Rabu 07-Sep-2022 13:08 WIB
249

Foto : wartakota
brominemedia.com –
Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Eduart Wolok menonaktifkan Yunus
Pasau, mahasiswa ‘penghina’ Presiden RI.
Pada jumpa pers pagi tadi, Senin (5/9), Eduart menegaskan,
Surat Keputusan (SK) penonaktifan Yunus sebagai mahasiswa UNG, berlaku mulai
hari ini.
Artinya, ia mulai dinonaktifkan pada semester berjalan saat
ini.
“Semester ini (mulai
dinonaktifkan). Kita semester ini sudah mulai berjalan. Dan otomatis SK dimulai
tanggal hari ini,” tegas Eduart Wolok.
Secara teknis kata Eduart, penonaktifan Yunus hanya selama
satu semester. Dalam kata lain, Yunus diskrosing selama satu semester.
Namun, karena Yunus adalah penerima beasiswa, serta melihat
dirinya adalah anak yatim, maka pihak rektorat memberikan syarat khusus.
“Sanksi skorsing 1 semester ini, akan berlakukan secara
full, apabila penugasan khusus berdasarkan masukan dari Kapolda, tidak
dilakukan,” ungkap Eduart.
Jika dalam tempo sesingkat-singkatnya Yunus bisa
menyelesaikan 4 paper tulisan, sanksi itu bisa dicabut.
“Tetapi apabila sanksi 4 paper ini tidak dipenuhi, maka
otomatis skorsing satu semester itu akan berlaku full,” tukas Eduart.
Sebelumnya, Polda Gorontalo menjemput mahasiswa Universitas
Negeri Gorontalo (UNG) yang baru-baru ini videonya viral di media sosial.
Ia adalah Yunus Pasau, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Sosial angkatan 2019.
Yunus dijemput saat ucapannya viral di media sosial
(medsos).
Ucapan itu ia teriakan saat berorasi di aksi demonstrasi bersama Aliansi Merah Maron, Jumat (2/9) di Simpang Lima Kota Gorontalo (perlimaan Telaga).

Ucapan itu viral, lantaran dianggap menghina Presiden RI, Jokowi.
Jika dicermati dalam KBBI, kata yang diteriakan Yusuf Pasau itu merujuk pada kemaluan laki-laki.
Hanya saja netizen geram, karena kata itu diucapkan bersamaan dengan kata “Presiden RI”.
Dalam sebuah tayangan video viral, Yusuf dituding menghina presiden.
Usai jadi perbincangan di medsos, Yunus segera dijemput personel Polda Gorontalo pukul 16.00 Wita, Sabtu (3/9).
Penjemputan Yunus itu untuk menghindari upaya persekusi dan bullying dari warga Gorontalo.
Yunus tak jadi ditahan. Menurut Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika, Yunus masih bisa dibina.
Irjen yang baru menjabat kapolda selama dua bulan itu, mengaku tak ingin menghambat cita-cita pria berambut gondrong tersebut.
Konten Terkait
Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), menonaktifkan Yunus Pasau, mahasiswa ‘penghina’ Presiden RI saat demo di Simpang Lima Kota Gorontalo.
Rabu 07-Sep-2022 13:08 WIB
Buruh dari Kota Bogor berangkat ke Jakarta untuk berdemo di depan gedung DPR RI. Mereka berangkat menggunakan KRL dari Stasiun Bogor.
Selasa 06-Sep-2022 09:38 WIB
Ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM dengan memblokade jalur pantura tepatnya di Jalan Gajah Mada, Brebes, Senin (5/9).
Senin 05-Sep-2022 13:32 WIB