Selasa 11-Jul-2023 00:25 WIB
210

Foto : liputan6
brominemedia.com--Berbagai permasalahan dalam fase puncak haji di Arafah,
Mudzalifah, Mina atau biasa disebut Armina/Armuzana ternyata masih menyisakan
masalah. Sebanyak tiga jemaah haji hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Ketiga jemaah haji hilang masing-masing berasal dari kelompok terbang (Kloter) 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65), Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20), dan Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10).
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Mengutip laman keislaman NU Online, tiga jamaah haji
Indonesia tersebut terpisah dari rombongan saat di Masyair dan hingga kini
belum diketahui keberadaannya. Mereka semua adalah jemaah lanjut usia dan
tercatat menderita demensia.
Adapun identitas jemaah haji hilang tersebut yakni, Idun
Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Suharja Wardi Ardi
(69) dari Embarkasi Kertajati Kloter 10, dan Niron Sunar Suna (77) dari
Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65).
Kendati sama-sama hilang di kawasan Masyair (Arafah,
Muzdalifah, dan Mina), tetapi mereka memiliki cerita awal mula lepas dari
rombongan secara berbeda-beda. Fakta ini terungkap dari keterangan ketua kloter
masing-masing berdasarkan laporan dari jemaahnya.
Berikut adalah kronologi hilangnya ketiga jemaah haji asal
Indonesia tersebut.
Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang Maytizah Husna
menjelaskan, Idun terakhir kali meminta izin kepada dirinya untuk ke toilet
pada 27 Juni 2023, sekitar pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS), atau sore hari
di tengah masa wukuf di Arafah.
Sejak itu pula Idun belum kembali bersama kloternya.
Sedianya, Idun bersama rombongannya pulang
dari Tanah Suci pada 29 Juli nanti.
"Ketika itu, izin ke toilet dan tak mau ditemani.
Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di
Arafah, tidak ketemu," kata Maytizah, Jumat (7/7/2023) petang, di sela
proses pencarian di kawasan Arafah, dikutip dari nu.or.id.
Dengan demikian, keberadaan Idun belum jelas ketika
rombongannya siap-siap menuju Muzdalifah pada malam harinya.
Begitu juga dengan Suharja Wardi. Menurut Ketua Kloter 10
Embarkasi Kertajati (KJT 10) Cece Moh Yahya, hilangnya Suharja bermula ketika
Suraja bersama istrinya mengambil wudhu menjelang shalat dhuhur waktu wukuf di
Arafah.
"Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat
istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada," kata Cece, Sabtu (8/7/2023).
Petugas pun saat itu langsung melakukan pencarian di area
maktab sembari berkoordinasi dengan petugas-petugas terkait.
Berbeda dari Idun dan Suharja yang hilang di Arafah, Niron
terpisah dari rombongannya ketika berada di Mina pada tanggal 29 Juni 2023 (11
Dzulhijjah). Kala itu Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melaksanakan
lontar jumrah hari kedua yang dilaksanakan setelah subuh. Sebenarnya jadwal
mereka lontar jumrah adalah pada sore hari pukul 17.30 WAS.
"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Bapak Niron
masih berkumpul dengan rombongan, akan tetapi setelah pulang ke Mina, sesampai
di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari
rombongan," kata Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi,
Sabtu (8/7/2023).
Karena tak kunjung pulang ke tenda sampai sore hari, sang
istri pun melapor kepada Hartono selaku Ketua Kloter. Informasi tersebut
kemudian diteruskan kepada Seksi Layanan Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH
(Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi di Mina.
Hartono mengaku, sejak itu pula proses pencarian terus
pihaknya lakukan dengan berkoordinasi ke Sektor 7, PPIH Embarkasi SUB, bahkan
ke PPIH Daerah Kerja Makkah. Namun, ikhtiar itu belum membuahkan hasil, hingga
pada 5 Juli sore ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron
ditemukan.
"Walhasil barang dan identitas itu benar adanya milik
Bapak Niron, akan tetapi Bapak Niron-nya sampai saat ini, tanggal 8 Juli 2023,
belum diketemukan," ujar Hartono.
Tim pencarian juga sudah menyambangi RS Atowari Mina untuk
mengecek keberadaan tiga jemaah yang hilang.
"Kami juga datang ke rumah sakit di Makkah, seperti
Rumah Sakit Malik Abdul Aziz, lalu ke Makkah Medical Center (MMC)," tambah
dia.
Di tengah proses pencarian, PPIH Arab Saudi membuat surat
dan mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk melaporkan hal ini ke kepolisian
Arab Saudi. "Surat sedang disiapkan untuk dibuat laporannya ke kepolisian
di Arab Saudi," kata dia.
Harun tetap berharap ketiga jemaah haji yang hilang dapat
ditemukan apapun kondisinya. Bila masih belum ditemukan sampai masa operasional
haji selesai, pencarian akan tetap dilakukan sampai tuntas.
"Mohon doa restu semoga cepat kita ketemukan kabarnya,
tim masih terus bekerja," kata Harun.
Pemerintah memastikan pencarian terus dilakukan.
"Pencarian dalam upaya sejak info kehilangan beliau sampai saat ini,"
ujar Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi Harun Al
Rasyid di Makkah, Minggu (9/7/2023).
Semula ada 10 jemaah yang dilaporkan hilang saat puncak
haji. Namun tujuh jemaah berhasil ditemukan sehingga tersisa tiga jemaah yang
masih dalam pencarian.
"Mohon doa agar ketiga jemaah haji kita bisa segera
ditemukan," katanya.
Petugas Linjam PPIH Arab Saudi sudah membentuk tim khusus
untuk mencari tiga jemaah yang hilang tersebut dengan menyisir sejumlah lokasi,
mulai dari Arafah, Mina, hingga rumah sakit Arab Saudi (RSAS) dan Klinik
Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah.
Konten Terkait
Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah mengatakan bahwa pengelolaan dana haji dilakukan secara transparan,aman, dan sesuai prinsip syariah.
Senin 21-Apr-2025 01:57 WIB
Kegiatan ini menjadi persiapan penting menjelang keberangkatan haji Tahun 1446 H/2025 M yang direncanakan pada awal Mei mendatang.
Kamis 10-Apr-2025 20:27 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA —Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang sekaligus pengisian kuota bagi jamaah haji khusus memasuki hari kedua. Hingga Kamis (30/1/2025), sudah ada 3.570 jamaah haji khusus yang melunasi biaya...
Kamis 30-Jan-2025 20:29 WIB
program inovatif ini dirancang untuk memudahkan pasien stunting yang belum memiliki kartu JKN atau BPJS mendapatkan pelayanan kesehatan yang
Senin 20-Jan-2025 20:41 WIB
Panitia Kerja Haji DPR dan Kementerian Agama akhirnya menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
Senin 06-Jan-2025 20:22 WIB