Selasa 06-May-2025 20:24 WIB
Foto : liputan6
Brominemedia.com – Sebanyak 50 siswa setara SMA/SMK di Kota Bandung tengah mengikuti pembinaan di Rindam III/Siliwangi Cikole, Lembang. Mereka menjalani program pendidikan karater yang sebelumnya dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan, Pemerintah Kota Bandung mendukung penuh program tersebut. Farhan telah meninjau secara langsung Pendidikan Karater di Dodik Bela Negara, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 5 Mei 2025.
“Pagi ini telah resmi diluncurkan program pendidikan karakter di barak militer untuk para siswa SMA dan SMK di Kota Bandung. Program ini merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan tentu saja kami dari Pemerintah Kota Bandung memberikan dukungan penuh,” katanya di Bandung.
Farhan mengatakan, seluruh kegiatan dipusatkan di Rindam Cikole selama dua minggu. Dia yakin program itu akan berjalan dengan baik dengan mempercayakan pelaksanaannya kepada TNI.
“Kami memastikan ikut serta dalam mengawasi dan melindungi para peserta. Kami percaya pelaksanaan program ini di Rindam III/Siliwangi akan berjalan baik. Kami juga percaya pada integritas dan kesiapan tim dari Rindam,” ungkapnya.
“Program ini dirancang untuk membina kedisiplinan dan karakter positif, terutama bagi siswa dengan catatan pelanggaran seperti narkoba, tawuran, dan masalah lainnya,” tutur Farhan.
Farhan berharap program ini bisa menjadi contoh upaya pembinaan disiplin yang melibatkan berbagai pihak—dari pemerintah provinsi, TNI, hingga masyarakat.
“Mekanismenya adalah berdasarkan data dari Polrestabes Bandung, lalu dikroscek oleh Dinas Pendidikan Jabar. Setelah itu, orangtua akan dihubungi untuk memberikan persetujuan secara tertulis sebelum anak dikirim ke lokasi pelatihan,” kata Farhan.
“Kritik tentu akan selalu ada, tapi justru itu penting sebagai bentuk kontrol dan keseimbangan agar program ini berjalan dengan baik dan transparan,” imbuhnya.
Dedi Mulyadi soal Didikan TNI
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkap alasannya menggandeng TNI dalam program pendidikan karakter bagi anak-anak yang berperilaku nakal.
Menurutnya, TNI sebagai pendidik sebenarnya bukan hal baru. Dia lantas mencontohkan anggota Paskibraka yang selama ini dididik dan dilatih oleh TNI.
"Bicara persoalan TNI, TNI itu mendidik anak-anak bukan baru. Paskibraka itu dididik oleh TNI. Nah kemudian SMA, namanya SMA Taruna Nusantara yang melahirkan orang-orang hebat, ternyata di dalamnya kurikulum pendidikannya TNI dan TNI mengajar di dalamnya," ucapnya dalam unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71, dikutip pada Senin, 5 Mei 2025.
Selain itu, Dedi menilai, mendidik anak agar disiplin adalah hal yang baik untuk dilakukan. Termasuk soal adab sehari-hari yang dinilainya kini tak begitu dipahami oleh anak-anak.
"Pelajaran PBB itu kan pelajaran di sekolah, kemudian pendidikan jam 8 tidur itu kan pendidikan yang ideal, bangun jam 4 atau 5, terus mandi, bereskan kamar mandi dan ruang tidur, lalu salat, terus sarapan, olahraga. Terus apa salahnya?" katanya.
"Kemudian jam makan, cara makannya. Mereka belum dididik bagaimana cara makan, bagaimana meletakan piring, garpu, sendok, bagaimana makan tidak sambil ngobrol, makan tidak bersuara, bagaimana suara sendok dan garpunya tidak berbenturan," sambung Dedi.
Oleh karena itu, Dedi mengeklaim tak ada yang salah dalam keikutsertaan TNI pada pendidikan karakter. "Yang tidak boleh kan diajari teknik perang," tandasnya.
Konten Terkait