Polban Gelar Community Service Symposium, Tampilkan Inovasi Kreatif Berbasis Alam
Rabu 22-Oct-2025 20:19 WIB
9
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Politeknik Negeri Bandung (Polban) kembali menggelar Community Service Symposium (CSS), sebuah ajang yang mempertemukan hasil penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk produk, prototipe, hingga karya kolaborasi dengan mitra kampus.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian tiga agenda besar yang diselenggarakan Polban, bersama International Seminar of Science and Applied Technology (ISSAT) dan Semesta Panen Berdikari.
CSS menjadi ruang khusus untuk menampilkan hasil riset yang telah diimplementasikan langsung bersama masyarakat, sementara ISSAT berfokus pada publikasi ilmiah, dan Panen Berdikari memperlihatkan produk akhir yang siap digunakan oleh mitra komunitas.
Ketua Panitia Pelaksana, Rida Hudaya, menjelaskan bahwa CSS menjadi wadah penting untuk memperlihatkan sinergi antara dunia kampus dan masyarakat.
“ISSAT mengakomodasi kegiatan penelitian, sedangkan CSS ini lebih kepada pengabdian masyarakat. Panen Berdikari menjadi ajang untuk menunjukkan hasil nyata dari kolaborasi riset yang sudah diterapkan di lapangan,” ujarnya, saat ditemui di Polban, Rabu (15/10/2025).
Dalam CSS tahun ini, sejumlah produk unggulan ditampilkan, mulai dari pembuatan motif kain dengan pewarna alami hingga inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan.
Pada momentum tersebut, sejumlah pembicara dihadirkan, diantaranya; Riniati dari Politeknik Negeri Bandung, mempresentasikan karyanya berjudul Making Natural Dyes for Ecoprint to Improve a Sustainable Creative Economy, yang memanfaatkan bahan pewarna alami untuk mendukung ekonomi kreatif berkelanjutan.
Sementara itu, Didit Pradito, desainer dan inovator yang turut hadir, mengangkat tema International Design and Innovation Toward Sustainable Fashion: Natural Dye and Natural Fibres.
Rida menjelaskan, kegiatan CSS tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari upaya membangun kesinambungan antara riset kampus dan penerapan hasilnya di tengah masyarakat.
“Kami ingin hasil penelitian tidak berhenti di jurnal atau laporan, tapi betul-betul bisa dimanfaatkan masyarakat. Dari tujuh produk yang ditampilkan di Panen Berdikari, semuanya hasil kolaborasi perguruan tinggi vokasi di Jawa Barat,” katanya.
Ia menambahkan, program ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Minat, Bakat, dan Sains Teknologi Kementerian Ristek serta LPDP, dan telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
“Tahun depan juga sudah disiapkan program lanjutan, dengan fokus pada implementasi produk pendidikan di masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang belajar bagi mahasiswa yang terlibat langsung dalam proses riset dan pengabdian.
Menurut Rida, keterlibatan mahasiswa merupakan syarat utama dalam setiap kegiatan.
“Mahasiswa bukan hanya penonton, mereka ikut turun ke lapangan, ikut membuat, mendampingi masyarakat, dan merasakan bagaimana riset bisa menjawab kebutuhan nyata,” katanya.
Produk-produk yang ditampilkan pada CSS tahun ini merupakan hasil seleksi dari program kemitraan antara perguruan tinggi di Jawa Barat dan Banten dengan pemerintah daerah.
“Semua yang dipamerkan hari ini sudah melalui proses kurasi yang panjang bersama pemerintah provinsi. Kami ingin memastikan bahwa hasilnya relevan dan bisa langsung dimanfaatkan,” ujar Rida.
Melalui CSS, lanjutnya, Polban berupaya memperkuat peran pendidikan vokasi dalam menciptakan inovasi yang tidak hanya berorientasi akademik, tetapi juga berdampak sosial.
Sejalan dengan semangat itu, Rida berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang.
“Kami ingin Polban menjadi jembatan antara hasil riset kampus dan kebutuhan masyarakat. Dari kampus untuk masyarakat, itu yang ingin kami jaga,” imbuhnya.