Sabtu 24-Dec-2022 08:10 WIB
168

Foto : tempo
brominemedia.com -
Glaukoma adalah kondisi mata yang merusak saraf optik. Saraf optik mengirimkan
informasi visual dari mata ke otak dan sangat penting untuk mendapat penglihatan
yang baik. Kerusakan saraf optik sering dikaitkan dengan tekanan tinggi di
mata. Namun glaukoma bisa terjadi bahkan dengan tekanan mata normal.
Glaukoma menurut laman WebMD memiliki beberapa tipe yakni:
Jenis Utama glaukoma
1. Open-angle glaucoma Ini adalah jenis yang paling umum.
Medis mungkin juga menyebutnya glaukoma sudut lebar. Struktur saluran
pembuangan di mata (disebut trabecular meshwork) terlihat baik-baik saja,
tetapi cairan tidak mengalir keluar sebagaimana mestinya.
2. Angle-closure glaucoma ini lebih umum di Asia. Mungkin
juga mendengarnya disebut glaukoma sudut tertutup akut atau kronis. Mata tidak
seperti seharusnya karena ruang pembuangan antara iris dan kornea menjadi
terlalu sempit. Ini dapat menyebabkan penumpukan tekanan secara tiba-tiba di
mata. Ini juga terkait dengan rabun jauh dan katarak, kekeruhan lensa di dalam
mata.
Jenis Glaukoma Tidak
umum
1. Glaukoma sekunder. Inilah saat kondisi lain, seperti
katarak atau diabetes, menyebabkan tekanan tambahan pada mata.
2. Glaukoma tegangan normal. Ini adalah saat memiliki titik
buta dalam penglihatan atau saraf optik rusak meskipun tekanan mata berada
dalam kisaran rata-rata. Beberapa ahli mengatakan itu adalah bentuk glaukoma
sudut terbuka.
3. Glaukoma pigmentasi. Dengan bentuk ini, potongan-potongan
kecil pigmen dari iris mata, bagian mata yang berwarna, masuk ke dalam cairan
di dalam mata dan menyumbat saluran drainase.
4. Glaukoma pada anak-anak. Seorang anak mungkin lahir dengan glaukoma atau tumbuh dalam beberapa tahun pertama. Drainase yang tersumbat, cedera, atau kondisi medis yang mendasarinya dapat menyebabkan kerusakan saraf optik.

Pencegahan Glaukoma
Merujuk Mayo Clinic langkah-langkah ini dapat membantu mendeteksi dan mengelola glaukoma pada tahap awal. Itu dapat membantu mencegah kehilangan penglihatan atau memperlambatnya.
1. Lakukan pemeriksaan mata secara teratur
Pemeriksaan mata komprehensif secara teratur dapat membantu mendeteksi glaukoma pada tahap awal, sebelum terjadi kerusakan yang signifikan. Sebagai aturan umum, American Academy of Ophthalmology merekomendasikan pemeriksaan mata komprehensif setiap 5 hingga 10 tahun jika berusia di bawah 40 tahun; setiap 2 hingga 4 tahun jika berusia 40 hingga 54 tahun; setiap 1 hingga 3 tahun jika berusia 55 hingga 64 tahun; dan setiap 1 hingga 2 tahun jika lebih tua dari 65 tahun.
2. Ketahui riwayat kesehatan mata keluarga
Glaukoma cenderung diturunkan dalam keluarga. Jika Anda berisiko tinggi, Anda mungkin memerlukan pemeriksaan lebih sering.
3. Kenakan pelindung mata
Cedera mata yang serius dapat menyebabkan glaukoma. Kenakan pelindung mata saat menggunakan perkakas listrik atau berolahraga.
4. Gunakan obat tetes mata yang diresepkan secara teratur
Obat tetes mata glaukoma dapat secara signifikan mengurangi risiko tekanan mata yang tinggi akan berkembang menjadi glaukoma. Gunakan obat tetes mata seperti yang disarankan dokter bahkan jika tidak memiliki gejala.
Konten Terkait
LR, oknum dosen penyuka sesama jenis kini dipecat dari tiga kampus tempatnya mengajar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korbannya kini ada 22.
Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, dipastikan mulai...
Kamis 05-Dec-2024 20:19 WIB
Warna paspor Indonesia terdiri atas hijau, biru dan hitam. Masing-masing warna tersebut mencerminkan jenis dan fungsinya yang berbeda.
Selasa 06-Aug-2024 20:37 WIB
pengembangan konsep pariwisata Sumba Tengah berpegang pada ada tiga pilar pengembangan yakni community based tourism, pariwisata terintegrasi dan pariwisata berbasis keunggulan lokal.
Kamis 27-Jun-2024 20:42 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Direktur Pelaksana Pertama Dana Moneter Internasional (IMF) Gita Gopinath mengatakan kecerdasan buatan (AI) dapat menimbulkan risiko terhadap lapangan kerja yang lebih luas selama krisis ekonomi global berikutnya...
Kamis 30-May-2024 20:58 WIB