Foto : tribunnews
Brominemedia.com – TAP (15), remaja asal Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini sudah menerima perubahan jenis kelaminnya.
Dia yang awalnya berjenis kelamin perempuan kini berkelamin laki-laki. TAP kini tidak merasa malu saat ini. Bahkan, ia masih berjualan untuk membantu ibunya.
TAP merupakan anak keempat dari empat bersaudara.
“Masih jualan sampai sekarang. Jualannya ya mulai dari jam 2 siang aja,” kata ibu TAP, Sukasih kepada TribunnewsBogor.com.
Selain berjualan, TAP kerap menjadi kuli bangunan.
“Apa aja dia mah. Emang anaknya rajin gitu. Malah jadi kuli bangunan. Ya bantu-bantu buat mengaduk semen lah istilahnya,” tambahnya.
Semua tetangganya pun sudah mengetahui kondisi dari TAP ini.
Tidak ada yang mengejek atau merundung TAP yang diketahui duduk dibangku kelas 9 SMP.
“Jadinya mereka malah penasaran gitu. Karena kan memang anak saya ini dari lahirnya perempuan,” ujarnya.
Sukasih pun sudah menerima kondisi yang menimpa anaknya ini.
Beberapa nama baru untuk TAP sudah disiapkan.
“Awalnya memang nggak terima. Seminggu lah saya sama bapaknya ga makan. Tapi, alhamdulillah sekarang sudah nerima. Dan bapaknya juga sudah siapkan nama untuk anak saya,” tandasnya.
Awal mula orangtua curiga
Proses ini terungkap setelah TAP dan keluarganya melakukan pemeriksaan medis pada Oktober 2024.
Sukasih menceritakan, sejak TAP duduk di kelas 2 SMP, dia mulai merasa khawatir karena anaknya belum juga mengalami menstruasi, berbeda dengan teman-teman sebayanya.
Awalnya, Sukasih menduga TAP hanya terlambat mengalami menstruasi, seperti kakaknya yang baru mendapatkan menstruasi pada usia 15 tahun.
"Saya ingin bawa dia ke puskesmas, tapi berpikir nanti juga dapat mens," ujar Sukasih kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2024).
Namun, kecurigaan ibunda semakin kuat ketika ia memeriksa kondisi fisik TAP saat mandi dan menyadari kelamin anaknya tampak seperti laki-laki. Atas dasar itu, S akhirnya membawa TAP ke puskesmas pada 23 Oktober 2024 untuk menjalani pemeriksaan.
Di puskesmas, dokter menyatakan TAP sebenarnya berjenis kelamin laki-laki. Namun, ibunda bersikukuh anak yang dilahirkannya pada tahun 2010 itu lahir berjenis kelamin perempuan.
“Kata dokter, ini memang sudah laki-laki. Saya kaget, karena waktu lahir dia dinyatakan perempuan," tutur S.
Dokter juga menemukan adanya testis pada tubuh TAP, menandakan adanya perubahan fisik.
Setelah itu, TAP dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk ke rumah sakit di wilayah Dramaga, Cibinong, hingga dirujuk ke RS Fatmawati Jakarta Selatan untuk menjalani cek hormon dan kromosom.
Namun, proses pemeriksaan dan rencana operasi TAP membutuhkan biaya besar. Pemeriksaan kromosom diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp8,5 juta. Meski biaya ini bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, proses administrasi dan antrean memakan waktu hingga dua bulan.
"Kami ingin cepat-cepat operasi, tapi kalau pakai BPJS, harus menunggu lama dua bulan kalau tidak salah," jelas S.
Rencananya, TAP akan menjalani operasi bertahap yang mencakup penurunan testis dan perbaikan saluran kemih.
Mengetahui kondisi TAP, pihak sekolah, termasuk guru dan kepala sekolah, datang ke rumah untuk memberikan dukungan.
Mereka sepakat untuk menunda sementara kegiatan belajar TAP hingga proses medis selesai.
"Guru-gurunya bilang, untuk sementara ditunda dulu. Yang penting kondisinya diperbaiki dulu," ujar S. Selama ini, teman-teman sekolah TAP belum mengetahui tentang perubahan kondisi fisiknya.
Saat masih di kelas 1 hingga kelas 3 SMP, TAP masih mengenakan seragam dengan jilbab dan rok. Keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain agar TAP bisa segera menyelesaikan proses medisnya dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Proses operasi diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa tahap, sesuai dengan arahan dokter.
"Kami ingin semuanya cepat selesai agar anak kami bisa hidup dengan nyaman dan percaya diri," ungkap ibunda.
Konten Terkait
Wacana penurunan potongan komisi oleh aplikator ojek online dari 20 persen menjadi 10 persen menuai respons beragam dari berbagai wilayah di Indonesia
Selasa 22-Jul-2025 21:06 WIB
Saat akhirnya bisa bertemu langsung, keyakinan DJ Bravy makin kuat bahwa Erika adalah orang yang selama ini ia cari.
Selasa 22-Jul-2025 21:06 WIB
Aksi solidaritas untuk Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terus bergulir di Yogyakarta. Hingga Selasa (22/7) pukul 16.30 WIB, masyarakat telah mengumpulkan lebih dari 25 juta koin recehan yang rencananya akan dibawa ke Jakarta pada 24 Juli mendatang sebagai bentuk protes terhadap dugaan kriminalisasi hukum.
Selasa 22-Jul-2025 21:05 WIB
Kapolres Pangandaran, AKBP Dr. Andri Kurniawan, S.I.K., M.H., menyampaikan, bahwa pihaknya telah memeriksa sembilan orang saksi
Selasa 22-Jul-2025 21:05 WIB
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Muhdi, mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan adanya pasal tentang perlindungan guru dalam Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional...
Senin 21-Jul-2025 21:07 WIB