Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

AS Kerahkan Kekuatan Militer ke Timur Tengah, Situasi Memanas di Tengah Perang Iran-Israel

Kamis 19-Jun-2025 21:03 WIB

86

AS Kerahkan Kekuatan Militer ke Timur Tengah, Situasi Memanas di Tengah Perang Iran-Israel

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, Amerika Serikat (AS) mengambil langkah strategis dengan mengerahkan sejumlah mesin tempurnya.

Langkah ini disebut sebagai upaya perlindungan terhadap pasukan dan kepentingan AS, sekaligus merespons dinamika konflik yang semakin kompleks.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kesabaran negaranya terhadap Iran "mulai menipis", memperkuat spekulasi bahwa Washington dapat terlibat lebih jauh dalam konflik yang tengah berlangsung.

Salah satu opsi yang mencuat adalah pemberian dukungan persenjataan canggih, termasuk bom penghancur bunker, untuk membantu Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran yang dikabarkan berada jauh di bawah pegunungan.

Meski demikian, hingga kini, militer AS belum secara langsung menyerang Iran.

Dalam pernyataan resmi pada Selasa (17/6), sejumlah pejabat AS menegaskan bahwa langkah militer yang telah dilakukan semata bersifat defensif terutama dalam menangkis serangan rudal Iran yang diarahkan ke wilayah Israel.

Jet Tempur dan Pesawat Tanker Dikirim Diam-diam

Menurut laporan Associated Press, AS telah mengirim tambahan jet tempur dan pesawat tanker ke wilayah Timur Tengah, meskipun rincian jenis dan jumlah pesawat yang dikerahkan belum diungkapkan secara terbuka oleh pejabat Pentagon.

Kelompok intelijen sumber terbuka, Aurora Intel, menyebut bahwa belasan pesawat tempur F-16 dipindahkan dari Italia ke Pangkalan Udara Prince Sultan di Arab Saudi.

 Kehadiran armada ini disebut krusial untuk memperkuat pengamanan wilayah udara dan fasilitas militer AS di kawasan tersebut.

Jet-jet AS juga dikabarkan aktif berpatroli di langit Timur Tengah, namun tidak ada laporan keterlibatan mereka di wilayah udara Iran.

 Pemerintah AS menegaskan bahwa semua pengerahan ini merupakan bagian dari tindakan pencegahan untuk melindungi aset strategis dan personel mereka.

Aktivitas Kapal Perang Meningkat

Di laut, keterlibatan AS tak kalah intens. Dalam sepekan terakhir, kapal perusak seperti USS The Sullivans dan USS Arleigh Burke dilaporkan berperan aktif menangkis rudal-rudal Iran yang mengarah ke wilayah Israel.

Selain itu, USS Thomas Hudner juga telah dikerahkan, menggantikan posisi Arleigh Burke yang kini keluar dari kawasan.

Kapal induk USS Carl Vinson saat ini berada di Laut Arab bersama empat kapal perang pendamping.

Namun, armada ini belum ikut serta dalam operasi perlindungan langsung terhadap Israel, melainkan disiagakan untuk mengamankan pasukan dan pangkalan militer AS di Teluk Oman dan Teluk Persia.

Sebagai penguatan tambahan, USS Nimitz dilaporkan sedang menuju kawasan tersebut dan dijadwalkan tiba pada akhir Juni untuk menggantikan posisi Carl Vinson.

Sementara itu, kapal perusak lainnya juga telah dikerahkan ke Laut Merah dan Laut Tengah bagian barat sebagai bagian dari penyebaran taktis menyeluruh.

Situasi geopolitik yang memanas turut berdampak pada peningkatan jumlah personel militer AS di Timur Tengah.

Biasanya, sekitar 30.000 tentara ditempatkan di kawasan ini, namun angka tersebut kini naik menjadi sekitar 40.000 pasukan.

Bahkan, pada Oktober 2024 lalu, sempat mencapai 43.000 personel angka tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Peningkatan ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi ancaman dari kelompok Houthi di Yaman serta kemungkinan perluasan konflik yang dapat melibatkan pihak-pihak lain di kawasan.

Menteri Pertahanan AS Pete Heghseth, dalam pernyataan singkatnya Senin lalu, hanya menyebut bahwa pengerahan kekuatan ini dilakukan demi memastikan "warga dan kepentingan AS tetap aman".

Ia tidak merinci lebih lanjut jenis dan tujuan operasional alutsista yang telah dikirim.


Stabilitas Regional Kembali Dipertaruhkan

Pengerahan besar-besaran militer AS ke Timur Tengah menandai babak baru dalam konstelasi keamanan regional. Meskipun AS belum mengambil sikap ofensif terhadap Iran, kehadiran armada tempur dan kapal perang di kawasan jelas menunjukkan kesiapan Washington untuk merespons eskalasi yang lebih luas.

Dalam konteks hubungan internasional, langkah ini juga menjadi pesan tersirat bagi negara-negara lain bahwa keterlibatan AS dalam menjaga stabilitas Timur Tengah masih akan terus berlanjut—dengan segala konsekuensinya.

Konten Terkait

PERISTIWA Ironi Manggala Agni, Bertaruh Nyawa Selamatkan Hutan dengan Peralatan Minim

Tidak jarang para petugas Manggala Agni harus berhari-hari tidak pulang, menyisir lahan ratusan hektar untuk memadamkan titik api.

Rabu 30-Jul-2025 21:13 WIB

Ironi Manggala Agni, Bertaruh Nyawa Selamatkan Hutan dengan Peralatan Minim
PERISTIWA Sesosok Mayat Pria Ditemukan di Plafon Kantor Farmasi di Pulogadung

Sesosok jasad pria ditemukan membusuk di atas plafon kantor sebuah perusahaan farmasi di Pulogadung, Jakarta Timur.

Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB

Sesosok Mayat Pria Ditemukan di Plafon Kantor Farmasi di Pulogadung
PERISTIWA Traffic Light Simpang Gunungbatu Hanya Jadi Panjang, Wakil Wali Kota Bogor : Harus Menyala

Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin memerintahkan agar traffic light tersebut harus segera diaktifkan.

Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB

Traffic Light Simpang Gunungbatu Hanya Jadi Panjang, Wakil Wali Kota Bogor : Harus Menyala
PERISTIWA Kisah Pria Jembrana Nekat ke Jepang Demi Gaji Lebih Baik, Saputra: Kerja di Bali Selalu Pas-pasan

Pria 35 tahun asal Kecamatan Jembrana itu mengakui jika seterusnya bekerja di Indonesia khususnya Bali bakal sangat sulit berkembang.

Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB

Kisah Pria Jembrana Nekat ke Jepang Demi Gaji Lebih Baik, Saputra: Kerja di Bali Selalu Pas-pasan
PERISTIWA Diplomat Arya Daru Disebut Alami Capek Mental, Kemlu Mengaku Selalu Beri Konseling Bagi Pegawai

Arya Daru disebut menglami burnout. Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu pekerjaan.

Rabu 30-Jul-2025 21:11 WIB

Diplomat Arya Daru Disebut Alami Capek Mental, Kemlu Mengaku Selalu Beri Konseling Bagi Pegawai

Tulis Komentar