Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

SAINS

Penjelasan Kenapa Bisa Ular Begitu Mematikan, Ternyata ini Komposisinya

Rabu 16-Apr-2025 20:30 WIB

24

Penjelasan Kenapa Bisa Ular Begitu Mematikan, Ternyata ini Komposisinya

Foto : liputan6

Brominemedia.com – Ular dikenal sebagai reptil yang misterius dan mematikan. Di balik gerakannya yang tenang dan kadang tak terduga, hewan ini menyimpan senjata biologis yang luar biasa berbahaya: bisa. Cairan beracun yang diproduksi di kelenjar mulutnya ini bukan hanya berfungsi untuk melumpuhkan mangsa, tapi juga menjadi pertahanan hidup melawan pemangsa. Dalam beberapa kasus, satu gigitan ular berbisa bisa mengakhiri hidup manusia dalam hitungan menit.

Tak peduli ukuran tubuhnya, bisa ular tetap patut diwaspadai. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa setiap tahunnya sekitar 100.000 orang di seluruh dunia meninggal akibat gigitan ular. Bahkan WHO telah mengkategorikan gigitan ular sebagai salah satu penyakit tropis terabaikan yang membutuhkan perhatian serius.

Tapi apa sebenarnya yang membuat bisa ular begitu mematikan? Racun ini terdiri dari ratusan jenis protein dan zat kimia lain seperti lipid, karbohidrat, hingga serotonin yang bekerja secara sinergis untuk menyerang sistem tubuh manusia. Beberapa jenis racun menyerang sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan, sementara yang lain memicu pembekuan darah secara cepat hingga menghambat aliran darah vital. Hasil akhirnya bisa berupa kegagalan organ hingga kematian. Berikut ulasan lengkapnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (16/4/2025).

Mengapa Bisa Ular Begitu Mematikan?

Bisa ular adalah senjata biologis yang sangat kompleks dan mematikan, dikembangkan oleh evolusi selama jutaan tahun. Cairan beracun ini disimpan di dalam kelenjar khusus di mulut ular dan disuntikkan melalui taring tajam yang mampu menembus jaringan tubuh mangsanya dengan mudah. Tapi apa sebenarnya yang membuat bisa ular begitu mematikan?

Lebih dari 90% kandungan bisa ular terdiri dari protein, disertai berbagai senyawa non-protein seperti karbohidrat, lipid, asam amino bebas, dan zat aktif seperti serotonin atau acetylcholine. Komponen ini membentuk campuran ratusan enzim dan protein yang dirancang untuk menyerang tubuh pada berbagai level, mulai dari sel, jaringan, hingga sistem organ.

Bisa ular juga mengandung berbagai jenis enzim seperti berikut.

1. Zinc metalloproteinase, yang menghancurkan membran sel dan memicu pendarahan sistemik.
2. Phospholipase A2, yang merusak mitokondria dan sel darah, menyebabkan pendarahan internal.
3. Hyaluronidase, yang mempercepat penyebaran racun di jaringan.
4. Enzim proteolitik, yang meningkatkan penyerapan racun dan menyebabkan luka parah hingga nekrosis (kematian jaringan).
5. Efek racun ini tidak hanya lokal. Ia bisa menyebabkan inflamasi, pembengkakan, pendarahan hebat, kelumpuhan otot, hingga kematian, tergantung pada jenis dan jumlah racun yang masuk ke tubuh.

Secara umum, racun ular dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan efeknya.

1. Neurotoksik: Menyerang sistem saraf, menghambat sinyal otak ke otot, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kegagalan pernapasan. Biasanya ditemukan pada ular seperti king cobra dan black mamba.

2. Hemotoksik: Menyerang darah dan pembuluh darah, membuat darah menggumpal atau justru bocor keluar karena kerusakan dinding pembuluh. Ujungnya bisa menyebabkan kehabisan darah atau kerusakan organ internal.

Bagaimana Ular Memproduksi Bisa?

Ular adalah salah satu predator paling efisien di alam liar, dan senjata utamanya adalah bisa. Tapi bagaimana sebenarnya ular memproduksi bisa ini, dan bagaimana mereka menggunakannya secara strategis?

Bisa ular terbentuk dari kelenjar ludah yang berevolusi. Dalam proses evolusi yang panjang, enzim-enzim pencerna yang tadinya hanya berfungsi untuk membantu mencerna makanan berubah menjadi enzim beracun. Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, racun ular merupakan versi termodifikasi dari protein biasa yang ada dalam tubuh ular.

Penelitian dari Bangor University terhadap genom ular king cobra menunjukkan bahwa racun dihasilkan dari modifikasi gen-gen yang biasa. Artinya, bisa ular bukan sesuatu yang sepenuhnya asing dalam tubuh reptil ini, melainkan hasil adaptasi biologis yang luar biasa.

Seiring waktu, mangsa ular mulai mengembangkan resistansi terhadap racun tertentu. Sebagai respons, ular pun "meningkatkan" formula bisanya menjadi campuran kompleks dari 50 hingga 100 protein berbeda, masing-masing memiliki efek spesifik seperti:

1. Menurunkan tekanan darah
2. Mencegah pembekuan darah
3. Melumpuhkan sistem saraf
4. Mekanisme Produksi dan Injeksi Bisa

Bisa tidak hanya diproduksi, tapi juga disalurkan dengan sistem biologis yang sangat efisien. Proses ini melibatkan empat komponen utama:

1. Kelenjar Bisa
Terletak di kepala bagian belakang, kelenjar ini bertugas memproduksi dan menyimpan racun. Racun disimpan dalam bentuk cairan pekat sampai saatnya digunakan.

