Selasa 13-Dec-2022 08:32 WIB
179

Foto : tempo
brominemedia.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG
kemarin menguat setelah tertekan pada awal sesi, dari area demand sejak Juli
2022.
"Kemungkinan indeks akan menguat dalam konsolidasi
antara 6640 hingga 6820," ujar Analis Samuel Sekuritas, M Alfatih melalui
keterangan tertulis pada Selasa, 13 Desember 2022.
Alfatih pun memberikan sejumlah rekomendasi kepada investor
untuk mencermati delapan saham hari ini. Seperti saham BBCA (harga terakhir
8700) yang direkomendasikan beli dengan target 8875 hingga 9000. Lalu 9250
sampai 9275. batas risiko di level 8575.
Alfatih berujar harga kemarin menguat kembali setelah
rebound mendekati area demand di sekitar level 8200. Ia memperkirakan penguatan
dapat berlanjut mendekati area supply 8850 hingga 9000. Jika penguatan
berlanjut, menurutnya, area supply berikutnya ada di angka 9200 sampai 9275.
Sementara koreksi menjadi turun dari area 8850 hingga 9000 membuatnya perlu
diwaspadai menjadi tekanan turun kembali.
Kemudian saham BBRI (harga terakhir 4810) direkomendasikan
beli dengan target 5000, kemudian 5200 hingga 5400. Batas risiko di level 4750.
Alfatih berujar terjadi pola triangle sejak Mei 2022, yang memberikan target
hingga 5400.
Harga BBRI kemarin menguat dan memperlihatkan bahwa pola
upchannel sejak Oktober 2022 masih berlangsung. Menurutnya, supply area yang
kuat ada di level sekitar 5000. Namun, pola segitiga sejak Mei 2022 memberi
target teoritis ke angka 5200 hingga 5400 dengan batas risiko 4750.
Selanjutnya adalah saham BMRI (harga terakhir 9950). Alfatih
merekomendasikan pembelian saham ini dengan target 10375. Batas risiko di level
9775, buy back 9500. Lalu 9150-8950.
Harga saham BMRI kemarin rebound dari area demand. Karena
itu, Alfatih menilai saham ini berpeluang menguat ke arah 10250 hingga 10375,
lalu 10500. Batas risiko 9775, demand area di level 9500. Lalu 9150-8950.
Dia juga merekomendasikan pembelian saham BBNI (harga
terakhir 9525) dengan target beli di level 9950, lalu 10250 hingga 10650. Batas
risiko 9475, buy back 9275 sampai 9100. Near support in upchannel sejak Juli
2022.
Adapun harga saham BBNI kemarin bergerak tipis, namun masih konsolidasi di dekat area demand pola upchannel sejak Juli 2022. Dia memperkirakan kemungkinan BBNI akan menguat ke arah 9950, lalu 10250-10650. Batas risiko 9475, demand area berikutnya di level 9275-9100.

Sementara itu saham ICBP (harga terakhir 10400) direkomendasikan beli dengan target 10900 hingga 11500. Batas risiko di level 9925. Rebound dari pola upchannel sejak September 2022. Alfatih berujar pola sejak awal 2021 mungkin menunjukan an inverted head and shoulders, di mana saham ini terlihat bullish and memberikan target beli mendekati level 12000.
Harga saham ICBP kemarin rebound dari support pola upchannel sejak September 2022. Potensi kenaikan ke level 10900 hingga 11500. Bahkan, kata Alfatih, pola yang sama terlihat sejak awal tahun 2021 memberi target kenaikan teoritis ke level 12000. Batas risiko jangka pendek di 9925.
Saham TLKM (harga terakhir 3700) juga direkomendasikan beli dengan target 3780 hingga 3840. Selanjutnya 3950. Batas risiko di level 3640, buy back 3560, lalu 3450. Alfatih memperkirakan terjadi rebound pada pola downchannel sejak September 2022.
Harga saham ini kemarin menguat dalam pola konsolidasi, Menurut dia, TLKM kemungkinan akan mendekati area suplai di level 3780 hingga 3840, jika mampu melanjutkan kenaikan maka supply area berikutnya di 3950. Batas risiko 3640, demand area di 3560, lalu 3450.
Selanjutnya saham BUMI (harga terakhir 176) direkomendasikan beli dengan target di level 185 hingga 190. Kemudian 195 sampai 199. Batas risiko 172, buy back 168-163. Harga BUMI kemarin menguat dari support 172, sebagai batas risiko. Dia menilai saham ini berpotensi menguat ke angka 185 sampai 190. Lalu 195-199. Area demand di level 168-163.
Terakhir saham FILM (harga terakhir 2100) direkomendasikan beli dengan target 2205, lalu 2265-2325. Cover di level 1950. Harga FILM kemarin rebound dari pola support channel sejak November 2022, serta target penurunan pola sejak pertengahan November 2022. Ia memperkirakan saham ini menguat mendekati level 2205, lalu 2265-2325. Batas risiko 1950.
Konten Terkait
Bertepatan dengan peringatan Hari Bumi 2025, Yayasan Paseban bersama Aristamontana menyelenggarakan penanaman pohon ke-10.000 di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Senin 28-Apr-2025 20:46 WIB
GEMPA bumi berkekuatan 6,3 skala richter di pantai Ekuador.
Jumat 25-Apr-2025 20:40 WIB
Tahun ini, tiga aksi nyata dijalankan serentak di berbagai wilayah Indonesia.
Jumat 25-Apr-2025 20:29 WIB
Di negeri yang menjunjung...Artikel Tamat Belajar, Mulai Bingung: Sekolah untuk Apa?” pertama kali tampil pada Republik News.
Senin 14-Apr-2025 22:41 WIB
Program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat mengelola limbah elektronik (e-waste) dengan cara yang lebih bertanggung jawab.
Selasa 25-Mar-2025 20:51 WIB