Foto : wartakota
Dalam praktiknya, diduga RAW meminta para korban mentransfer uang ke berbagai rekening.
"Saya langsung transfer ke rekening pribadinya. Tapi, beberapa orang mengirim ke rekening ibunya, suaminya, atau adminnya," jelas Lisa.
Masalah mulai muncul pada Oktober 2024, ketika Lisa dan korban lainnya tidak lagi menerima keuntungan seperti sebelumnya.
Padahal, saat itu seharusnya mereka sudah mendapatkan hasil dari arisan dan investasi yang dijanjikan.
Puncaknya terjadi pada Februari 2025, ketika media sosial ramai membicarakan RAW yang diduga melarikan diri.
"Pada 4 Februari 2025, Instagram dia hilang. Orang-orang pada huru-hara bikin Instagram Story, ‘dicari orang hilang karena menipu," terangnya.
Kini, para korban hanya bisa berharap agar pihak berwajib segera mengungkap kasus ini dan memberikan mereka keadilan.
Sementara itu, Kompas.com telah menghubungi RAW untuk meminta tanggapan.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan belum menanggapi.
Konten Terkait
Guna mempererat tali silaturahmi di antara seluruh pengurus dan anggota, TP PKK Kota Medan menggelar halalbihalal Idulfitri 1446 H di Gedung PKK Kota Medan, Jalan Rotan, Medan Petisah, Kamis (17/4/2025).
Jumat 18-Apr-2025 20:53 WIB
Keberadaan oknum-oknum yang menyalahi fungsi ormas ini, dinilai selain dapat mengganggu kenyamanan masyarakat, juga dapat merusak iklim investasi
Jumat 18-Apr-2025 20:50 WIB
Sebagai mantan Wali Kota Makassar, saya pernah merasakan bagaimana posisi...
Jumat 18-Apr-2025 20:50 WIB
Pada Rusunawa Kayu Putih Tanjung Mulia, lanjutnya, ada beberapa beberapa titik ruang yang dapat dijadikan area komersil.
Jumat 18-Apr-2025 20:49 WIB
Adapun Ridwan Kamil, kata dia, mengajukan secara langsung laporan tersebut pada tanggal 11 April 2025.
Jumat 18-Apr-2025 20:49 WIB