Senin 30-Oct-2023 07:14 WIB
278

Foto : brominemedia.com
Brominemedia.com - Bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo
menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP), Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa pihaknya sudah ditinggalkan
oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tegasnya, ia bersama Mahfud MD tetap akan
terus berjuang memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kita coba fight terus, kita nggak cengeng
dengan segala apa yang terjadi, dan sampai detik ini saat ini saya menghormati
Pak Jokowi, menghormati Mas Gibran sebagai suatu pilihan-pilihan politik,"
ujar Ganjar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta, Ahad (29/10/2023).
Menurutnya, wajar jika PDIP sedih ditinggal oleh Jokowi dan keluarganya
di Pilpres 2024. Namun kesedihan itu pasti ada, tetapi partai berlambang kepala
banteng itu tak akan larut dalam situasi tersebut.
"Kesedihan itu pasti ada, tapi kita nggak akan cengeng,
banteng nggak cengeng. Banteng ketaton (terluka) itu langsung
bergerak," ujar Ganjar.
"Jadi kita tidak dalam romantisme kesedihan, tapi kita harus
berjuang. PDI Perjuangan waktu PDI dihajar habis-habisan," sambung mantan
gubernur Jawa Tengah itu.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya
saat ini dalam suasana yang sedih, serta berpasrah kepada Tuhan dan rakyat.
Sebab, partai berlambang kepala banteng itu sangat tidak percaya apa yang
terjadi saat ini.
"Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting
sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa
terjadi," ujar Hasto lewat keterangannya, Ahad (29/10/2023).

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada
Presiden Jokowi dan keluarga. Namun kami ditinggalkan karena masih ada
permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan
konstitusi," sambungnya.
Pada awalnya, PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, tetapi
realitas berkata lain saat ini. Ia pun menyinggung seluruh elemen partai yang
berhasil memenangkan Jokowi dan keluarganya dalam lima pemilihan kepala daerah
(Pilkada) dan dua pemilihan presiden (Pilpres).
"Itu wujud rasa sayang kami, pada awalnya kami memilih diam. Namun
apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah,
Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi, dan lain-lain, beserta para ahli hukum tata
negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani
mengungkapkan perasaan kami," ujar Hasto.
PDIP sendiri percaya bahwa Indonesia adalah negeri yang rakyatnya
bertakwa kepada Tuhan. Di mana nilai moralitas, kebenaran, dan kesetiaan sangat
dikedepankan.
Adapun yang terjadi pada pencalonan Gibran Rakabuming Raka adalah
political disobedience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia. Kesemuanya
dipadukan dengan rekayasa hukum lewat Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai
politik yang merasa kartu truf-nya dipegang. Ada yang mengatakan life time saya
hanya harian, lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan," ujar
Hasto.
Konten Terkait
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahean, angkat bicara terkait penetapan...
Kamis 24-Apr-2025 20:43 WIB
Sistem multilateralisme dinilai penting bagi negara berkekuatan menengah seperti Indonesia.
Kamis 24-Apr-2025 20:40 WIB
Pertemuan antara mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan peserta didik Sekolah...
Senin 21-Apr-2025 20:37 WIB
Pertemuan antara mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan peserta didik Sekolah...
Senin 21-Apr-2025 20:37 WIB
Pengamat politik dan jurnalis independen, Made Supriatma, turut merespons terkait polemik ijazah...
Rabu 16-Apr-2025 20:31 WIB