Senin 29-Aug-2022 13:34 WIB
219

Foto : sindonews
brominemedia.com –
Kementerian BUMN berupaya mencegah munculnya panic buying atau tindakan membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan
jumlah besar di balik rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Saat
ini stok bahan bakar dipastikan terpenuhi.
Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengungkap Kementerian BUMN
dan PT Pertamina saat ini fokus menjaga ketersediaan dan distribusi BBM agar
berjalan baik. Pertamina juga akan melakukan pembatasan bila ada pembelian
secara besar-besaran.
"Kan kita tahan, artinya sesuai dengan ketersediaan,
ada yang baru kami coba menanggulangi yang beli-beli banyak kami tahan. Stok
aman. Tapi kan ada panic buying, dan kami coba tahan, tahan lebih kepada yang
beli harus yang bener," ungkap Arya, Senin (29/8).
Arya menyampaikan masyarakat harus memahami bahwa harga jual Pertalite dan Pertamax saat ini jauh di bawah harga keekonomian.

Hingga Juli, lanjut Arya, konsumsi Pertalite sudah mencapai 16,84 juta kiloliter (KL) dengan harga jual sebesar Rp7.650 per liter atau di bawah harga keekonomian yang sebesar Rp14.500 per liter.
Terdapat subsidi sebesar Rp114,5 triliun untuk Pertalite hingga Juli. Dengan harga solar yang dijual sebesar Rp5.510 per liter yang lebih rendah dari harga keekonomian yang sebesar Rp13.950 per liter atau terdapat selisih Rp8.800 per liter yang harus disubsidi pemerintah. Arya mengatakan konsumsi solar hingga Juli sudah mencapai 9,8 juta KL.
"Kalikan saja selisihnya, Rp200,7 triliun. Ini-lah yang disubsidi pemerintah hanya untuk Pertalite dan Solar hanya sampai Juli. Ini fakta, kalau ada yang bilang APBN cuma Rp11 triliun, dia halu," tutur dia.
Konten Terkait
KEKHAWATIRAN berlebihan hingga membeli suatu barang berlebih atau panic buying gas elpiji 3 kilogram terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Senin 17-Feb-2025 20:32 WIB
Kementerian BUMN berupaya mencegah munculnya tindakan panic buying di balik rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, Pertalite dan solar.
Senin 29-Aug-2022 13:34 WIB