Selasa 16-Dec-2025 20:15 WIB
Foto : liputan6
Brominemedia.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendorong hilirisasi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi menjadi barang bernilai tinggi. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperluas manfaat gas bumi bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang tumbuhnya industri baru di dalam negeri.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Mirza Mahendra mengatakan, selama ini, umumnya gas bumi hanya digunakan sebagai bahan bakar. Padahal, gas bumi (CH4) dapat diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai seperti methanol, etil-glikol, formic acid, hydrogen dan lain sebagainya.
"Bahkan, dapat dikembangkan lagi menjadi etilen untuk bahan baku plastik, serta ammonia yang dapat diproses lagi menjadi urea dan nitric acid,” kata Mirza, Selasa (16/12/2025).
Untuk meningkatkan nilai tambah gas bumi juga berhubungan erat dengan ekonomi hijau. Gas bumi dikenal sebagai salah satu sumber energi fosil dengan nilai emisi karbon terendah dibandingkan bahan bakar lainnya, sehingga berperan penting sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission 2060 (NZE).
“Manfaat dari gas bumi yang lebih ramah lingkungan menjadi peluang untuk menciptakan nilai tambah. PGN menyiapkan tiga inisiatif utama untuk mendukung NZE sekaligus menggerakan ekonomi hijau. Program pertama adalah pemanfaatan BioCNG dari limbah kelapa sawit yang digasifikasi menjadi biogas. Kemudian pengembangan Carbon Capture Storage, serta digitalisasi untuk efisiensi energi melalui jaringan,” jelas Mirza.
Pengembangan Hydrogen
Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berkomitmen juga menjajaki pengembangan Hydrogen yang berasal dari beberapa sumber-sumber energi non fosil yang lebih ramah lingkungan.
“PGN menginisiasi untuk pengembangan hidrogen dan mencoba memasarkan untuk menjadi bahan bakar masa depan,” ujar Mirza.
Mirza menegaskan, PGN tetap memperkuat ekosistem gas bumi nasional yang optimal dan berkelanjutan, seiring dengan inisiasi hilirisasi gas bumi. Fokus utama PGN mencakup optimalisasi pemanfaatan gas bumi dalam negeri, pembangunan infrastruktur gas bumi di wilayah eksisting maupun wilayah baru dalam rangka unlocking new demand guna pemerataan akses, serta pengelolaan gas bumi yang terintegrasi untuk menciptakan pengelolaan gas bumi yang terjangkau dan berkeadilan.
“PGN mendukung asta cita pemerintah yang fundamental untuk mendorong ketahanan dan swasembada energi nasional. Melalui hilirisasi gas bumi, kami berharap nilai tambah energi nasional meningkat, industri dalam negeri semakin berkembang dan transisi energi berjalan lancar, sehingga Indonesia semakin mandiri dan siap menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Mirza.
Kebutuhan Gas Diproyeksi Tumbuh 3% per Tahun, PGN Siapkan Strategi Ini
Sebelumnya, kebutuhan gas bumi diproyeksi akan terus tumbuh kedepannya, kondisi ini perlu ditunjang dengan infrastruktur yang kuat untuk memasok energi tersebut ke konsumen dan menjaga ketahanan energi nasional.
Direktur Manajemen Risiko PGN, Eri Surya Kelana, mengatakan, kebutuhan gas pelanggan PGN diproyeksikan tumbuh 2–3% per tahun. Untuk menjaga kesinambungan suplai, PGN terus mencari sumber gas baru, termasuk mengoptimalkan pemanfaatan LNG domestik.
“PGN berperan pada midstream dan downstream. Fokus utama kami adalah memastikan alokasi gas dari pemerintah dapat mengalir secara andal melalui infrastruktur pipa maupun nonpipa. Di tengah penurunan pasokan gas pipa PGN, kami melakukan diversifikasi sumber dan memaksimalkan infrastruktur yang ada,” kata Eri, Senin (8/12/2025).
Pemanfaatan LNG dinilai semakin berperan penting dalam menjaga kontinuitas suplai, sembari menunggu beroperasinya sumber-sumber gas baru seperti Masela dan Andaman yang berpotensi menjadi pasokan jangka panjang.
Eri mengungkapkan, saat ini tiga tantangan utama yang perlu diatasi bersama: availability (ketersediaan pasokan), affordability (keterjangkauan harga, terutama dengan meningkatnya porsi LNG sebagai bauran energi), dan accessibility (kesiapan dan fleksibilitas infrastruktur).
Menurutnya, penguatan infrastruktur, baik pipa maupun nonpipa, menjadi kunci agar pasokan dapat terhubung ke titik-titik kebutuhan secara efisien. Kami mendorong orkestrasi antara Pemerintah, pelaku hulu, pelaku usaha midstream dan downstream, serta sektor industri, yang menjadi faktor penentu ketahanan energi ke depan.
"Tentunya PGN tetap mengedepankan aspek kepatuhan (compliance) baik dalam kegiatan operasional maupun investasi korporasi,” tambah Eri.
Tingkatkan Keandalan Penyaluran Gas
Eri menyatakan, PGN berkomitmen untuk terus meningkatkan keandalan penyaluran gas melalui penguatan jaringan, efisiensi operasional, serta koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Melalui upaya bertahap pada aspek pasokan dan infrastruktur, PGN berharap dapat mendukung terjaganya penyediaan energi yang lebih stabil bagi masyarakat dan sektor industri.
Saat ini PGN mengelola jaringan infrastruktur gas terbesar dan terintegrasi di Indonesia, mencakup lebih dari 35.000 km jaringan pipa, berbagai fasilitas LNG, serta lebih dari 800 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga. Infrastruktur tersebut menjadi tulang punggung penyaluran gas ke sektor industri, komersial, serta rumah tangga dan pelanggan kecil.
Konten Terkait
PEMERINTAHAN
Serobot Lahan Hutan Satgas PKH Jerat 71 Perusahaan Sawit dan Tambang Dengan Denda Rp 38 6 Triliun
Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah melakukan penagihan denda terhadap sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan tambang yang terbukti melakukan kegiatan secara ilegal. Sebab,mereka melakukan kegiatannya di kawasan hutan milik negara tanpa izin.Ada sebanyak 71 perusahaan (korporasi) sawit dan tambang yang diwajibkan membayar denda kepada negara. Total dendanya sebesar Rp 38,6 triliun.Ketua Tim Tenaga Ahli Jaksa Agung RI Barita Simanjuntak membeberkan, per 8 ...
Senin 08-Dec-2025 20:18 WIB