Sabtu 17-Dec-2022 07:47 WIB
442

Foto : tempo
brominemedia.com-- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berharap
masyarakat bisa memahami kenaikan harga beras medium di tingkat konsumen yang
terjadi belakangan ini. Kenaikan harga ini, menurut dia, telah membantu para
petani yang kini terbebani oleh terkereknya harga pokok produksi akibat
lonjakan harga pokok produksi (HPP) seperti pupuk dan BBM.
"Kalau harga naik, tentu saja sekali-kali lah kasih
rakyat uang," kata Syahrul dalam Diskusi Publik Outlook Sektor Pertanian
2023 yang digelar online laman YouTube Indef, Jumat, 16 Desember 2022.
Apalagi, menurut Syahrul, kenaikan harga beras hanya
berkisar di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram. "Kalau harga
beras naik Rp 2.000 3.000, wajarlah naik sedikit, petaninya dapat uang,"
ujarnya.

Dengan kenaikan harga itu, Mentan mencontohkan, petani bisa
menggunakannya untuk membiayai sekolah anaknya. "Dia kasih sekolah
anaknya. Kalau dia sekolah, anaknya dia belikan baju lagi. Tukang jahit dapat
kaitan (dampaknya). Tukang jahit kasih anaknya makan lah. Berputar
ekonomi," kata Syahrul.
Ia pun berharap dengan pembelian beras dalam negeri,
meskipun mahal, dapat membantu petani dan turut memutar perekonomian di
Indonesia.
Adapun data harga di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan
Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan menunjukkan harga beras medium di tingkat
konsumen secara rata-rata nasional pada Jumat, 16 Desember 2022 mencapai Rp
11.100 per kilogram. Harga komoditas itu stabil selama sebulan terakhir.
Harga beras tersebut juga jauh di atas harga eceran
tertinggi (HET) untuk beras medium sebesar Rp 9.450 per kg. Harga beras
tertinggi berada di provinsi Sumatra Barat sebesar Rp 14.542 per kg untuk beras
medium dan harga terendah berada di Sulawesi Selatan, yaitu Rp 9.373 per kg.
Lebih jauh, Syahrul menjelaskan, kenaikan harga beras di
Tanah Air tak berbeda dengan tren harga komoditas tersebut di negara tetangga.
Sebagai contoh, harga beras di Singapura Rp 26.000 per kg, Laos dan Malaysia di
level Rp 13.000 per kg. Ia menyebutkan hanya beras Vietnam yang harganya lebih
murah dibandingkan Indonesia.
Untuk mengamankan pasokan beras di dalam negeri, Perusahaan
Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) mengimpor beras sebesar 200.000 ton
dari tiga negara. Tiga negara asal beras impor itu adalah Vietnam, Thailand,
dan Pakistan.
Untuk harga beli yang Perum Bulog dapatkan dari Vietnam
sebesar Rp 8.800 per kilogram untuk jenis beras setara premium. "Per
kilogram beras premium impor sampai gudang kami itu Rp 8.800," ujar
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,
Jumat kemarin, 16 Desember 2022.
Konten Terkait
Petani Sawit Plasma Banten Lebak-Pandeglang akan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV Kertajaya di Banjarsari Lebak.
Minggu 18-May-2025 21:15 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Mentan Amran Sulaiman meninjau Gudang Bulog Cabang Bone di Tanete Riattang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (16/5).
Jumat 16-May-2025 20:53 WIB
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2025, produksi gabah nasional mencapai 13,9 juta ton.
Jumat 25-Apr-2025 20:36 WIB
Stablecoins menawarkan kebebasan finansial dan efisiensi kepada perdagangan pertanian global.
Senin 21-Apr-2025 01:01 WIB
Perum BULOG Cabang Mojokerto mencatatkan prestasi membanggakan dalam serapan gabah dan beras.
Rabu 16-Apr-2025 20:26 WIB