Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

MUSIK

Polisi Periksa Penonton yang Pingsan, Saksi Berdendang Bergoyang Jadi 22 Orang

Jumat 11-Nov-2022 21:21 WIB

240

Polisi Periksa Penonton yang Pingsan, Saksi Berdendang Bergoyang Jadi 22 Orang

Foto : tempo

brominemedia.com – Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin mengatakan saksi yang diperiksa perkara Berdendang Bergoyang Festival bertambah dua orang. Mereka adalah penonton yang hadir dan pingsan ketika di lokasi.

Hingga saat ini sudah ada 22 orang saksi yang dimintai keterangan. "22 orang diperiksa. Korban yang pingsan dua orang," ujarnya saat dihubungi, Jumat, 11 November 2022.

Keterangan mereka dibutuhkan untuk memperjelas posisi saat keramaian dan kelebihan kapasitas di lokasi. Mengingat tempat festival musik di Istora Senayan itu berdaya tampung maksimal 10 ribu orang.

Jumlah tersebut jauh dari tiket yang dijual panitia mencapai 27.879. Izin yang diajukan ke Polres Metro Jakarta Pusat juga hanya berjumlah tiga ribu orang.

Sedangkan ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebanyak lima ribu orang. Angka tersebut juga sama dengan yang diajukan ke Satuan Tugas atau Satgas Covid-19.

Nantinya, kata Komarudin, bakal dilakukan gelar perkara untuk menentukan tambahan tersangka baru. Tetapi saat ini penyidik masih melengkapi berita acara perkara (BAP) milik dua tersangka berinisial HA dan DP.

"Nanti akan kita lakukan gelar perkara lagi, gelar perkara lanjutan apakah akan berkembang buat tersangka lain atau memang cukup cuma dua itu, nanti akan ditentukan oleh gelar. Kita masih lengkapi BAP karena cukup banyak saksinya," katanya.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan tiket Berdendang Bergoyang Festival terjual melebihi kapasitas Istora Senayan yang hanya 10 ribu penonton.

“Dari data penjualan tiket yang mereka lakukan itu sudah dijual mulai dari bulan April. Sampai dengan bulan September mereka sudah menjual sebanyak 13 ribu lebih dan di bulan Oktober 14 ribu. Total keseluruhan sampai dengan pelaksanaan kegiatan itu sebanyak 27.879 tiket,” tuturnya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Jumat, 4 November 2022.

Saat mengajukan izin kepada Satgas Covid-19, panitia konser Berdendang Bergoyang Festival menyebut jumlah penonton hanya lima ribu orang. Hal yang sama mereka sampaikan saat mengajukan izin kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta

Sementara itu, saat mengajukan izin kepada kepolisian, panitia awalnya menyebut hanya tiga ribu orang. Setelah Polda Metro Jaya memanggil panitia, mereka mengizinkan penonton sampai 10 ribu orang sesuai kapasitas maksimal Istora Senayan.

“Di sini kita lihat apalagi dampak kepadatannya, dampak overcapacity-nya menimbulkan korban. Ada yang luka-luka, ada yang pingsan, tercatat dari keterangan tim medis yang sempat dicatat oleh mereka hanya 27,” ujar Komarudin.

Dia mengatakan jumlah korban yang berjatuhan lebih dari yang dicatatat. Mengingat area pelayanan kesehatan hanya ada satu tenda dengan minim tenaga medis.

Alasan penyelenggara acara menjual tiket melebihi kapasitas tempat karena tidak bisa menyesuaikan keadaan sebenarnya di lapangan. Komarudin juga menyoroti tindakan panitia yang menjual tiket sebelum acara resmi diizinkan sesuai rekomendasi pihak berwenang.

“Sebelum mengajukan rekomendasi perizinan, mereka sudah menjual tiket dan seharusnya mereka tau dengan jumlah yang mereka sudah jual dikaitkan dengan kapasitas tempat yang sudah mereka siapkan atau rencanakan termasuk proses perizinan,” katanya.

Perwira menengah Polri itu juga mengatakan perizinan suatu acara sangat berhubungan dengan aspek lain, seperti pengamanan. Dia mencontohkan pada kepolisian yang juga menghitung berapa personel yang harus diterjunkan.

“Ini tentu hal yang sangat disayangkan, hal ini dapat terjadi dengan mengabaikan banyak aspek tadi, aspek keamanan, aspek kenyamanan yang mungkin bisa saja sangat riskan, sangat rentan sekali apabila ini jika tidak segera disikapi,” tuturnya.

Konten Terkait

KRIMINAL Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi, Aipda PS Ditahan

Setelah kejadian tersebut, Aipda PS meminta MML untuk tidak memberitahukan kejadian itu kepada siapapun.

Minggu 08-Jun-2025 20:41 WIB

Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi, Aipda PS Ditahan
KRIMINAL Jejak Kejahatan 70 TKP Pembobolan Minimarket Terungkap: 2 Pelaku Ditembak Polisi

Sedikitnya dua pelaku pembobolan minimarket ditembak polisi karena melawan aparat kepolisian setelah beraksi di 70 lokasi se-Jawa Tengah.

Rabu 04-Jun-2025 21:01 WIB

Jejak Kejahatan 70 TKP Pembobolan Minimarket Terungkap: 2 Pelaku Ditembak Polisi
PERISTIWA Viral Wanita Datang dengan Polisi ke Pernikahan, Klaim Pengantin Pria Adalah Tunangan yang Selingkuh

Viral seorang wanita mengacaukan resepsi pernikahan dan menuding pengantin pria menipunya.

Jumat 30-May-2025 20:46 WIB

Viral Wanita Datang dengan Polisi ke Pernikahan, Klaim Pengantin Pria Adalah Tunangan yang Selingkuh
TREND 3 Penjelasan Polisi soal Macet Parah Jakarta Bukan karena Macron

Polisi menegaskan macet parah di beberapa ruas jalan Jakarta pada Rabu (28/5) bukan karena lawatan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ternyata ini penyebabnya.

Kamis 29-May-2025 21:01 WIB

3 Penjelasan Polisi soal Macet Parah Jakarta Bukan karena Macron
TREND Budidaya Lele dan Hortikultura di Pekarangan Asrama Kepolisian Pamekasan Berpotensi Dikembangkan

Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto panen hasil budidaya ikan lele dan budidaya tanaman Hortikultura di lokasi sekitar pekarangan Asrama

Senin 26-May-2025 21:09 WIB

Budidaya Lele dan Hortikultura di Pekarangan Asrama Kepolisian Pamekasan Berpotensi Dikembangkan

Tulis Komentar