya ternyata juga enggak ada,
muridnya belajar dengan relawan ya dan ini dibiarkan itu bentuk penelantaran
dilakukan oleh Wali Kota karena tidak menghadirkan guru untuk belajar padahal
proses ini kan harus jalan dan tidak mengorbankan anak-anak," tegas Arist.
"Bahwa urusan ini mau dibangun menjadi rumah ibadah
silahkan saja, karena rumah ibadah juga penting tetapi sekolah jangan
diabaikan," sambungnya.
Arist mencatat dari banyaknya peristiwa yang melibatkan
anak, maka ia ingin agar status Kota Layak Anak untuk Kota Depok segera
Dicabut.
"Sudah lama saya katakan bahwa peristiwa-peristiwa
kejahatan terhadap anak itu tak pernah berhenti di Depok, ada dibeberapa
tempat. Ada yang ibu mukulin anaknya, anaknya yang mukulin, begal dan
seterusnya," ungkap Arist
"Dengan rasa hormat, Pemerintah harus mencabut Kota
Layak Anak Depok itu, karena tidak layak," sambungnya.
"Ini peristiwa bukan sederhana loh, 300an siswa menjadi
korban. Maka ini merupakan sebuah kejahatan atas hak anak," tegas Arist.
Konten Terkait
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya untuk mengantisipasi maraknya aksi tawuran remaja yang terjadi saat ramadan.
Selasa 28-Mar-2023 05:30 WIB
P2G mengecam keras upaya penggusuran SDN Pondokcina 1 di Kota Depok dan menyebut Pemkot Depok melakukan edusida.
Senin 16-Jan-2023 04:34 WIB
Hanya ada empat guru pengganti untuk mengajar di SDN Pondok Cina 1 dari Dinas Pendidikan Kota Depok.
Senin 09-Jan-2023 10:15 WIB
Tumpukan sampah setinggi hampir 5 meter menggunung di Pasar Kemiri Muka, Kota Depok. Tingginya bahkan melebihi atap ruko pedagang
Rabu 28-Dec-2022 05:03 WIB
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Minta Pemkot Depok menghormati hak asasi anak-anal terkait pendidikan.
Rabu 14-Dec-2022 10:03 WIB