Jumat 23-Sep-2022 13:19 WIB
207

Foto : wartakota
brominemedia.com –
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memberikan penjelasan
terkait adanya banjir rob di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Ya memang kan sekarang cuacanya sedang tidak menentu.
Perubahan iklim ya," ujar pria yang akrab dipanggil Ariza, Jumat (23/9).
Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir,
Jakarta Pusat, Ariza membenarkan banjir rob memang sering terjadi di daerah pesisir
terutama di Jakarta Utara.
Menurutnya, pilihannya adalah dengan membuat tanggul, untuk
mengatasi banjir rob tersebut.
Ariza menjelaskan memang tidak bisa langsung hasilnya dapat
dilihat, harus dilakukan secara bertahap.
"Perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit. Tapi
prinsipnya kami selalu mengupayakan yang terbaik bagi warga Jakarta," ujar
Ariza.
Tidak hanya anggaran, Ariza juga mengaku pihaknya telah
membuat program-program terkait pengendalian banjir di DKI Jakarta.
Lebih lanjut ia menginformasikan, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta sendiri telah menganggarkan lebih dari Rp 4 triliun untuk
pengendalian banjir.
"Itu komitmen kami dari pemprov terhadap pengendalian
di Jakarta," ujar Ariza.
Selain membuat tanggul, Ariza menjelaskan bahwa pihaknya
juga melakukan penanaman mangrove di sekitar wilayah pesisir Jakarta Utara.
"Saya ikut organisasi yang melakukan hal itu. Dan saya
mengajak masyarakat Jakarta juga ikut ambil bagian dalam hal penanaman
mangrove. Bisa melalui komunitas atau organisasi yang ada di sini," ujar
Ariza.
Diketahui, warga Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI
Jakarta merasakan dampak perubahan iklim yang nyata.
Salah satunya adalah banjir rob yang semakin sering terjadi
setiap tahun.
Dilansir dari Kompas.com, Edi (37) warga Pulau Pari
menyaksikan kenaikan permukaan air laut yang masuk ke daratan jarang terjadi 20
tahun lalu.
Namun banjir rob terjadi semakin sering sejak awal tahun
2000-an.
"Setahun bisa 18-15 kali, kalau ada musim (angin monsun) timur dan barat. Setiap musim paling enggak delapan kali banjir. Apa yang terjadi saat ini lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya," ujar Edi saat hadir dalam konferensi pers di Kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9).

Hari itu, ia mewakili warga Pulai Pari dan membahas isu krisis iklim yang dialami masyarakat di pulau kecil tersebut.
Banjir Rob pun disebut sebagai salah satu dampak dari perubahan iklim yang kini semakin mengkhawatirkan.
Akhir tahun lalu, Desember 2021, enam titik di Kelurahan Pulau Pari terkena banjir rob.
Ketinggian air laut mencapai 50 sentimeter hingga 1,3 meter, terjadi sejak pukul 08.00 hingga 10.50 WIB. Hal itu dikutip dari berita di situs resmi pulauseribu.jakarta.go.id.
Edi pun menceritakan, sejauh ini warga hanya mampu meninggikan rumah dan tempat usaha mereka agar banjir tidak masuk sampai ke dalam rumah.
Untuk jangka panjang, ia melihat penanaman lebih banyak bakau atau mangrove dapat menjadi solusi.
Konten Terkait
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berencana akan merelokasi Puskesmas Suko, Kecamatan Maron ke lokasi yang lebih representatif.
Senin 26-May-2025 21:09 WIB
Bupati Marhaen Djumadi (Kang Marhaen) bersama BPBD Nganjuk mendatangi lokasi tanah longsor terjadi di Dusun Dolopo
Senin 26-May-2025 21:08 WIB
Jalur Pakoba yang menghubungkan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara.
Minggu 25-May-2025 21:41 WIB
Inilah kisah sukses penjual kopi gerobak di Gorontalo. Adalah Edwin Wesley Sasue (27), perintis usaha jualan kopi pakai gerobak.
Minggu 18-May-2025 21:16 WIB
Sebanyak 38 bhikkhu dari berbagai negara melaksanakan ritual perjalanan suci Thudong menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jumat 25-Apr-2025 20:33 WIB