Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

KRIMINAL

Klarifikasi Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono Soal Tewasnya Afif Maulana Diduga Dianiaya Polisi

Minggu 23-Jun-2024 20:33 WIB

127

Klarifikasi Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono Soal Tewasnya Afif Maulana Diduga Dianiaya Polisi

Foto : tribunnews

Brominemedia.com - Kasus tewasnya Afif Maulana siswa SMP di Kota Padang, Sumatera Barat kini menyita perhatian publik.

Pasalnya bocah yang masih berusia 13 tahun itu dikabarkan tewas setelah diduga dianiya oleh polisi. Yang mengenaskan jasadnya ditemukan di mengambang di Sungai Batang Kuranji, Kota Padang.

Publik pun dibuat geram atas kematian Afif Maulana yang melibatkan petugas kepolisian yang sejatinya bertugas mengayomi masyarakat.

Lembaga Bantuan Hukum Padang meendapat informasi dari rekan korban berinisial A, jika Afif Maulana sedang mengendarai sepeda motor.

Dari keteranga keterangan A, dalam perjalanan mereka diadang oleh sekelompok Polisi yang sedang patroli. 

Pada saat itu disebut ada terjadi tawuran antar pemuda di lokasi tersebut. A mengatakan bahwa para Polisi itu menendang sepeda motor mereka hingga terjatuh. 

Berdasarkan keterangan A, korban A masih sempat melihat AM berdiri namun dikelilingi oknum polisi yang memegang rotan.

Kemudian, A diamankan oknum polisi lain dan setelah kejadian itu tidak lagi mengetahui keadaan Afif Maulana hingga akhirnya ditemukan tewas di sungai.

Mennyikap informasi ini, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono memberikan penjelasan terkait tewasnya siswa SMP bernama Afif Maulana (13) di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (9/6/2024) lalu.

"Kami menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap keluarga korban dari saudara almarhum Afif Maulana yang ditemukan telah meninggal dunia," kata Irjen Suharyono saat konferensi pers yang didampingi Dirreskrimsus Kombes Pol Alfian Nurnas, Dirreskrimum Kombes Pol Andri Kurniawan, Wakapolresta Padang AKBP Rully Indra Wijayanto, Minggu (23/6/2024).

Ia mengatakan saat tawuran di malam kejadian, polisi sudah bergerak cepat dengan mengerahkan tidak kurang dari 30 personel pengurai massa.

Kata dia, andai kata polisi pada saat itu tidak hadir di tengah mereka, maka bisa menimbulkan korban yang lebih banyak.

Hal itu dikarenakan para pelaku aksi diduga akan melakukan tawuran ini membawa senjata tajam dan telah diamankan sebanyak enam unit.

"Kemudian perlu kami luruskan di sini, bahwa telah viral di media massa, justifikasi seolah-olah polisi bertindak salah, polisi telah menganiaya seseorang sehingga berakibat hilangnya nyawa orang lain. Namun, tidak ada bukti dan saksi sama sekali," katanya.

Disebutkan, petugas juga pada saat kejadian mengamankan sebanyak 18 orang diduga akan melakukan tawuran, dan tidak terdapat nama Afif Maulana yang dibawa ke Polsek Kuranji.

"Hanya saja sebelum ditemukan jenazah di bawah Jembatan Kuranji, berdasarkan kesaksian Adit yang membonceng, Afif Maulana diajak masuk ke sungai agar aman dari kejaran polisi."

 "Jadi sudah ada kesaksian, bahwa memang Afif Maulana berencana akan masuk ke sungai atau menceburkan diri ke sungai," sebut Irjen Pol Suharyono.

Hingga saat ini, sudah ada 40 saksi diperiksa dalam kasus penemuan jasad Afif Maulana oleh salah seorang pegawai cafe di sungai Jembatan Kuranji, Kota Padang tersebut.

30 di antaranya personel Sabhara Polda Sumbar yang juga dimintai keterangan, dikarenakan hadir pada saat kejadian pengamanan sebanyak 18 orang pelajar yang diduga akan melakukan tawuran tersebut.

Untuk 30 personil yang sudah diminta keterangan, seandainya ada yang terbukti melakukan perbuatan tersebut akan kita ditindak tegas.

Sementara, belum ada yang diamankan oleh pihaknya dalam kasus ini, dan hasil otopsi masih belum keluar.

"Saya bertanggung jawab penuh akan kasus penemuan jasad Afif Maulana, sampai saat sekarang kita masih mendalami kasus ini."

"Saat ini ada satu yang memang diamankan karena di tangannya ada membawa sajam, sedangkan senjata lainnya berserakan dan belum diketahui siapa yang punya," ungkapnya.

Untuk yang membuat konten di media sosial yang menyebarkan kesaksian dari temannya Afif Maulana tersebut, pihaknya akan meminta keterangannya dan akan mendalaminya.

"Kami sedang berupaya mendapatkan yang bersangkutan untuk diperiksa, sejauh mana dan apa yang diketahuinya terhadap apa yang diucapkan di media sosial itu," pungkasnya. 

Konten Terkait

PERISTIWA Guna Mitigasi Bencana di Sumbar, Pemprov Berencana Terapkan Teknologi EEWS

Plt Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy memaparkan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam penanggulangan bencana di Sumbar.

Selasa 08-Oct-2024 20:24 WIB

Guna Mitigasi Bencana di Sumbar, Pemprov Berencana Terapkan Teknologi EEWS
EVENT Pemerintah Klaim Persiapan PON 2024 Capai 85 Persen

Pengecekan terakhir kesiapan PON 2024 setelah tanggal 17 Agustus 2024. Bila belum siap, pemerintah akan melakukan intervensi.

Jumat 09-Aug-2024 20:34 WIB

Pemerintah Klaim Persiapan PON 2024 Capai 85 Persen
KRIMINAL Pengusutan Kasus Afif Maulana Mandek, Kuasa Hukum Minta Ekshumasi Secara Independen

Desakan untuk segera melangsungkan ekshumasi ini akan dibawa tim kuasa hukum dan keluarga Afif Maulana ke RDPU dengan Komisi III DPR

Minggu 04-Aug-2024 21:04 WIB

Pengusutan Kasus Afif Maulana Mandek, Kuasa Hukum Minta Ekshumasi Secara Independen
PERISTIWA Mimpi Tentang Kesejahteraan yang Merata di Balik Turunnya Angka Kemiskinan

BPS Sumsel baru saja merilis data tentang turunnya angka kemiskinan. Berita tersebut tentu cukup menggembirakan bagi berbagai pihak.

Selasa 09-Jul-2024 20:22 WIB

Mimpi Tentang Kesejahteraan yang Merata di Balik Turunnya Angka Kemiskinan
KRIMINAL Hasil Otopsi Ungkap Kekerasan pada Kematian Afif Maulana, Ferdinand Hutahaean Minta Kapolri Tindak Tegas Kapolda Sumbar

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kematian bocah 13 tahun Afif Maulana di Kecamatan Kuranji, kota Padang, terus...

Minggu 30-Jun-2024 20:23 WIB

Hasil Otopsi Ungkap Kekerasan pada Kematian Afif Maulana, Ferdinand Hutahaean Minta Kapolri Tindak Tegas Kapolda Sumbar

Tulis Komentar