Rabu 07-Dec-2022 03:57 WIB
195
Foto : tempo
brominemedia.com-
Gunung Semeru di Jawa Timur, erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2022. Letusan
menyebabkan guguran lava dan awan panas yang melanda sejumlah daerah di
sekitarnya. Gunung api di Kabupaten Lumajang dan Malang itu masih erupsi hingga
Selasa, 6 Desember 2022.
Pada pukul 05.02 WIB, Semeru terpantau mengeluarkan abu
sejauh kurang lebih 400 meter di atas puncak gunung.
Fakta-fakta Gunung Semeru Erupsi
1. Status Gunung Semeru ditetapkan di level awas
Erupsi pertama Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022
terjadi pada pukul 02.46 WIB. Letusan menyemburkan awan setinggi kurang lebih
15 kilometer di atas puncak. Seismograf mencatat, erupsi menyebabkan getaran
amplitudo maksimum 35 milimeter dan durasi 0 detik. Kemudian pada pukul 12.00
WIB statusnya dinaikkan dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas.
2. Masyarakat diminta tak beraktivitas di radius 5 kilometer
dari puncak Semeru
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG
mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar Gunung Semeru. Utamanya
di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat
erupsi. Masyarakat juga diimbau untuk tak beraktivitas pada jarak 500 meter
dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Daerah ini berpotensi terlanda
perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, PVMBG mengimbau masyarakat agar
tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Api Semeru. Area
ini disebut rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. PVMBG juga mengimbau
masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di
sepanjang aliran sungai atau lembah berhulu puncak Semeru. Termasuk di
antaranya Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Serta potensi lahar pada
anak sungai Besuk Kobokan.
3. Sedikitnya 2.000 warga mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB melaporkan sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik pascaerupsi dan meningkatnya aktivitas vulkanik Semeru hari Minggu lalu. Dalam keterangan tertulis, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari terdapat 11 titik pengungsian. Lokasi ungsi meliputi SDN 4 Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, SDN 2 Sumberurip, Balai Desa Sumberurip, Balai Desa Penanggal, Pos Gunung Sawur, Balai Desa Pasirian, Lapangan Candipuro, Kantor Kecamatan Candipuro dan di SMPN 2 Pronojiwo.
Kemudian, pada Minggu malam, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah atau BPBD Provinsi Jatim mencatat ada 2.219 warga yang mengungsi
pascaerupsi Gunung Semeru. Ada satu titik pengungsian tambahan sehingga total
menjadi 12 titik. Untuk layanan kesehatan, terdapat di Puskesmas Pasirian dan
Puskemas Tempeh. Pusat kesehatan tersebut telah disiapkan menjadi tempat
perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.
4. Erupsi Semeru disebut berdampak Tsunami di Jepang
Letusan Gunung Semeru yang menyemburkan abu setinggi 15
kilometer menyita perhatian Badan Meteor Jepang atau Japan Meteorological
Agency (JMA). Menurut mereka erupsi besar gunung api, sekalipun di tempat jauh,
terkadang bisa menyebabkan perubahan tekanan atmosfer di wilayah lain.
Perubahan tekanan tersebut menuntun ke perubahan tinggi air pasang. Saat gunung
Api di Tonga, Pasifik Selatan yang meletus pada Januari lalu, erupsi mampu
membuat perubahan air pasang dan tekanan atmosfer di wilayah perairan Jepang.
5. PVMBG bantah erupsi Semeru dapat sebabkan tsunami di
Jepang
Koordinator Gunung Api di PVMBG, Badan Geologi, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, Oktory Prambada menilai erupsi Gunung Semeru
tidak mungkin menyebabkan tsunami hingga menjangkau perairan Jepang. Termasuk
erupsi yang terjadi pada Minggu, 4 Desember 2022 lalu. Apalagi, Oktory
menuturkan, erupsi Semeru yang terjadi belakangan bukan letusan besar. Bahkan
awan panas guguran yang disebabkannya pun tidak sampai menyentuh laut.
“Gunungnya di mana, tsunaminya di mana? Kecuali gunungnya
seperti di Tonga di tengah laut, erupsinya di laut,” kata Oktory saat ditemui
di kantornya, Senin 5 Desember 2022.
PVMBG telah meminta klarifikasi dari media di Jepang yang
pemberitaannya perihal hubungan erupsi Semeru dengan tsunami dikutip oleh media
lokal di Tanah Air. Jawaban yang diterima, berita itu tidak benar. “Kami juga
mencari konfirmasi ke JMA atau Badan Meteorologi Jepang, (jawabannya) juga
tidak benar,” kata dia.
Konten Terkait
Polisi menyelidiki penemuan mayat seorang ART, Nami (NM), yang berada dalam toren air di rumah tiga lantai di Kelapa Gading, Jakut, Kamis (24/10/2024)
Kamis 24-Oct-2024 20:24 WIB
Kader PDIP Gibran Rakabumi resmi diusung KIM sebagai cawapres Prabowo di Pilpres 2024. Tapi sejauh ini Gibran belum mengundurkan diri dari PDIP
Jumat 27-Oct-2023 02:00 WIB
Pasukan Tontaipur atau Peleton Intai Tempur merupakan prajurit-prajurit pilihan yang dimiliki Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI Angkatan Darat (AD). Anggotanya direkrut dari satuan-satuan....
Senin 11-Sep-2023 05:31 WIB
Penemuan 4 kerangka bayi di sebuah kebun kosong di Purwokerto, Jawa Tengah, bikin geger. Ternyata 4 kerangka bayi itu hasil dari hubungan antara ayah dan anak kandung. Dilansir detikJateng, Selasa (27/6/2023), kasus ini berawal ketika warga menemukan kerangka bayi pada Kamis (15/6) lalu. Tak berselang lama atau tepatnya 6 hari kemudian, warga menemukan 3 kerangka bayi yang letaknya tak jauh dari lokasi pertama.
Selasa 27-Jun-2023 15:31 WIB
Tugu Pal Putih atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tugu Jogja, terus menjadi magnet bagi wisatawan. Rasanya tidak lengkap jika berwisata ke Jogja tapi tidak mengunjungi tempat ini. Banyak orang yang tertarik untuk berfoto di spot ikonik Jogja yang berada di persimpangan Jalan Margo Utomo, Jalan A.M. Sangaji, Jalan Jendral Sudirman, dan Jalan P. Diponegoro ini.
Sabtu 28-Jan-2023 07:07 WIB