PEMERINTAHAN

Survei Citra Polri Versi Litbang Kompas Naik, Ini Kata Pakar

Jumat 14-Nov-2025 20:30 WIB 4

Foto : liputan6

Brominemedia.com - Peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri yang tembus 76,2 persen dalam survei Litbang Kompas edisi Oktober 2025 menuai apresiasi. Angka ini dinilai sebagai bukti bahwa reformasi di tubuh kepolisian mulai benar-benar dirasakan masyarakat.

Pendapat itu disampaikan Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, R Haidar Alwi. Menurutnya, pencapaian ini bukan semata keberhasilan pencitraan.

"Angka ini bukan sekadar refleksi dari keberhasilan komunikasi publik atau perbaikan citra, melainkan bukti bahwa Polri mampu bekerja dengan cepat, terukur, dan adaptif dalam memulihkan legitimasi institusi pasca ujian berat kerusuhan Agustus 2025," ujar Haidar Alwi dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).

Dia menilai Polri dalam waktu singkat mampu membalik tekanan opini publik dan mengembalikan kepercayaan masyarakat, sekaligus memastikan posisi sebagai pilar utama keamanan nasional.

Haidar menyebut peran Tim Transformasi Reformasi Polri, yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ikut menjadi motor perubahan.

"Tim ini bukan hanya simbol reformasi, melainkan instrumen manajerial yang memastikan setiap lini organisasi bergerak serempak menuju ke arah yang lebih profesional, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik," ucap dia.

Meski tim baru berjalan tiga sampai empat pekan sebelum survei dilakukan, Haidar menyebut langkah reformasi sebenarnya sudah dimulai sejak satu–dua hari pascakerusuhan.

"Bagaimana mengendalikan situasi, memberikan keadilan bagi korban, serta menindak pelaku secara transparan," kata Haidar Alwi.

Terasa Lebih Nyata

Haidar melihat reformasi kali ini terasa lebih nyata seperti pelayanan administrasi lebih cepat, respon laporan masyarakat lebih sigap, dan pendekatan aparat di lapangan lebih humanis. Polri, katanya, tak hanya menegakkan hukum, tetapi juga memperbaiki bagaimana mereka dirasakan publik.

Yang menarik, kata dia, kenaikan kepercayaan publik ini terjadi di tengah ekspektasi masyarakat yang semakin tinggi. Di era serba-viral, satu kesalahan kecil bisa menciptakan krisis reputasi. Namun Polri dinilai berhasil mengubah tantangan itu menjadi energi perubahan.

"Polri menyadari hal ini, dan dengan kepemimpinan yang lebih terbuka, institusi ini justru menjadikan kritik sebagai bahan bakar perubahan. Di bawah kendali Kapolri, strategi komunikasi Polri kini lebih tangkas, berbasis data, dan berorientasi pada solusi, bukan defensif," ucap Haidar.

Pendekatan ini disebut efektif meredam narasi negatif pascakerusuhan dan mengembalikan keyakinan publik bahwa Polri mampu berbenah secara cepat dan nyata.

Meski begitu, Haidar mengingatkan keberhasilan ini membawa tantangan baru. Kepercayaan publik bersifat dinamis dan hanya bisa dijaga lewat konsistensi. Polri, tegasnya, tidak boleh larut dalam euforia angka survei.

"Tantangan reformasi terbesar justru ada pada tahap menjaga momentum. Memastikan bahwa yang telah dimulai tidak berhenti pada fase pemulihan citra, tetapi benar-benar melembaga menjadi budaya kerja baru," terang Haidar.

Roh Polri Modern

Haidar mengingatkan, kedisiplinan, integritas, serta transparansi harus tetap dijadikan roh Polri modern. Kritik publik, kata Haidar, tak perlu dianggap ancaman, tetapi mekanisme sosial agar Polri tetap akuntabel.

Ke depan, ia menilai Polri perlu memperkuat pengawasan internal yang lebih independen, memperluas kanal pengaduan masyarakat, dan mempercepat digitalisasi layanan demi transparansi sistemik.

Pemulihan kepercayaan masyarakat pasca krisis adalah bukti ketangguhan Polri sebagai institusi negara yang mampu beradaptasi di tengah tekanan sosial dan politik. Namun pencapaian ini hanya akan terjamin bila semangat perbaikan dijaga secara berkesinambungan.

"Polri hari ini telah menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin dan nyata," ucap Haidar.

"Tugas berikutnya adalah memastikan bahwa perubahan tersebut menjadi permanen. Bahwa Polri tidak hanya dipercaya karena berhasil memperbaiki citra, tetapi karena benar-benar menjadi simbol keadilan, menjaga, dan melindungi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Haidar Alwi.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Survei Citra Polri Versi Litbang Kompas Naik, Ini Kata Pakar

Pendiri Haidar Alwi Institute sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB R Haidar Alwi mengapresiasi peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri yang tembus 76,2 persen dalam survei Litbang Kompas edisi Oktober 2025.

Jumat 14-Nov-2025 20:30 WIB

PEMERINTAHAN Kapolri Sambangi Ponpes An-Nur 2 Al-Murtadlo Malang, Jaga Tali Silaturahmi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo silaturahmi ke Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo Bululawang, Malang

Kamis 30-Oct-2025 20:22 WIB

PEMERINTAHAN Sharing Session SINDOnews Ajak Gen Z Berani Tentukan Arah dan Berkontribusi Nyata

Generasi Z didorong untuk berani menentukan arah masa depan dan berkontribusi secara nyata bagi lingkungan serta masyarakat.

Selasa 28-Oct-2025 20:15 WIB

PERISTIWA Pakar Imbau Kampus Harus Jadi Ruang Aman dan Bebas Perundungan

Kematian mahasiswa Universitas Udayana, Bali, Timothy Anugrah Saputra (22 tahun), yang diduga bunuh diri akibat kerap di-bully, dinilai menjadi alarm bagi kampus untuk selalu memperhatikan kesehatan...

Jumat 24-Oct-2025 20:24 WIB

PEMERINTAHAN Satgas Pangan Mabes Polri Monitoring Harga Beras di Pasar Oesao Kabupaten Kupang

Selain memantau harga, Satgas Pangan juga mengambil sampel beberapa jenis beras untuk diuji lebih lanjut di laboratorium.

Kamis 23-Oct-2025 20:09 WIB

Tulis Komentar