Selasa 11-Nov-2025 20:22 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan membeli perangkat radar cuaca dengan anggaran Rp 25 miliar. Radar itu akan dipasang di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
"Kami sudah men-set up, ya secepatnya di 2026. Mudah-mudahan di awal tahun sudah mulai bisa dieksekusi pengadaannya," kata Sekda Jabar, Herman Suryatman, di Bandung Barat, Selasa (11/11/2025).
Herman menjelaskan, pengadaan radar cuaca tersebut merupakan hasil pertemuan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Nantinya, pengelolaan radar cuaca tersebut pun akan dilakukan berkolaborasi bersama BMKG.
"Pak Gub sudah langsung bertemu dengan kepala BMKG. Salah satu kesepahamannya, kami akan mendapatkan akses data terkait dengan ke-BMKG-an. Dan untuk membantu kerja-kerja BMKG di Jabar, kita akan pasang radar di Jatinangor. Ini provinsi pertama yang kerja sama dengan BMKG sampai sedalam itu," ucap Herman.
Herman membeberkan, kehadiran radar cuaca diharapkan dapat memantau fenomena hujan untuk langkah mitigasi bencana.
Hujan dinilai memiliki efek yang cukup signifikan terhadap bencana di Jabar. Berbekal data potensi curah hujan dari radar cuaca, pemerintah dinilai bisa lebih sigap dalam melakukan langkah antisipasi.
"Ini menandakan keseriusan kami untuk mitigasi bencana, untuk antisipasi bencana. Penanganan bencana itu harus evidence-based policy (kebijakan berbasis bukti). Harus based on data (berdasarkan data). Good data, good decision, good result. Datanya bagus, maka pengambilan keputusan akan bagus, maka hasilnya akan bagus," ucap Herman.
Herman belum membeberkan sejauh mana kemampuan radar cuaca itu.
"Lebih jauhnya nanti kami akan share ke teman-teman. Kami harus komfirmasi ke BMKG detailnya fungsi radar ini apa saja sih. Ini sangat teknis ke-BMKG-an. Ini sangat teknis menyangkut tugas-tugas meteorologi dan geofisika," ujarnya.
Terkait lokasi radar cuaca di Jatinangor, lanjut Herman, hal itu merupakan hasil kajian dan rekomendasi langsung dari pihak BMKG.
"Mereka juga kan mendeteksi dengan baik, melakukan mapping tempat yang paling tepat di mana. Mereka merekomendasikan di Jatinangor," ucapnya. (*)
Konten Terkait