Senin 02-Jun-2025 20:46 WIB
58

Foto : tribunnews

Sebab, rumah adiknya saat ini tengah dipasang garis polisi guna proses penyelidikan lebih lanjut.
"Karena kan sekarang posisi rumah itu belum bisa kami periksa. Polisi juga belum selesai melakukan olah TKP. Ini baru selesai dari Inafis," ujar dia.
Toni menambahkan, dari keterangan adiknya yang saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Polda Banten, aksi pelaku dilakukan sangat cepat. Karena itu, korban tidak mengetahui berapa jumlah dan tidak bisa mengenali para pelaku.
Apalagi, saat kejadian, mukanya langsung ditutup dari belakang dan dipukul hingga tak sadarkan diri.
"Jadi, dia tidak mengetahui berapa, berapa, dan siapa karena dia langsung ditutup," kata dia.
Toni mendesak Polresta Serang Kota untuk mengusut tuntas kasus dugaan perampokan disertai pembunuhan.
Sebab, aksi pelaku tergolong sadis yang menyebabkan adik iparnya tewas dan adik kandungnya mengalami luka-luka.
"Berharap agar pihak kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polresta Kota Serang, dapat segera mengungkap dan menangkap para pelaku," ucap Toni.
Juga meminta agar Polresta Serang Kota segera mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan tersebut.
"Berharap agar pihak kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polresta Kota Serang, dapat segera mengungkap dan menangkap para pelaku," kata Toni di tempat yang sama.
Aksi itu pun dinilainya sangat sadis, apalagi ada dua anak korban yang berada di dalam rumah saat kejadian.
"Karena perbuatan ini sangat sadis ya. Sangat sadis, pembunuhan yang kami duga perampokan dan pembunuhan," ujar Toni.
Sebelumnya, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria mengatakan sedang melakukan penyelidikan guna menangkap pelaku yang diduga lebih dari satu orang.
Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk korban selamat yang saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Banten.
Konten Terkait
Sesosok jasad pria ditemukan membusuk di atas plafon kantor sebuah perusahaan farmasi di Pulogadung, Jakarta Timur.
Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB
Kerabat Arya Daru Pangayunan tidak serta merta menerima hasil penyelidikan polisi. Mereka merasa, ada beberapa hal yang janggal.
Selasa 29-Jul-2025 20:27 WIB
Skandal dugaan honorer siluman yang lulus seleksi PPPK di Kabupaten Seluma, Bengkulu, mulai terbongkar.
Selasa 29-Jul-2025 20:27 WIB
Hasil pemeriksaan medis atau visum dari korban dugaan kekerasan seksual di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang
Selasa 29-Jul-2025 20:26 WIB
Misteri di balik kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) akhirnya kini mulai terungkap
Senin 28-Jul-2025 21:02 WIB