Jumat 25-Nov-2022 13:36 WIB
250

Foto : tempo
brominemedia.com-- Kehadiran Presiden Joko Widodo membawa kebahagiaan
tersendiri bagi anak-anak penyintas bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Terlihat saat Presiden mengunjungi posko Layanan Dukungan Psikososial (LDP)
Kemensos di halaman SDN 2 Sukamaju, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur,
pada Kamis siang, 24 November 2022. Anak-anak antusias menyambut kehadiran Jokowi.
"Semangat pagi! Pagi, pagi, pagi! Di mana negerimu? Di
sini negeriku... Kanan negeriku... Kiri negeriku... Negeri cintaku...
Indonesiaaa," teriak anak-anak ini penuh semangat. Bayu—seorang anak
penyintas, bahkan berani mempersembahkan sebuah lagu yang tengah viral
"Ojo Dibandingke" di hadapan Presiden.

Didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Jokowi terus
tersenyum menyaksikan keberanian dan keceriaan 66 anak-anak di posko LDP. Usai
memberikan anak-anak kesempatan untuk berekspresi, Jokowi langsung bertanya,
"Tadi pagi sudah makan apa?"
"Nasiii," jawab mereka serempak. Hal ini mendapat
tanggapan kembali dari Jokowi, "Nasi sama apa? Ini, ada nasi sama ayam,
buat kalian. Kebagian semuanya," kata Jokowi langsung mengulurkan beberapa
kotak nasi.
Pemandangan serupa terlihat pada Posko LDP Kemensos di Desa
Cijedil, Kecamatan Cugenang. Jokowi didampingi Risma juga melakukan hal yang
sama, berinteraksi dan membagikan kotak nasi kepada anak-anak.
Kehadiran Jokowi merupakan kunjungan kedua setelah yang
pertama pada Selasa silam. Selain berinteraksi dengan anak-anak di posko LDP,
Jokowi juga memastikan kebuthan logistik terpenuhi. "Saya ingin memastikan
makanan, tenda, obat-obatan, logistik, semuanya terdistribusi dengan
baik," katanya.
Sejak bencana gempa bumi melanda 7 kecamatan di Kabupaten
Cianjur, Kemensos mengerahkan tim dari 12 Sentra Rehabilitasi Sosial dan
relawan dari beberapa daerah untuk terjun langsung melakukan pengananan
bencana, sejak Senin, 24 November 2022, beberapa jam setelah gempa terjadi.
Penanganan bencana yang dilakukan Kemensos antara lain dalam
hal pengungsian, yakni pemasangan tenda, dan pemenuhan kebutuhan dasar
penyintas, yang meliputi pendistribusian bantuan logistik, permakanan, hingga
LDP.
Terkait tenda dan pengungsian, dikatakan Risma, pihaknya
telah memasang ratusan tenda di banyak titik di 7 kecamatan melalui perpanjang
tangan timnya di lapangan. Namun, ia mengaku masih mencari desain tenda yang
tepat untuk kontur geografis Cianjur.
"Kalau gempa, biasanya, meskipun rumahnya sudah roboh,
mereka enggak mau meninggalkan rumah karena di dalam mungkin masih ada yang
bisa diselamatkan. Nah, biasanya maunya nunggu di dekat rumah," ujar
Risma.
Tidak adanya halaman rumah dan terbatasnya jumlah lapangan
terbuka di Cianjur, membuat Mensos memikirkan kembali pola dan strategi
pemasangan tenda yang selama ini telah diterapkan.
Risma lantas membagikan pengalamannya menangani gempa
Pasaman di Sumatera Barat pada Maret lalu. di daerah tersebut datarannya luas
dan relatif rata. Saat Mensos mengirimkan tenda, penduduk bisa langusng
mendirikan di sekitar rumah. "Kalau di sini (Cianjur) 'kan beda, terjal,
turun naik gitu konturnya. Rata-rata halaman rumahnya juga nggak ada. Itu yang
membuat saya harus mengubah strategi," ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan permakanan penyintas, Kemensos juga
telah mengaktivasi dapur umum lapangan yang dikelola oleh personel Taruna Siaga
Bencana (Tagana) di masing-masing posko pengungsian. Saat ini, telah beroperasi
12 dapur umum, antara lain dapur umum Sukamanah dengan kapasitas 2.000 porsi,
dapur umum Pendopo 3.000 porsi, dapur umum Jagakarsa 1.651 porsi, dapur umum
Gasol 4.100 porsi, dapur umum Sukamaju 3.000 porsi, dan dapur umum Karangtengah
2.000 porsi.
Selanjutnya, dapur umum Cimacan mampu memproduksi 1.200
porsi, dapur umum Rancagoong 1.300 porsi, dapur umum Cikancana 1.000 porsi,
dapur umum Warungkondang 2.474 porsi, dapur umum Gekbrong 1.200 porsi dan dapur
umum Cugenang 1.500 porsi. Total, 24.000 paket makanan dapat diproduksi dapur
umum Kemensos setiap harinya.
"Masing-masing dapur umum mampu memproduksi makanan
1.000 sampai 4.000 nasi bungkus per hari untuk penyintas di setiap lokasi
pengungsian," kata Risma.
Meski begitu, pihaknya mengaku timnya masih menemui kendala
dalam penanganan bencana gempa Cianjur yakni sulitnya mendapatkan air bersih
untuk proses memasak, MCK, dan sanitasi yang lainnya.
Terkait kesulitan air bersih yang dialami penyintas ini,
Risma menyatakan, Kemensos mulai mengambil langkah membuat sumur bor. Salah
satunya, yang telah dilakukan di lokasi pengungsian lapangan Jagaraksa,
Kecamatan Warungkondang. "Cara ini ditempuh agar kendala kesulitan air
bersih di posko itu bisa segera teratasi sehingga tidak mengganggu jalannya
pelayanan kepada masyarakat terdampak gempa Cianjur," kata dia.
Konten Terkait
Indonesia kembali dipercaya FIFA untuk menggelar pertandingan sepak bola dunia. Kali ini Indonesia baru saja ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia Sepakbola U-17.
Senin 26-Jun-2023 14:07 WIB
ara korban penipuan penjualan tiket konser Coldplay secara daring melalui media sosial membuat laporan polisi ke Bareskrim Polri.
Jumat 19-May-2023 20:51 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno belum mau memberikan kepastian soal kabar grup band Coldplay akan menggelar konser di Indonesia. Dia baru akan menyampaikan informasi lebih lanjut pada awal Mei.
Jumat 28-Apr-2023 01:02 WIB
Parahnya kasus dugaan korupsi bansos beras Kemensos seolah-olah beras bantuan tersebut sudah didistribusikan 100% padahal belum dilakukan.
Selasa 28-Mar-2023 10:26 WIB
Mantan Bupati Purbalingga Tasdi dikabarkan menjadi staf khusus dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Tasdi adalah mantan narapidana kasus korupsi.
Selasa 14-Mar-2023 00:17 WIB