Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

FINANCE

Pemerintah Impor Beras 200 Ribu Ton, Zulhas: Saya Beri Izin 500 Ribu Ton, Bisa Dibeli Kapan pun

Rabu 07-Dec-2022 13:00 WIB

165

Pemerintah Impor Beras 200 Ribu Ton, Zulhas: Saya Beri Izin 500 Ribu Ton, Bisa Dibeli Kapan pun

Foto : tempo

brominemedia.com- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas buka suara soal keputusan pemerintah mengimpor beras sebanyak 200 ribu ton bulan ini. Ia mengaku Kementerian Perdagangan (Kemendag) justru sudah memberikan izin kepada Perum Bulog untuk mengimpor 500 ribu ton.

"Saya sudah taken surat perintah dari Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) meminta agar segera diizinkan impor. Maka saya sudah beri izin untuk impor datangkan beras sebanyak 500 ribu ton kapanpun diperlukan," ucap Zulhas saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Desember 2022.

Namun saat dikonfirmasi perihal waktu importasi beras yang diizinkan Kemendag, Zulhas mengaku tidak tahu. Ia mengatakan Bulog bisa mengimpor beras kapan saja asalkan dengan batas 500 ribu ton. Sementara Badan Pangan Nasional tadi malam menyatakan telah siap mengimpor beras sebanyak 200 ribu ton untuk menambah cadangan beras pemerintah di gudang Bulog.

"Saya enggak tahu yang tau diperlukan Bulog dan Bapanas. Apa stok Bulognya sudah banyak nanti kita rapatkan lagi," kata Zulhas.

Zulhas juga tidak tahu dari negara mana beras impor itu berasal. "Saya kurang tau dari mana belinya, saya hanya kasih izin saja," tuturnya. Begitu pun perihal harga, menurutnya, hanya Bulog yang mengetahui apakah harga beras impor tersebut lebih murah dibandingkan harga beras lokal.

Ia menjelaskan Kemendag sebetulnya sudah menolak impor beras dua kali dalam rapat terbatas (ratas) bersama kementerian dan lembaga terkait pangan. Pasalnya, data dari Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan hasil panen dalam negeri surplus. Ia pun diperintahkan untuk mendampingi Menteri Pertanian memverifikasi data ketersediaan beras di lapangan. Namun setelah diberi waktu enam hari, kata dia, Kementan maupun Kemendag belum berhasil menyediakan beras itu.

"Sudah ditambah enam hari kerja lagi juga belum dapat, stok beras kita lama-lama menipis," kata Zulhas.

Meski telah menolak, akhirnya Kemendag memberikan izin impor setelah diadakan ratas dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ratas tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan dihadiri Jokowi. Alhasil, pemerintah sepakat menambah cadangan Bulog melalui impor.

Menurut dia, beras itu pun kini sudah dipesan. "Apakah sudah masuk atau belum,itu tergantung pada keadaan stok diperlukan atau tidak atau bulog, tapi saya sudah taken," kata dia.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga telah resmi mengumumkan soal impor beras tersebut. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah siap mengimpor 200 ribu ton beras komersial.

"Cadangan pangan ini harus ada dan tidak dikeluarkan secara bebas, hanya digunakan untuk beberapa kegiatan Pemerintah," ujar Arief Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 6 Desember 2022.

Ia kemudian menekankan stok beras impor tersebut hanya dipergunakan pada kondisi tertentu seperti, penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya. Penggunaannya juga akan diawasi secara ketat untuk memastikan tidak ada yang masuk ke pasar. Namun, Arief tidak menjelaskan dari mana asal negara beras impor tersebut.

Ia juga berjanji impor beras ini tidak akan mengganggu hasil panen petani maupun harga gabah nantinya. Alasan dia, beras impor itu hanya akan digunakan untuk kegiatan pengendalian harga dan pemenuhan pangan di tengah kondisi darurat atau bencana melalui Perum Bulog.

“Kita pastikan betul beras komersial ini tidak akan mengganggu beras dalam negeri produksi petani," ucap Arief.

Arief berujar importasi beras komersial itu hanya dilakukan untuk pada akhir tahun ini sampai menunggu panen raya pada Februari hingga Maret 2023. Selanjutnya, Bulog akan menyerap hasil panen dalam negeri pada Februari hingga Maret 2023 hingga stok Bulog mencapai 1,2 juta ton sesuai target.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Soal Bantuan Subsidi Upah Pemerintah Rp 300 Ribu Per Bulan, Ini Tanggapan Akademisi Ekonomi Kaltara

Menanggapi hal ini Akademisi Ekonomi Kaltara, Dr. Ana Sriekaningsih mengatakan, nilai bantuan tersebut sangat relatif dan sangat membantu, jika terlalu banyak juga pasti akan membebani anggaran pemerintah.

Jumat 06-Jun-2025 20:42 WIB

Soal Bantuan Subsidi Upah Pemerintah Rp 300 Ribu Per Bulan, Ini Tanggapan Akademisi Ekonomi Kaltara
TREND Artis Gagal Berhaji Imbas Visa Haji Furoda Tak Terbit, Komnas Haji: Bukan Tanggung Jawab Pemerintah

Visa haji Furoda biasanya jadi solusi bagi mereka yang mau berangkat haji tanpa menunggu lama termasuk para artis.

Jumat 30-May-2025 20:48 WIB

Artis Gagal Berhaji Imbas Visa Haji Furoda Tak Terbit, Komnas Haji: Bukan Tanggung Jawab Pemerintah
PEMERINTAHAN Bantah Titipkan Orang-Orang Dekatnya di Pemerintahan, Haji Isam: Prabowo Sangat Independen

Haji Isam mempertanyakan mengapa dirinya kerap dikaitkan dengan sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih. Padahal, Prabowo memilih para menteri dengan mempertimbangkan profesionalitas.

Selasa 27-May-2025 20:48 WIB

Bantah Titipkan Orang-Orang Dekatnya di Pemerintahan, Haji Isam: Prabowo Sangat Independen
EVENT Entaskan Kemiskinan, Gus Ipul Ajak Pemda Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Pusat

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa sinergi pemerintah pusat dengan daerah penting diperhatikan.

Senin 26-May-2025 21:10 WIB

Entaskan Kemiskinan, Gus Ipul Ajak Pemda Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Pusat
PEMERINTAHAN AM Hendropriyono Sebut Desakan Copot Gibran Hanya Menutup Fakta Kinerja Pemerintah yang Dinilai Positif

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, menyebut bahwa...

Minggu 04-May-2025 20:02 WIB

AM Hendropriyono Sebut Desakan Copot Gibran Hanya Menutup Fakta Kinerja Pemerintah yang Dinilai Positif

Tulis Komentar