Siswa Sakit Bakar Tisu Berisi Minyak Telon, Asrama Sekolah Terbakar
Kamis 04-Dec-2025 20:13 WIB
40
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Asap tebal membumbung tinggi menggegerkan warga di Banjar/Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (4/12/2025) sore.
Kebakaran terjadi di asrama putra MTs Negeri 2 Jembrana, sekitar pukul 16.00 WITA, dipicu ulah seorang siswa yang membakar tisu berisi minyak telon di atas kasur.
Sebelum kejadian, para siswa hendak melaksanakan salat Ashar sekitar pukul 15.30 WITA.
Namun seorang siswa berinisial A yang sedang sakit tidak mengikuti ibadah dan tetap berada di kamar.
Tak lama kemudian, kobaran api terlihat dari dalam kamar asrama, membuat siswa lain bergegas melapor kepada guru.
Guru dan sejumlah siswa yang saat itu sedang mengaji langsung menuju lokasi dan berusaha memadamkan api secara manual.
Empat unit damkar Jembrana tiba di lokasi sekitar pukul 16.47 WITA dan api berhasil dipadamkan.
Sejumlah barang milik sekolah ludes terbakar, di antaranya dua springbed, 10 kasur spon, dipan, lemari kayu, galon air minum, pakaian siswa, serta beberapa buku pelajaran.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.
Kapolsek Mendoyo Kompol I Wayan Sartika mengatakan, sesuai keterangan saksi, siswa tersebut membakar tisu yang diberi minyak telon untuk menghirup aromanya.
Kutipnya, "Setelah selesai membakar tisu yang berisi minyak telon tersebut, dia kemudian turun dari tempat tidur untuk mengambil air minum, setelah selesai minum air dan melihat ada bayangan merah di lantai dan mendapati kasurnya sudah terbakar."
Kompol Sartika menambahkan bahwa siswa tersebut sudah berusaha memadamkan api namun tidak berhasil.
Ia menegaskan, "Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Namun tentunya peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak sembarangan bermain api atau membakar hal yang berpotensi menyebabkan kebakaran."
Pihak sekolah menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tidak akan melakukan penuntutan kepada pihak manapun.
Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat mengalami kebakaran hebat hingga menewaskan 22 orang. Belakangan insiden kebakaran dikaitkan dengan data udara wilayah lahan sawit di Sumatera.
Proses identifikasi korban kebakaran Gedung Terra Drone resmi ditutup setelah Polri memastikan seluruh 22 jenazah berhasil dikenali. Jika ada temuan baru, operasi DVI siap dibuka kembali.