Foto : tempo
brominemedia.com - Jakarta - Wacana Presiden Joko
Widodo atau Jokowi tiga periode kembali berhembus, membuat Kepala Badan
Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky
Mahendra Putra gerah. Menurut dia, para elite politik di sekitar Jokowi
harusnya fokus membantu tugas Presiden yang akan selesai pada 2024.
Menurut
Herzaky, ada beberapa capaian pemerintah saat ini yang jauh tertinggal
dibanding saat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat dua periode.
"Bagaimana
kemiskinan bisa ditekan dan bisa turun drastis seperti di era pemerintahan SBY,
selama 10 tahun dari 16 persenan bisa turun ke 10 persenan. Bukan seperti 8
tahun ini, dari 10 persenan hanya mampu menurunkan ke 9 persenan saja, dan itu
pun dibanggakan setengah mati, sampai minta perpanjangan," ujar Herzaky
dalam keterangannya, Jumat, 9 Desember 2022.
Selain itu,
Herzaky menyebut angka pengangguran di era SBY bisa turun dari 10,25 juta di
2004 menjadi 7,24 juta jiwa saat masa jabatan berakhir. Sedangkan di era
Jokowi, kata Herzaky, selama 5 tahun sebelum pandemi hanya mampu menurunkan
hingga ratusan ribu dan makin melonjak drastis selama pandemi.
"Berhentilah
menghembuskan angin sesat yang bisa membuat Presiden Jokowi terjerumus. Lebih
baik para elit politik pendukung Jokowi, fokus membantu presiden menyelesaikan
berbagai permasalahan negeri ini," kata Herzaky.
Bamsoet
Kembali Hidupkan Wacana Tiga Periode
Setelah tak
pernah terdengar lagi, wacana tiga periode kembali muncul setelah Ketua MPR
Bambang Soesatyo alias Bamsoet membahasnya dalam diskusi Proyeksi Ekonomi
Politik Nasional, Catatan Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf pada Kamis
kemarin. Menurut Bamsoet, wacana ini muncul karena masyarakat puas dengan
kinerja Jokowi - Ma'ruf Amin.
Klaim
Bamsoet ini mengutip hasil survei Poltracking yang menyebut 73,2 persen
responden puas dengan kinerja pemerintah. Politikus Partai Golkar itu lantas
mempertanyakan apakah kepuasan publik berbanding lurus dengan keinginan agar
Jokowi tetap menjabat.
Meski
begitu, Bamsoet sadar bahwa isu tiga periode mendapat banyak pertentangan dari
banyak pihak. Namun, dia menyebut ada pula masyarakat yang menginginkan agar
Jokowi tetap terus menjabat tiga periode.
"Terlepas
itu, saya sendiri ingin tau keinginan publik yang sesungguhnya ini apa? Apakah
kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat beliau tetap memimpin
kita dalam masa transisi ini," kata Bamsoet.
Hanya 18 persen masyarakat yang setuju tiga periode
Survei lembaga Charta Politika Indonesia menyebut hanya 18 persen responden yang menyatakan setuju dengan isu penundaan Pemilu 2024 atau presiden menjabat tiga periode. Sementara itu, sebanyak 76,3 persen lainnya menolak isu tersebut.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, mengatakan angka ini berkorelasi terbalik dengan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi yang mencapai 69,5 persen. Meskipun masyarakat puas terhadap Jokowi, kata Yunarto, mereka tak ingin Jokowi memperpanjang masa jabatannya.
"Kepuasan terhadap Jokowi sangat tinggi, tapi ada korelasi yang berbanding terbalik bahwa orang boleh puas terhadap Jokowi, tapi ternyata hanya 18 persen atau sebagian pendukung bahkan fanatik yang menyatakan setuju perpanjang masa jabatan Jokowi," kata Yunarto saat konferensi pers secara daring, Selasa, 29 November 2022.
Survei Charta Politika Indonesia ini digelar pada 4-12 November 2022 dengan melibatkan 1.220 koresponden dengan metode random sampling. Adapun memiliki margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.
Konten Terkait
Pernyataan pengacara pihak Eggi Sudjana terkait ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo dikritik keras Abdul Gafur Sangadji
Senin 22-Dec-2025 20:21 WIB
Pengamat teknologi informasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Josua Sinambela, mengungkap fakta...
Senin 15-Dec-2025 20:20 WIB
Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauziah Tyassuma atau dokter Tifa, rampung diperiksa sebagai tersangka kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.
Kamis 13-Nov-2025 20:22 WIB
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, Tifauziah Tyassuma alias Dokter Tifa, dan Ahli Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar selesai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 13 November 2025.Bila dihitung, Roy Suryo cs diperiksa selama lebih dari sembilan jam mulai diperiksa pukul 10.30 WIB dan berakhir pukul 18.30 WIB atau 9 jam 20 menit. Artinya Roy Suryo cs tidak ditahan.Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto me.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/read/2025/11/13/686719/usai-diperiksa-9-jam-roy-suryo-cs-tidak-ditahan
Kamis 13-Nov-2025 20:18 WIB
Unggahan bernada satir itu memantik beragam respons warganet.
Rabu 10-Sep-2025 20:36 WIB