Jumat 23-Dec-2022 10:10 WIB
174

Foto : tempo
brominemedia.com-Kenaikan
berat badan umumnya disebabkan kurangnya olahraga ataupun perilaku mengonsumsi
makanan. Selain itu, faktanya terdapat sejumlah kondisi tubuh tertentu yang
juga dapat memicu kenaikan berat badan. Apa saja itu?
4 Kondisi Tubuh
Tertentu
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan suatu kondisi ketika kelenjar
tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. kelenjar tiroid berada di
dalam leher. kelenjar tiroid yang tidak cukup memproduksi hormon akan membuat
metabolisme tubuh melambat, metabolisme yang melambat akan membuat tubuh
bertambah gemuk. Gejala lain dari hipotiroidisme termasuk kelelahan, sembelit,
kulit kering dan peningkatan kepekaan terhadap dingin.
Depresi
Mengutip Web MD, tubuh orang yang sedang depresi seringkali memproduksi hormon kortisol lebih banyak, yang dapat menyebabkan lemak berkumpul di sekitar perut. Rasa lesu dan “keputusasaan” akibat depresi juga dapat menyebabkan emotional eating dan penurunan aktivitas fisik. Efek samping dari meminum obat anti depresi pun dapat mempengaruhi penambahan berat badan.

Narkolepsi
Narkolepsi merupakan gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari dan dapat membuat pengidapnya tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat. Selain dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Melansir healthgrades, sejumlah penelitian menemukan bahwa orang dengan narkolepsi seringkali memiliki kadar orexin yang lebih rendah, hormon yang memengaruhi cara tubuh menggunakan kalori.Orang dewasa dengan narkolepsi memiliki berat badan sekitar 15 sampai 20% lebih berat dari yang diharapkan, mengingat usia dan kebiasaan kesehatan mereka.
Menopause
Saat wanita melewati masa transisi menuju menopause, ovarium secara bertahap akan semakin sedikit menghasilkan estrogen. Penurunan kadar estrogen bisa memicu kenaikan berat badan, utamanya pada area sekitar pinggang. Setelah menopause, bahkan biasanya wanita kurus cenderung mendapatkan lemak perut. Terapi penggantian hormon bisa memperlambat kenaikan berat badan pasca menopause. Namun, terapi ini memiliki sejumlah resiko seperti kanker endometrium dan pembekuan darah.
Konten Terkait
Sebelumnya, Dadan Hindayana memastikan anggaran program pemenuhan gizi tidak akan terganggu, kendati anggaran BGN kena pangkas sebesar Rp200 miliar.
Jumat 14-Feb-2025 20:32 WIB
Badan Gizi Nasional (BGN) sebaiknya rutin melakukan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), antara lain mempertimbangkan berbagai masukan dari masyarakat.Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma mengatakan, aspek yang perlu diperhatikan mulai dari kualitas menu makanan, yang meliputi lauk pauk, sayuran, dan buah buahan, agar tetap memenuhi standar gizi dan sesuai selera anak-anak.Lebih spesifik, Gusma menyarankan agar cakupan program ini diperluas hingga menyentuh seluruh s.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/nusantara/read/2025/01/14/652209/sepekan-program-mbg-berjalan-jangan-lupakan-siswa-slb
Selasa 14-Jan-2025 02:35 WIB
Kegemukan merupakan faktor resiko penyebab berbagai macam penyakit kronik, seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskuler, hipertensi, osteoartritis
Senin 12-Aug-2024 20:33 WIB
Baru-baru ini, viral di media sosial pengakuan seorang wanita pengguna kosmetik ilegal. Ia mengaku wajahnya sempat glowing, namun kemudian kulitnya p
Minggu 12-May-2024 21:01 WIB
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa resmi membuka helatan Kongres Bahasa Indonesia ke-12 tahun 2023.
Kamis 26-Oct-2023 06:06 WIB