2. Otot Pengatur
Otot-otot kuat di sekitar kelenjar membantu mengatur tekanan dan volume bisa yang disuntikkan saat ular menggigit mangsanya. Ini memungkinkan ular mengontrol seberapa banyak racun yang digunakan, tergantung pada kebutuhan.

3. Saluran Bisa
Saluran kecil yang menghubungkan kelenjar bisa dengan taring. Jalur ini memastikan racun mengalir langsung dari tempat penyimpanan ke senjata utama ular.

4. Taring
Taring merupakan gigi yang telah dimodifikasi, memiliki saluran berlubang seperti jarum suntik. Ketika ular menggigit, racun dialirkan langsung ke dalam tubuh mangsa melalui taring ini.

Bisa Ular: Strategi Evolusioner yang Mematikan

Ular tidak memiliki cakar atau rahang yang kuat seperti predator lainnya. Karena itu, mereka mengandalkan bisa untuk melumpuhkan mangsa dengan cepat. Jika racunnya tidak cukup kuat, mangsa bisa melarikan diri sebelum ular sempat menelannya.

Untuk mengimbangi perkembangan resistensi pada mangsa, ular terus mengembangkan racun yang lebih kompleks. Hasilnya, beberapa spesies seperti black mamba mampu menyuntikkan racun dalam dosis 12 kali lebih besar dari yang diperlukan untuk membunuh manusia, dan mampu menggigit hingga 12 kali berturut-turut.

Ular menggunakan bisa untuk dua tujuan utama:

1. Menaklukkan Mangsa: Karena ular tidak memiliki cakar atau rahang kuat, bisa menjadi cara cepat dan efektif untuk melumpuhkan atau membunuh mangsa sebelum ular kehabisan energi mengejarnya.
2. Perlindungan Diri: Bisa juga digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman atau predator yang jauh lebih besar.

Menariknya, ular memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah racun yang disuntikkan dalam satu gigitan. Mereka tidak selalu mengeluarkan racun sepenuhnya; dalam beberapa kasus, mereka bahkan melakukan "dry bite" (gigitan tanpa racun), biasanya untuk memperingatkan atau mengusir ancaman.

Ular Kebal Terhadap Bisanya Sendiri

Salah satu pertanyaan umum adalah: Apakah ular bisa keracunan oleh racunnya sendiri? Jawabannya: tidak. Ular dari spesies yang sama biasanya memiliki antibodi alami terhadap racun mereka. Jika seekor ular menggigit dirinya sendiri secara tidak sengaja, antibodi ini segera mengikat protein beracun dalam darah, membentuk senyawa yang tidak berbahaya dan akhirnya dikeluarkan oleh ginjal.

Kekebalan ini adalah bagian dari strategi bertahan hidup yang membuat mereka tak hanya mampu menyerang tapi juga tidak terluka oleh "senjata" mereka sendiri—baik dari gigitan sendiri maupun gigitan dari sesama spesies.

Share:

Konten Terkait

SAINS Penjelasan Kenapa Bisa Ular Begitu Mematikan, Ternyata ini Komposisinya

Bisa ular, kok bisa mematikan? Ketahui komposisi racun ular, jenis-jenisnya, dan bagaimana ular memproduksi serta menggunakannya sebagai senjata evolusioner.

Rabu 16-Apr-2025 20:30 WIB

Penjelasan Kenapa Bisa Ular Begitu Mematikan, Ternyata ini Komposisinya
RAGAM Momen Bams Eks Samsons Bersama Desiree Tarigan Melayat Ke Rumah Duka Hotma Sitompul

Bambang Reguna Bukit atau biasa dikenal Bams eks Samsons melayat ke rumah duka mantan ayah sambungnya, Hotma Sitompul di Jalan Pangeran Antasari.

Rabu 16-Apr-2025 20:27 WIB

Momen Bams Eks Samsons Bersama Desiree Tarigan Melayat Ke Rumah Duka Hotma Sitompul
RAGAM Sinetron Pun Tak Bisa Selamatkan Krisna Mukti dari Kebangkrutan

Kondisi diperparah dengan datangnya pandemi Covid-19, yang membuat rencana comeback Krisna Mukti ke panggung seni peran terhambat.

Selasa 15-Apr-2025 21:05 WIB

Sinetron Pun Tak Bisa Selamatkan Krisna Mukti dari Kebangkrutan
TREND Hotel Lesu, PHRI Minta Pemkot Malang Punya Strategi Tarik Wisatawan

Salah satu cara bisa dengan menggelar even lari, bersepeda maupun kegiatan lainnya yang mengundang massa dari luar daerah. Saat libur lebaran perhotelan kondisinya membaik okupansi bisa sampai 80 persen.

Senin 14-Apr-2025 22:54 WIB

Hotel Lesu, PHRI Minta Pemkot Malang Punya Strategi Tarik Wisatawan
KRIMINAL Pelaku Pengeroyokan di Hotel Bunga Punya Peran Tersendiri

Tersangka INB diketahui sebagai pemicu awal kejadian setelah merusak pintu hotel dan mengganggu tamu hingga ditegur oleh petugas hotel. Tak terima ditegur, INB kemudian memprovokasi dua adik kandungnya, RB dan IB, unt

Kamis 10-Apr-2025 20:30 WIB

Pelaku Pengeroyokan di Hotel Bunga Punya Peran Tersendiri

Tulis Komentar