Senin 23-Jan-2023 21:37 WIB
212

Foto : wartakota
brominemedia.com -
Murni (40) anak dari Sony Rizal Taihitu (60), sopir taksi online yang menjadi
korban pembunuhan di Perumahan Bukit Cengkeh, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok,
Senin (23/1/2023) subuh tadi, menjelaskan telah mengambil jasad ayahnya.
Menurut Murni, rencananya, Sony akan dimakamkan di TPU
Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (24/1/2023)
esok pagi.
"Dimakamkan besok pagi. Kami masih nunggu keluarga dari
Semarang mau datang ke sini," kata Murni saat ditemui di rumah duka, Mekarsari
Permai, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin malam.
Kondisi rumah duka, Senin malam ini telah dipenuhi sejumlah
kerabat, tetangga dan keluarga korban yang datang untuk menyampaikan belasungkawa
kepada atas kematian Sony.
Terdapat pula satu karangan bunga ucapan belasungkawa yang dikirim
oleh PT Gojek Indonesia.
Diketahui bahwa Sony merupakan mitra kerja perusahaan
tersebut yang telah berprofesi sebagai sopir taksi online selama kurang lebih 5
tahun.
Terkait dugaan penyebab kematian ayahnya, Murni menjelaskan
dirinya belum mengetahui hal tersebut.
Begitu pula terkait ada tidaknya barang milik Sony yang
hilang di lokasi kejadian
"Saya belum tahu ada barang yang hilang apa enggak.
Karena lagi fokus ngurusin pemakaman," ucapnya.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas di Perumahan Bukit
Cengkeh, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin (23/1/2023), subuh tadi.
Terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh korban saat ia
ditemukan warga telah tergeletak di sebelah mobil Avanza bernomor polisi B 1739
FZG.
Selalu kerja malam
Murni menjelaskan, dirinya mengetahui kabar kematian
ayahnya, melalui pengurus RT yang mendapatkan informasi dari petugas
kepolisian.
Setelah itu, Murni bersama tetangganya langsung berangkat ke
RS Polri Kramat Jati untuk mengambil jasad Sony pada pukul 11.00 WIB.
"Tahunya dari tetangga, habis itu langsung ke RS Polri
jemput jenazah. Jasad sudah dibawa ke rumah sekarang, sampainya tadi jam 4
sore," katanya.
Murni menambahkan bahwa ayahnya telah bekerja sebagai sopir
taksi online sejak sekitar 5 tahun lalu.
Korban biasa mencari penumpang pada malam hari.
"Kerja taksi online sejak sebelum pandemi, mungkin
sekitar 5 tahun. Memang biasanya keluar malam, kadang jam 7 malam, jam 9 malam,
sedapatnya saja. Pulangnya ke rumah baru siang," ungkapnya.
Hal itu, kata Murni dilakukan korban untuk menghindari
kemacetan di jalan raya.
Terlebih lagi, korban lebih memilih untuk mengantarkan
penumpang yang memesan perjalanan (trip) jauh.
"Suka yang jauh nyari penumpangnya, seringnya ke
Bandara Soetta. Habis itu ya cari penumpang lagi di sekitar sana," ujar
Murni.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas di Perumahan Bukit
Cengkeh, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin (23/1/2023), subuh tadi.
Terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh korban saat ia
tergeletak di sebelah mobil Avanza bernomor polisi B 1739 FZG.
Pisau Tertancap di Leher
Sony Rizal Taihitu ditemukan tewas bersimbah darah dengan
tubuh penuh luka tusukan dan sayatan di Jalan Nusantara, Perumahan Bukit
Cengkeh, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin (23/1/2023) subuh. Bahkan di
lehernya masih tertancap sebilah pisau.
Pria 60 tahun yang disinyalir sebagai pengemudi taksi online
itu sempat berteriak minta tolong dan membunyikan klakson mobilnya, sesaat
sebelum terbunuh.
Jeritan dan teriakan Sony sempat direspon petugas sekuriti setempat. Namun nyawa Sony tak tertolong dan tubuhnya terkapar di samping mobilnya Toyota Avanza merah B 1738 FZG.

Petugas sekuriti setempat, Suryanto mengatakan, awalnya saat berjaga di Perumahan Bukit Cengkeh 1, dia melihat mobil Toyota Avanza merah bernomor polisi B 1739 FZG melaju pelan dari arah Perumahan Bukit Cengkeh 2. Dari dalam mobil itu terdengar pengemudi berteriak meminta tolong.
"Tiba-tiba mobil datang dari arah Bukit Cengkeh 2. Korban berteriak-teriak minta tolong di dalam mobil," kata Suryanto saat ditemui di lokasi, Senin.
Melihat mobil tersebut dan mendengar teriakan minta tolong, Suryanto langsung menyambangi rekan sesama petugas sekuriti di pos penjagaan dekat Taman Segitiga untuk meminta kunci portal.
