Rabu 21-May-2025 21:04 WIB
121

Foto : tribunnews

Dia biasa mengaku dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Ditreskrimsus Polda Jatim.
Tak hanya menipu aparat kepolisian, MS juga mengincar warga sipil sebagai korbannya.
Salah satu korban dari kalangan sipil adalah ED (28), warga Surabaya yang merupakan rekan satu komunitas MS.
Kepada ED, MS mengaku memiliki koneksi di institusi perbankan dan menawarkan jasa penukaran uang sebesar Rp135 juta ke dalam pecahan kecil.
Namun setelah dana ditransfer, MS tidak bisa lagi dihubungi dan menghilang tanpa jejak.
Kompol Rizki menyebut, MS memang sempat menukarkan uang sejumlah Rp40 juta dan menyerahkannya kepada korban.
Namun ketika diminta sisanya, pelaku selalu berkelit dan bahkan berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari pelacakan.
"Ternyata, setelah kami interogasi, uang tersebut sudah dihabiskan pelaku dan dipakai kebutuhan pribadi," jelas Rizki.
MS mendapatkan seragam kepolisian dengan membelinya secara daring.
"Bajunya banyak macam, ada yang baju Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jatim," jelasnya.
Kompol Rizki menjelaskan bahwa MS memiliki pengetahuan soal struktur pangkat dan prosedur mutasi di institusi Polri karena kerap bergaul dengan anggota kepolisian di daerah asalnya.
"Dia sengaja mencari teman polisi untuk membaca situasi, aturan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepolisian.
"Bekal dari pertemanan itu, sehingga dia berani mencoba menjadi polisi gadungan dan menipu para korbannya," pungkasnya.
Berkat kelihaiannya, dia berhasil menipu polisi asli.
Konten Terkait
Ada kebakaran di dekat Jalan TB Simatupang, Jaksel, malam ini. Polisi menyebut yang terbakar adalah bak sampah.
Minggu 31-Aug-2025 20:47 WIB
Wali Kota Bogor Dedie Rachim berkumpul dengan seluruh Forkopimda Kota Bogor, termasuk dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat membahas situasi terkini.
Minggu 31-Aug-2025 20:43 WIB
Analis politik sekaligus pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung menduga ada pihak-pihak yang...
Minggu 31-Aug-2025 20:42 WIB
Dalam rekaman tersebut, sosok diduga Listyo melarang keras massa anarkis untuk menyerang markas kepolisian, khususnya Mako Brimob.
Minggu 31-Aug-2025 20:31 WIB
Rocky Gerung menekankan bahwa setiap demonstrasi massal selalu memiliki potensi kekerasan.
Jumat 29-Aug-2025 21:02 WIB