Jumat 20-Dec-2024 21:33 WIB
143

Foto : tribunnews

Pihak Ocean Infitiny sendiri juga telah "menyempitkan" operasi pencarian dasar laut mereka di area baru seluas 15.000 kilometer persegi di kawasan Samudra Hindia Selatan pada tahun depan.
“Area pencarian baru yang diusulkan oleh Ocean Infinityini diidentifikasi berdasarkan informasi dan analisis data terbaru yang dilakukan oleh para ahli dan peneliti. Proposal perusahaan ini kredibel,” kata Loke dalam pernyataannya.
Dalam kesepakatan baru ini, Ocean Infinity akan menerima $70 juta atau Rp 1,12 Triliun jika ditemukan puing-puing MH370 dengan kredibilitas yang signifikan, kata Loke.
Dia menambahkan kementeriannya akan menyelesaikan negosiasi dengan Ocean Infinity pada awal 2025.
Berdasarkan informasi dari Ocean Infinity, mereka merekomendasikan pencarian dimulai pada periode antara Januari-April yang dinilai memiliki iklim cuaca terbaik ujar Anthony Loke.
Ocean Infinity sendiri bukanlah nama yang asing dalam kasus ini mengingat mereka sebelumnya melakukan pencarian MH370 secara pribadi pada tahun 2018.
CEO Ocean Infinity, Oliver Punkett, sebelumnya pada tahun ini mengatakan bahwa perusahaan telah meningkatkan teknologinya sejak 2018.
Dia juga mengatakan bahwa perusahaan bekerja sama dengan banyak ahli untuk menganalisis data dan mempersempit area pencarian ke lokasi yang paling memungkinkan.
Konten Terkait
Kesaksian warga di lokasi kejadian menggambarkan detik-detik mengerikan sebelum pesawat menghantam tanah.
Minggu 03-Aug-2025 20:53 WIB
Pengakuan Abdul Rahman Agu setelah viral dirinya menolong balita di tengah lautan saat KM Barcelona terbakar, Minggu (20/7/2025).
Minggu 20-Jul-2025 20:58 WIB
Setelah sejumlah pemain bertumbangan pada babak 16, Indonesia akhirnya bisa menambah dua wakil lagi untuk berlaga pada babak perempat final. Mereka adalah ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti...
Kamis 17-Jul-2025 22:56 WIB
Serangan itu juga merusak Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di dalam wilayah kantong Palestina.
Kamis 17-Jul-2025 22:48 WIB
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas PadjadjaranDina Sulaeman menilai gestur hangat Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan Bastille Day 2025 merupakan bagian dari strategi geopolitik Prancis untuk merangkul negara-negara Global South
Selasa 15-Jul-2025 20:37 WIB