"Dia teriak-teriak minta tolong, terus saya starter (menyalakan) motor, minta tolong lagi sama yang megang kunci," ujar Suryanto.
Saat Suryanto dan temannya kembali untuk menolong, pengemudi mobil tersebut sudah tergeletak bersimbah darah di samping mobil yang dikendarainya.
"Terus balik lagi ke sini (TKP), posisi korban sudah tergeletak," tutur Suryanto.
Suryanto menegaskan, tak ada orang lain di mobil tersebut maupun di sekitar lokasi. Korban juga tak sempat memberikan informasi terkait peristiwa yang dialaminya karena sudah tak sadarkan diri.
Ketua RT setempat Riko Marjoni mengatakan, korban mendapatkan luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya.
Bahkan, sebilah pisau masih tertancap di leher pria itu, saat ditemukan tak bernyawa.
"Darah mengalir deras dari leher ke tubuh korban. Sajam-nya (senjata tajam) masih nempel di leher, pisau kecil," kata Riko.
Selain di leher, luka sayatan juga tampak di bagian perut dan lengan korban. Darah juga mengalir dari bagian tubuh yang terluka.
Riko menjelaskan, informasi dari petugas keamanan perumahan, korban datang dari arah Perumahan Bukit Cengkeh II.
Korban melintas lingkungannya sambil membunyikan klakson mobil sehingga membuat warga sekitar kebingungan.
"Korban sempat teriak minta tolong, dari TK sana sudah bunyikan klakson, jadi warga bingung, orang mencet klakson terus, sedangkan di ujung jalan sini diportal," jelas Riko.
Saat korban membunyikan klakson warga sekitar tempat kejadian belum ada yang keluar rumah.
Petugas keamanan sempat mendatangi korban dan melihat korban terluka, petugas keamanan berusaha mencari bantuan.
"Tiba-tiba dia sudah jatuh di sini dekat mobilnya," ucap Riko.
Warga sekitar kemudian berusaha menutup mayat korban yang bersimbah darah dan meninggal dunia menggunakan sarung.
Tidak lama kemudian petugas kepolisian dari Polsek Cimanggis dan Polres Metro Depok berdatangan dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kepala Kepolisian Resor Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady mengatakanmberdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ditemukan di mobil, korban atas nama Sony Rizal Taihitu, dengan tempat dan tanggal lahir di Purbalingga, 28 Juli 1963. Korban merupakan warga Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Identitas laki-laki usia kurang lebih 60 tahun beralamat di Tambun Selatan," kata Fuady saat dikonfirmasi, Senin.
Fuady membenarkan bahwa Sony diduga menjadi korban pembunuhan.
"Diduga menjadi korban pembunuhan, kami sudah memeriksa saksi yang menemukan pria pengemudi yang meninggal dunia," singkat Fuady.
Sementara itu, Fuady belum dapat memastikan profesi korban yang disebut-sebut sebagai pengemudi taksi online.
Ia hanya menyebutkan bahwa korban merupakan seorang pegawai swasta. "Kalau di kartu identitas pegawai swasta, masih dikumpulkan alat bukti. Mohon waktu," ujar dia.
Sebelumnya Ketua RT setejmpat Riko menduga korban adalah seorang sopir taksi online.
"Ya jadi ketika dilihat di dalam mobil, handphone korban masih dalam keadaan sedang mengantar," ungkapnya.
Dirinya mengatakan bahwa handphone korban terlihat masih dalam proses perjalanan.
"Yang jelas, yang saya tahu adalah HP korban masih dalam proses perjalanan," jelas Riko.
Selain itu, menurut Riko ada yang aneh di handphone milik korban, dimana adanya orderan dari Tambun, Bekasi, menuju ke Serpong, Tangerang Selatan.
"Anehnya orderan tersebut dari Tambun menuju ke Serpong. Namun kenapa malah lewat sini (Perumahan Bukit Cengkeh)," kata Riko.(abs)
Konten Terkait
Pihaknya menunggu dalam kurun waktu dua pekan surat permohonan dialog tidak ada respon, maka dia bersama keluarga korban akan menempuh jalur hukum.
Jumat 31-Jan-2025 20:23 WIB
Keluarga korban mutilasi berharap pelaku dihukum mati karena pembunuhan itu sangat keji: nyawa harus dibalas nyawa
Kamis 23-Mar-2023 04:32 WIB
Keluarga korban mutilasi berharap pelaku dihukum mati karena pembunuhan itu sangat keji: nyawa harus dibalas nyawa
Kamis 23-Mar-2023 04:32 WIB
Keluarga korban meminta para tersangka serial killer Bekasi dan Cianjur, Wowon cs, dihukum mati.
Selasa 24-Jan-2023 08:48 WIB
Keluarga korban meminta para tersangka serial killer Bekasi dan Cianjur, Wowon cs, dihukum mati.
Selasa 24-Jan-2023 08:48 WIB