Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Curhat Nelayan di Natuna Kerap Temui Kapal Ikan Asing Saat Melaut, Hasil Tangkapan Kian Menipis

Jumat 30-May-2025 20:45 WIB

50

Curhat Nelayan di Natuna Kerap Temui Kapal Ikan Asing Saat Melaut, Hasil Tangkapan Kian Menipis

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Curhat dan keluhan nelayan tradisional di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kian menyita perhatian. 

Mereka mengaku semakin sering bertemu Kapal Ikan Asing (KIA) di laut Natuna Utara, yang diduga mencuri ikan secara ilegal.

Aktivitas ilegal ini bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem laut.

Bahkan, hasil tangkapan nelayan lokal kini menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ilham, nelayan di Pelabuhan Pering, Kecamatan Bunguran Timur, mengaku kondisi ini sudah berlangsung setahun terakhir. 

Ia hampir selalu menjumpai kapal asing, terutama berbendera Vietnam, saat sedang melaut.

“Setiap saya melaut ketemu terus dengan kapal ikan asing. Bahkan bisa puluhan kapal. Mereka pakai pukat troll dan biasanya dua kapal sekaligus yang narik,” cerita Ilham kepada Tribunbatam.id, Jum'at (30/5/2025).

Ia menambahkan, alat tangkap yang digunakan kapal ikan asing tersebut sangat merusak ekosistem laut.

“Mereka tak peduli apa pun yang ada di bawah laut, semuanya ditarik. Karang, ikan kecil, besar, habis semua. Laut kita pun jadi rusak,” keluhnya.

Sebagai nelayan tradisional yang masih mengandalkan alat pancing tarik, Ilham mengaku semakin sulit mendapatkan hasil. 

Jika dulu seminggu melaut bisa membawa pulang hingga 600 kilogram ikan, kini 300 kilogram saja terasa berat didapat.

“Biasanya kami melaut cuma seminggu, sekarang kami bisa sampai 10 bahkan 15 hari di laut, karena hasilnya sedikit. Mau pulang juga rugi kalau hasilnya belum capai target,” katanya.

Ilham menyebut, kenaikan harga operasional juga memperparah beban nelayan. 

Jika sebelumnya modal Rp5 juta cukup untuk satu kali melaut, kini bisa mencapai sekira Rp8 juta.

Konten Terkait

PERISTIWA Guru di Tanggamus Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Kabel Wifi

Menurut keterangan saksi-saksi, peristiwa bermula saat korban tengah membantu pemasangan kabel WiFi bersama tiga rekannya.

Jumat 20-Jun-2025 20:56 WIB

Guru di Tanggamus Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Kabel Wifi
PERISTIWA Tongkang Hanyut Hantam Permukiman di Batola, Dua Rumah Rusak Parah

Sejumlah rumah warga yang ada di Desa Jelapat Baru RT 01, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola) rusak ditabrak tongkang

Jumat 20-Jun-2025 20:56 WIB

Tongkang Hanyut Hantam Permukiman di Batola, Dua Rumah Rusak Parah
PERISTIWA PROYEK Tol Laut Kembali Mencuat, Adi Arnawa Sebut Sudah Bertemu PT ASDP

Bahkan untuk mewujudkan semua itu, transportasi laut yang sebelumnya disebut dengan Tol Laut kembali mencuat sebagai solusi.

Jumat 20-Jun-2025 20:56 WIB

PROYEK Tol Laut Kembali Mencuat, Adi Arnawa Sebut Sudah Bertemu PT ASDP
OLAHRAGA Membanggakan! Siswi SMA Kristen Satya Wacana Harumkan Nama Sekolah di Kancah Nasional

Membanggakan! SMA Kristen Satya Wacana kembali torehkan prestasi di tingkat nasional.

Jumat 20-Jun-2025 20:56 WIB

Membanggakan! Siswi SMA Kristen Satya Wacana Harumkan Nama Sekolah di Kancah Nasional
PERISTIWA AS Kerahkan Kekuatan Militer ke Timur Tengah, Situasi Memanas di Tengah Perang Iran-Israel

Perang Iran dan Israel, Amerika Serikat (AS) mengambil langkah strategis dengan mengerahkan sejumlah mesin tempurnya.

Kamis 19-Jun-2025 21:03 WIB

AS Kerahkan Kekuatan Militer ke Timur Tengah, Situasi Memanas di Tengah Perang Iran-Israel

Tulis Komentar