Rabu 18-Jan-2023 10:17 WIB
119

Foto : tempo
brominemedia.com -
Keluarga perokok adalah salah satu faktor pendorong anak jadi perokok. Begitu
menurut Pelaksana tugas Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan
Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Anggin
Nuzula Rahma.
"Yang pertama ini dari orang tua. Anak kecil yang dalam
tumbuh kembangnya melihat ayahnya, kakeknya, tetangganya merokok, tentu secara
tidak langsung melihat merokok ini hal yang biasa," kata Anggin di acara
"Diseminasi Hasil Pemantauan IPS Rokok Forum Anak di 9 Kabupaten/Kota",
Selasa, 17 Januari 2023.
Ia mengatakan kesadaran keluarga harus dibangun untuk
menciptakan lingkungan keluarga yang bebas rokok. Selain orang tua, lingkungan
pergaulan anak juga memiliki andil membuat anak menjadi perokok.
"Teman-teman bermainnya ini juga mengajari anak-anak
merokok. Anggapannya kalau merokok itu macho, imejnya ganteng," ujarnya.
Pengaruh iklan rokok
Tak hanya itu, iklan dan promosi rokok yang gencarjuga mendorong bertambahnya perokok anak. "Iklan rokok juga banyak, iklannya kreatif banget, bagus-bagus, menonjolkan alam, kemauan laki-laki," jelasnya.

Padahal, anak-anak yang melihat tayangan iklan tersebut masih belum bisa membedakan hal yang baik dan buruk sehingga akhirnya termakan iklan produk rokok. Kemen PPPA juga menyayangkan banyaknya iklan rokok yang mudah diakses anak. Selain itu, pihaknya juga menyoroti murahnya harga rokok sehingga terjangkau anak.
"Akses terhadap pembelian rokok mudah dan dapat dibeli satuan," kata Anggin.
Ia juga menyoroti munculnya produk olahan tembakau lainnya, seperti vape yang juga berbahaya bagi kesehatan. "Munculnya produk olahan tembakau lain yang sekarang banyak sekali dengan berbagai rasa, berbagai bentuk, berbagai kemudahan juga untuk membelinya. Ini menjadi PR tambahan untuk kami di pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari, mengatakan maraknya iklan, promosi, dan sponsor rokok menyebabkan jumlah anak merokok meningkat.
"Survei terbaru Lentera Anak pada 2021 kepada 180 responden usia 10-19 tahun yang pernah atau aktif merokok dengan wawancara langsung kepada anak menunjukkan lebih dari separuh responden percaya iklan rokok mempengaruhi konsumsi merokok anak," kata Lisda.
Konten Terkait
Selain orang tua, lingkungan pergaulan anak juga memiliki andil membuat anak menjadi perokok. Apa lagi yang mempengaruhi?
Rabu 18-Jan-2023 10:17 WIB