Kamis 26-Jan-2023 08:27 WIB
346

Foto : harianjogja
brominemedia.com-- Pria berinisial Ag, warga Kecamatan Polanharjo, Klaten, yang
pergi dari rumahnya selama 25 tahun akhirnya dibawa pulang kepada keluarganya.
Selama ini, Ag yang kabur dari rumah karena takut disunat tinggal di Pasar
Kepek, Sewon, Bantul.
Oleh para pedagang di pasar tersebut, Ag sudah dianggap
seperti keluarga mereka. Selama puluhan tahun, pedagang Pasar Kepek kompak
merawat pria tersebut. Kekompakan pedagang itu terlihat ketika mengantar Ag
pulang ke Klaten, Rabu (25/1/2023) siang.
Perwakilan pedagang yang berjumlah hampir 20 orang menumpang
tiga mobil datang ke Klaten dan bertemu keluarga kandung Ag. Beberapa di antara
pedagang itu tak kuasa menahan tangis setelah bisa mempertemukan Ag dengan ibu
kandung serta keluarganya.

Mereka juga membawakan berbagai barang milik Ag di pasar.
Salah satunya satu stoples bekas wadah sosis berisi uang milik Ag. Uang itu
dikumpulkan Ag dari pemberian para pedagang maupun pembeli di Pasar Kepek.
Sejumlah pedagang mengatakan ketika kali pertama datang ke
Pasar Kepek, Ag hanya memakai seragam Pramuka. Kala itu, dia masih SD.
“Wong pasar wargane enten 150 uwong, boten enten sing boten
tresna. Kabeh tresna kaliyan Mas Ag [warga pasar yang jumlahnya 150 orang tidak
ada yang tidak sayang. Semuanya sayang dengan Mas Ag],” kata salah satu
pedagang, Miya, saat ditemui di rumah keluarga Ag.
Ag selama ini tidak bekerja di pasar. Dia hanya beraktivitas
di pasar tersebut. Ag juga dikenal jujur. Rasa iba menggerakkan warga Pasar
Kepek bersama-sama merawat Ag. Warga mencukupi kebutuhan makan hingga pakaian.
Ketika Ag sakit, warga pasar tersebut membawa Ag ke pelayanan kesehatan.
Pedagang lainnya, Sarjiyati, mengatakan selama ini Ag tidur
di pasar. Dia juga menjelaskan warga pasar selama ini merawat Ag seperti
keluarga mereka sendiri. Sarjiyati disebut-sebut sudah seperti ibu bagi pria
yang menghilang dari keluarganya selama 25 tahun itu.
Saban pagi, Sarjiyati membawa bekal nasi yang kemudian
dicarikan sayur serta lauk untuk Ag. “Dari rumah saya biasanya bawa nasi.
Sampai di pasar saya belikan sayur serta lauk tahu kesukaannya. Saya tunggu dia
makan sampai minum obat,” kata Sarjiyati.
Selama beberapa waktu terakhir, Ag sakit. Warga Pasar Kepek
membawa Ag ke puskesmas setempat. Ag didiagnosis kena penyakit gula dan
mengalami luka pada kakinya.
Pedagang lainnya, Tri Pujasto, 35, mengatakan sebelumnya
warga Pasar Kepek menghubungi salah satu Youtuber yang kerap mengurusi orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ). Hal itu dilakukan warga pasar lantaran kebingungan
ketika ingin memeriksakan Ag ke pelayanan kesehatan.
“Mas Ag itu tidak punya KTP. Kalau tidak punya KTP sulit
untuk dibawa periksa ke rumah sakit. Kemudian kami menghubungi Mbak Sinyo
Official,” kata Tri.
Warga Pasar Kepek selama ini tak tahu persis dari mana Ag
berasal. Saat ditanya alamat asalnya, Ag menjawab dari Klepu, Wonosari. Namun,
warga pasar tak mengetahui secara persis di mana rumah asal pria Klaten yang
menghilang selama 25 tahun tersebut.
Hingga ketika video terkait kondisi Ag diunggah di Youtube,
ada tetangga keluarga Ag yang menonton video itu. Lantaran mirip dengan wajah
seorang anak asal desanya yang menghilang sejak 25 tahun lalu, warga itu
kemudian menghubungi keluarga Ag.
Dibantu warga, keluarga menghubungi pemilik channel Youtube
yang menayangkan video Ag. Setelah dilakukan pencocokan identitas serta
ciri-ciri, ada kesamaan antara ciri-ciri orang yang hilang 25 tahun lalu dengan
Ag yang tinggal di Pasar Kepek.
Alhasil, Ag bisa dipertemukan dengan keluarga. Tri senang
akhirnya Ag bisa dibawa pulang. Dia juga menjelaskan Ag selama ini sudah
dianggap seperti keluarga sendiri oleh pedagang Pasar Kepek.
Ibunda Ag, Am, menceritakan Ag merupakan bungsu dari tiga
bersaudara. Ag pergi dari rumah pada 1998 saat berumur kurang lebih 10 tahun.
Saat ini, Ag berumur sekitar 35 tahun. Keluarga menduga saat itu Ag pergi tanpa
pamit karena takut akan disunat. Awalnya, Ag pergi berdua dengan teman sekampungnya.
Beberapa waktu kemudian, teman Ag itu ditemukan di Stasiun
Solo Balapan. Sementara Ag tak diketahui keberadaannya dan disebut-sebut saat
itu berpisah dengan temannya naik kereta api dari Stasiun Solo Balapan.
“Saya mencari ke mana-mana. Sampai Jogja, Stasiun Balapan
Solo, serta Brebes. Saya dikuatkan bahwa suatu saat anak saya pasti pulang ke
rumah,” kata Am di rumahnya, Rabu.
Am mendapatkan kabar keberadaan putra ketiganya dari kakak
Ag. Dia bersyukur Ag selama ini dirawat oleh warga Pasar Kepek Bantul. “Alhamdulillah,
senang banget matur nuwun banget. Anak saya sudah dirawat,” kata Am.
Konten Terkait
Kabupaten Bantul mulai panen raya pada awal April 2025. Dalam panen raya kali ini, produktivitas padi di Bantul melebihi rata-rata nasional.
Senin 07-Apr-2025 20:27 WIB
Sejumlah partai politik di Bantul mengaku sampai saat ini belum bisa memastikan terkait pengerucutan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati yang akan diusu
Senin 13-May-2024 20:47 WIB
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul mengaku pembuktian money politic selama ini cukup sulit.
Jumat 19-Apr-2024 20:37 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menyebut cuaca panas ekstrim beberapa hari terakhir merupakan peralihan dari musim hujan menuju kemarau
Jumat 28-Apr-2023 05:27 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyalurkan bantuan alat mesin pertanian berupa combine harvester atau alat pemanen padi bagi kelompok tani di...
Kamis 23-Mar-2023 04:07 WIB