Brominemedia.com – YAMAHA menyatakan saat ini lebih menginginkan motor yang lebih cepat tanpa memedulikan apakah mesin V4 atau Inline 4 segaris yang lebih bagus.
Dikutip dari Crash, Direktur Teknis tim Yamaha Max Bartolini mengatakan pihaknya tak punya batas waktu soal kapan Yamaha akan pindah dari inline 4 ke mesin berkonfigurasi V4.
Ia hanya menegaskan bahwa, saat ini Yamaha hanya menginginkan motor yang mampu melaju kencang di tiap akhir pekan.
"Kami hanya ingin membuat Yamaha yang lebih cepat. Sejujurnya, kami tidak peduli dengan layout mesin," kata Bartolini.
Sampai saat ini, keempat pembalap Yamaha di MotoGP masih menunggangi motor dengan konfigurasi inline 4. Hanya pembalap penguji, Augusto Fernandez yang tengah menjajal bagaimana kekuatan mesin V4 rakitan Yamaha.
“Sejujurnya, masih sangat sulit untuk mengatakan apakah dan kapan kami dapat menggunakan motor (V4) Yang pasti kami akan berusaha secepatnya untuk mendapatkan paket terbaik untuk Augusto," kata Bartolini.
“Dan jika paket terbaiknya adalah sepeda motor baru dengan mesin V4, ini akan menjadi paketnya. Dan jika sepeda terbaik adalah Inline 4, kami akan menggunakan Inline 4."
Berbicara secara terpisah, Managing Director baru Yamaha Racing Paolo Pavesio menyuarakan sentimen bahwa mesin V4 bukanlah suatu keajaiban dan satu-satunya cara agar motor bisa melaju kencang.
"V4 bukanlah keajaiban. Itu hanya konfigurasi mesin," kata Pavesio.
Gagasan bahwa Yamaha akan bergabung dengan rival mereka di MotoGP dengan menggunakan V4, juga telah dibantah oleh pembalap pabrikan mereka, Fabio Quartararo. "Honda memiliki V4 dan mengalami kesulitan yang sama seperti kami," katanya.
Petugas keamanan haji di distrik Al-Hijrah, Makkah, baru-baru ini menangkap 42 orang asing pemegang beragam jenis visa karena melanggar regulasi haji, lapor Saudi Press Agency Selasa (6/5/2025). Dalam kasus lain, Pasukan Keamanan Haji menangkap seorang warga Ghana pemukim di Saudi karena berusaha secara ilegal memberikan transportasi bagi 4 wanita ekspatriat untuk berangkat ke Makkah, [...]
Kebakaran hutan hebat yang melanda area sekitar Yerusalem, Israel, pada Rabu (30/4), memicu evakuasi massal dan penutupan beberapa kawasan penting. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera menetapkan status darurat nasional dan meminta bantuan internasional untuk menangani bencana ini.
8 Komentar
t***********K
housf*****@**ail.comt***********K
housf*****@**ail.comc***********n
makkeilah*********@**ail.comc***********n
makkeilah*********@**ail.comR************w
gilbertk********@**ail.comR************w
gilbertk********@**ail.come*******Q
hymberts********@**ail.come*******Q
hymberts********@**ail.com