Foto : tempo
brominemedia.com – Dampak dari bencana alam membuat para
penyintas atau korban bencana direlokasi ke tempat pengungsian. Dosen Teknologi
Laboratorium Medis (TLM) FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya Vella Rohmayani
mengatakan fasilitas di tempat pengungsian yang serba terbatas dapat
menyebabkan meningkatnya risiko infeksi berbagai macam penyakit.
"Faktor yang dapat mempengaruhi munculnya berbagai
gangguan penyakit di lokasi pengungsian yaitu karena kurang memadainya akses
untuk mendapatkan air bersih, sanitasi lingkungan yange kurang baik, kepadatan
penduduk, serta masih rendahnya kesadaran untuk menerapkan pola hidup bersih
dan sehat," ujarnya dilansir dari laman resmi UM Surabaya pada Sabtu, 3
Desember 2022.
Vella menjelaskan beberapa jenis penyakit yang rawan terjadi
di tempat pengungsian. Pertama, penyakit infeksi gangguan pencernaan. Penyakit
ini rawan terjadi karena di lokasi pengungsian ketersediaan akses air bersih
sangat minim, sanitasi lingkungan yang kurang baik, serta masih rendahnya
kesadaran untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Penyakit gangguan pencernaan dapat ditularkan melalui
makanan maupun minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, protozoa maupun cacing
parasite,” tutur Vella.
Kedua infeksi ektoparasit. Di lokasi pengungsian
mengharuskan para penyintas tidur secara bersama-sama dalam satu lokasi.
Kegiatan tidur bersama dalam satu ruangan dengan banyak orang dapat
mengakibatkan penularan infeksi ektoparasit Pediculus humanus capitis atau disebut
dengan kutu rambut kepala.
Ketiga infeksi jamur kulit. Lokasi pengungsian biasanya
padat orang. Sehingga ketika ada penyintas yang menderita infeksi jamur kulit,
maka akan mudah sekali menular ke penyintas lainnya. Melalui gesekan kulit,
pemakaian sabun batang bersama dan lain seterusnya.
Keempat penyakit batuk pilek. Salah satu penyakit yang mudah
menular adalah batuk pilek. Penyakit ini umumnya sering menyerang anak-anak,
terlebih yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
“Di lokasi pengungsian makanan yang tersedia biasanya serba
kurang dan terbatas, sehingga pemenuhan gizi anak tidak bisa terpenuhi.
Terlebih di tempat pengungsian padat populasi, sehingga penularan batuk pilek
lebih masif terjadi," katanya.
Kelima penyakit yang dtularkan melalui perantara vector
serangga. Kondisi bencana mengakibatkan munculnya tempat perindukan baru bagi
vektor atau penular penyakit, yaitu nyamuk, lalat, serta berbagai jenis
serangga lainnya yang berperan sebagai vektor.
“Penyakit yang sering ditularkan melalui perantara vector nyamuk seperti penyakit DBD dan malaria. Penyakit yang ditularkan melalui vector lalat maupun kecoa misalnya penyakit diare, disentri, demam tifoid, kolera dan lain seterusnya,” kata Vella.
Konten Terkait
Sebanyak 7 kecamatan di Ponorogo dilaporkan dilanda banjir, Senin (16/12/2024) pagi.
Senin 16-Dec-2024 20:47 WIB
Warga Cugenang yang telah mengungsi sejak gempa CIanjur terjadi kemarin meninggal di pengungsian. Dimakamkan hari ini.
Jumat 09-Dec-2022 06:30 WIB
Beberapa jenis penyakit ini rawan terjadi di tempat pengungsian.
Sabtu 03-Dec-2022 14:09 WIB