Jumat 21-Oct-2022 11:15 WIB
178

Foto : detik
brominemedia.com –
Polisi mengatakan saksi kunci kasus pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang, Iwan
Boedi Prasetijo, seorang warga inisial AG Portal. Namun polisi heran AG Portal
mendadak mengaku tidak tahu saat mendapat perlindungan Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban (LPSK).
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar sebelumnya
menjelaskan terkait keterangan AG Portal pada pemeriksaan pertama menjelaskan
apa yang dia ketahui termasuk melihat tiga orang yang dua di antaranya berbadan
tegap di lokasi ditemukannya jasad Iwan di kawasan Marina, Semarang.
Namun, pada pemeriksaan berikutnya, Agung mengubah seluruh
keterangan dan menyebut tidak tahu-menahu soal apa yang ditanyakan penyidik.
Hal itulah yang menjadi pertanyaan Irwan soal peran LPSK.
"Agung Portal selama dalam lindungan LPSK selalu
mengatakan tidak, tidak tahu. Artinya begini, dalam perspektif perlindungan,
orang yang dilindungi adalah saksi, orang yang melihat, mengetahui peristiwa
pidana. Kalau Agung ini tidak tahu, tidak tahu, berarti gugur kualifikasinya
sebagai saksi. Untuk apa dilindungi?" tanya Irwan, seperti dilansir detikJateng,
Kamis (20/10/2022).
"Iya, kunci (AG Portal saksi kunci)," imbuhnya.
Sebelumnya, kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan menggunakan lie detector atau deteksi kebohongan kepada tiga saksi termasuk AG Portal. Bahan pemeriksaan diambil dari pemeriksaan pertama AG Portal, ternyata hasilnya dia tidak berbohong pada pemeriksaan pertama.

"Kemudian, terhadap keterangan AG Portal, kita basic-nya pemeriksaan. Kita sodorkan pemeriksaan terhadap yang menjadi acuan pemeriksaan lie detector, itu pemeriksaan pertama, itu artinya kan sesuai dengan pernyataan pertama," kata Irwan, Senin (17/10).
Sementara itu, Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi sebelumnya menyebut saksi sempat ketakutan sehingga mendapat perlindungan LPSK, bahkan sempat dikawal anggota TNI selama dua hari.
"Betul, karena yang bersangkutan ketakutan. Saya sebagai penyidik juga tidak tahu, yang bersangkutan takut sama siapa. Bisa karena orang lain bisa anggota saya sendiri. Makanya saya panggil LPSK," kata Rinoso di Markas Pomdam IV/Diponegoro, Jalan Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang, Kamis (13/10).
Pomdam IV/Diponegoro juga sudah memeriksa dua orang anggotanya yang dicurigai terlibat. Namun dalam pernyataan terakhirnya, Rinoso menyebut keduanya belum terbukti terlibat.
Konten Terkait
Sebanyak 38 bhikkhu dari berbagai negara melaksanakan ritual perjalanan suci Thudong menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jumat 25-Apr-2025 20:33 WIB
Road to Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2025, siap digelar di Semarang, tepatnya di Sam Poo Kong
Kamis 24-Apr-2025 20:40 WIB
Upaya pencarian terhadap Andreas Juliana, remaja berusia 19 tahun asal Semarang, yang terseret ombak di Pantai Parangtritis beberapa waktu lalu resmi dihentikan
Kamis 10-Apr-2025 20:27 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mengetahui kabar adanya dugaan kekerasan terhadap wartawan saat kunjungannya ke Stasiun Semarang Tawang pada Sabtu (5/4), dari pemberitaan.
Minggu 06-Apr-2025 20:45 WIB
Kekurangan dan menderita down syndrome tidak tidak menghalangi Keyza Atmaja untuk berkarya.
Minggu 16-Mar-2025 21:43 WIB