PERISTIWA

Siapa Hussam Abu Safia? Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza yang Ditahan Israel

Selasa 31-Dec-2024 01:10 WIB 88

Foto : sindonews

Brominemedia.com – Kekhawatiran meningkat tentang keselamatan direktur salah satu rumah sakit terakhir yang berfungsi sebagian di Gaza utara setelah militer Israel menahannya. Hussam Abu Safia, 51 tahun, ditangkap oleh pasukan Israel selama penyerbuan mereka di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya pada hari Jumat.

Tidak diketahui ke mana dia dibawa. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan kehilangan kontak dengan Abu Safia setelah penggerebekan, yang juga menyebabkan militer Israel memaksa keluar puluhan staf medis dan pasien.

Direktur jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Barsh, mengatakan Abu Safia dipukuli dengan tongkat dan kayu oleh pasukan Israel, yang memaksanya untuk menanggalkan pakaian dan mengenakan pakaian yang seharusnya dikenakan oleh tahanan.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa bulan Abu Safia ditahan oleh pasukan Israel saat mereka melakukan genosida di Gaza.

Siapa Hussam Abu Safia? Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza yang Ditahan Israel

1. Seorang Dokter Anak Abu Safia, seorang dokter anak yang terlatih, adalah tokoh terkemuka dalam sistem perawatan kesehatan Gaza. Ia memegang gelar master dan sertifikasi dewan Palestina dalam bidang pediatri dan neonatologi.

Melansir Al Jazeera, Abu Safia, yang juga dikenal dengan nama panggilannya Abu Elias, lahir pada tanggal 21 November 1973, di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara. Keluarganya mengungsi pada tahun 1948 dari kota Palestina Hamama di distrik Ashkelon. 

2. Sering Menolak Perintah Israel Melansir Al Jazeera, Abu Safia menolak beberapa perintah Israel untuk meninggalkan Rumah Sakit Kamal Adwan setelah militer Israel memberlakukan blokade yang menghancurkan di Jalur Gaza utara pada tanggal 5 Oktober.

Pengepungan tersebut menyebabkan Israel memutus pasokan makanan dan air untuk warga Palestina di daerah tersebut sambil melancarkan serangan udara dan melakukan penembakan, yang menewaskan ratusan warga sipil. Pengepungan tersebut juga berdampak buruk pada rumah sakit di wilayah tersebut.

Abu Safia sempat ditangkap dan kemudian dibebaskan ketika pasukan Israel menyerbu fasilitas tersebut pada akhir Oktober dan menahan 44 anggota stafnya, meninggalkan dia dan segelintir pekerja medis untuk merawat puluhan orang yang terluka.

Selama operasi yang sama, pasukan Israel membunuh putra Abu Safia, Ibrahim, dalam serangan pesawat tak berawak di gerbang rumah sakit. Dokter tersebut memimpin doa pemakaman untuk putranya di halaman rumah sakit saat ia menuduh militer Israel membunuh putranya untuk menghukumnya karena menolak meninggalkan rumah sakit. Meskipun dikepung, tim medis, yang meliputi beberapa dokter seperti Abu Safia dan sekelompok kecil perawat, tetap berada di rumah sakit, menolak perintah berulang kali dari militer Israel untuk pergi.

Dengan tetap tinggal di rumah sakit, Abu Safia telah memberi tahu dunia tentang serangan Israel yang hampir terjadi setiap hari, mengeluarkan pernyataan video dan memohon intervensi internasional untuk mengakhiri serangan tersebut.


3. Pernah Terluka Akibat Serangan Israel Ia terluka oleh pecahan peluru dari serangan pesawat tak berawak Israel di rumah sakit pada tanggal 23 November saat ia keluar dari ruang operasi. Ia mengalami enam luka pecahan peluru di pahanya, yang menyebabkan pembuluh darah dan arterinya pecah. Namun ia memohon untuk melanjutkan pekerjaannya.

“Ini tidak akan menghentikan kami,” katanya. “Saya terluka di tempat kerja saya, dan itu adalah suatu kehormatan. Darah saya tidak lebih berharga daripada darah rekan kerja saya atau orang-orang yang kami layani. Saya akan kembali kepada pasien saya sesegera mungkin akan pulih."

Konten Terkait

EVENT ARI-BP Hadiri Konferensi Kemenangan Gaza Adalah Tanggung Jawab Umat Di Istanbul

KONFERENSI bertema Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat telah dimulai di Istanbul, Turki, pada Sabtu (26/4).

Minggu 27-Apr-2025 20:48 WIB

PERISTIWA Israel Hapus Ucapan Belasungkawa Kematian Paus Fransiskus

Pemerintah Zionis Israel membagikan dan kemudian menghapus sebuah pesan di media sosial berisi ucapan belasungkawa atas kematian Paus Fransiskus, tanpa memberikan penjelasan alasan di balik langkah tersebut, lansir Reuters Rabu (23/4/2025). Akun terverifikasi @Israel di platform X pada hari Senin memuat sebuah pesan belasungkawa berbunyi, “Rest in Peace, Pope Francis. May his memory be [...]

Rabu 23-Apr-2025 20:36 WIB

PERISTIWA Aksi Bela Palestina di Kedubes AS: 'Stop Killing Babies'

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Ahad mengumumkan bahwa saat ini pihaknya mengoperasikan 115 pengungsian di seluruh Jalur Gaza yang menampung lebih dari 90.000 warga Palestina

Senin 21-Apr-2025 00:36 WIB

PEMERINTAHAN Ketua Umum KSPSI Canangkan Perang Melawan Impor Ilegal

Ketua Umum KSPSI Moh Jumhur Hidayat mencanangkan perang melawan impor ilegal yang mematikan industri dalam negeri dan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

Senin 14-Apr-2025 23:12 WIB

PEMERINTAHAN Prabowo dan Presiden Mesir Bahas Situasi Gaza Palestina

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah El-Sisi membahas situasi yang sedang terjadi di Gaza, Palestina.

Minggu 13-Apr-2025 20:44 WIB

Tulis Komentar