Foto : detik
brominemedia.com –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri melanjutkan investigasi terkait
tragedi Kanjuruhan. Saat ini, Polri tengah mempercepat penuntasan rekomendasi
dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan.
"Ya harus cepet dituntaskan rekomendasi dari
TGIPF," kata Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (20/10).
Dedi memastikan Polri akan melaksanakan hasil rekomendasi
TGIPF terkait tragedi Kanjuruhan. Rekomendasi itu, jelas Dedi, akan
dilaksanakan secara tuntas.
"Rekomendasi dari TGIPF harus dilaksanakan dulu secara
tuntas," ujar Dedi.
Diketahui, TGIPF tragedi Kanjuruhan telah menyerahkan
laporan hasil investigasi dan rekomendasi kepada Presiden Jokowi pada Jumat
(14/10) lalu. Ada sejumlah poin rekomendasi TGIPF kepada Polri.
Polri juga telah melakukan rekonstruksi kejadian tragedi
Kanjuruhan pada Rabu (19/10). Rekontruksi digelar di Mapolda Jawa Timur
(Jatim).
Sebanyak 3 tersangka yakni Kompol WS, AKP H, dan AKP BS dan
54 saksi dihadirkan saat rekonstruksi. Polri juga mendalami peran ketiga
tersangka saat rekonstruksi.
Diketahui, Jokowi memberi catatan dalam hasil laporan
investigasi TGIPF terkait tragedi Kanjuruhan. Jokowi meminta Polri untuk
melanjutkan penyelidikan kasus Tragedi Kanjuruhan.
Hal itu disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md setelah menyerahkan laporan hasil investigasi TGIPF ke Jokowi pada Jumat (14/10) siang.
"Kami memberi catatan akhir, yang tadi digarisbawahi oleh Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana di dalam kasus ini," kata Mahfud dalam jumpa pers yang disiarkan YouTube Setpres, Jumat (14/10).
Mahfud mengatakan, dalam cuplikan yang diambil dari CCTV, Tragedi Kanjuruhan lebih mengerikan dari hanya sekadar disemprot gas air mata. Dia menyebut ada yang bergandengan untuk bisa keluar dan ada yang temannya tertinggal di dalam lalu ada juga yang masuk kembali ke stadion untuk menyelamatkan temannya.
"Jadi itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati gitu. Ada yang gandengan untuk bisa keluar bersama, satu bisa keluar, yang satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk menolong temannya terinjak-injak mati," ujarnya.
Konten Terkait
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mengetahui kabar adanya dugaan kekerasan terhadap wartawan saat kunjungannya ke Stasiun Semarang Tawang pada Sabtu (5/4), dari pemberitaan.
Minggu 06-Apr-2025 20:45 WIB
Operasi bersama antara TNI di bawah Kogabwilhan dan Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz-2025 berhasil mengevakuasi korban serangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (23/3).
Minggu 23-Mar-2025 20:40 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pihaknya menyediakan hotline 110 untuk pengaduan mudik Lebaran 2025.
Kamis 20-Mar-2025 21:30 WIB
Kantor PTPN XI di Jalan Merak No. 1, Surabaya digeledah Korps Pemberantasan...
Rabu 12-Mar-2025 20:46 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), TNI-Polri, hakim, dan pensiunan akan diberikan paling lambat pada tanggal 17 Maret 2025 mendatang.
Selasa 11-Mar-2025 21:27 WIB