Petani Raya Belanti Tapin Terancam Gagal Panen, Ratusan Hektar Padi Unggul Terendam
Kamis 16-Jan-2025 20:36 WIB
9
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Genangan air yang melanda Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, sejak Kamis (15/1/2025), membawa ancaman besar bagi para petani setempat.
Sawah-sawah yang ditanami padi varietas unggul dan lokal kini terendam, mengancam harapan panen yang tinggal hitungan hari.
Bagi para petani di Raya Belanti, genangan air ini menjadi ujian berat. Sawah yang selama ini menjadi tumpuan hidup mereka kini berada di ambang kehancuran.
Namun, mereka tetap berharap agar pemerintah segera memberikan perhatian dan bantuan untuk mengatasi permasalahan ini.
“Kami hanya ingin jalan keluar. Kalau panen gagal, kami tidak tahu harusnya bagaimana,” ujar Uriansyah penuh harap ditemui, Kamis (16/1/2025).
Kondisi ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengelolaan air yang baik dan perlindungan bagi para petani di tengah ancaman bencana.
Uriansyah, salah satu petani di Kelurahan Raya Belanti, mengaku cemas. Dia menanam padi unggul pada November 2024 lalu dengan harapan bisa memanen hasil kerja kerasnya di akhir Januari ini.
“Saya tanam padi benih singkat, yang panen dalam 100 hari, di lahan seluas tiga hektar. Tapi sekarang, air terus naik, dan saya khawatir hasilnya tidak akan sesuai harapan,” ucap Uriansyah.
Uriansyah juga mengungkapkan bahwa dirinya belum mengenal program asuransi pertanian. Sebagai petani mandiri, ia tidak memiliki perlindungan jika terjadi gagal panen.
“Kalau sampai gagal, saya tidak tahu harus bagaimana,” ujarnya dengan nada getir.
Ketua RT 13 Kelurahan Raya Belanti, Harun, juga merasa waswas dengan kondisi saat ini.
Selain genangan air, para petani harus berhadapan dengan serangan burung pipit dan hama pengisap bulir padi.
“Debit air terus naik, kalau begini terus, tanaman padi seluas puluhan borong terancam tidak berbuah. Ditambah lagi, sekarang muncul burung dan hama. Kami benar-benar dalam kondisi sulit,” katanya.
Fachrudin, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kelurahan Raya Belanti, mengatakan bahwa genangan air tidak hanya merendam kawasan pertanian, tetapi juga sebagian permukiman warga di tiga RT.
“Kami belum memiliki data pasti berapa rumah yang terdampak atau luas lahan pertanian yang terendam. Namun, genangan ini bisa bertahan hingga satu pekan jika hujan terus turun,” jelas Fachrudin.
Dia menambahkan, pihaknya sedang mendata dampak genangan air dan akan melaporkannya kepada BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Tapin.
Hal ini dilakukan agar bantuan segera diberikan kepada warga yang terdampak, baik berupa logistik maupun solusi bagi lahan pertanian yang terancam gagal panen.
Suasana semarak jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025 mulai terasa dengan pemasangan dekorasi khas, seperti lampion merah. Seperti yang dilakukan di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pada hari ini, Rabu (15/1/2025), sejumlah pekerja terlihat melakukan pengerjaan pemasangan lampion. Selain untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2025, pemasangan lampion dilakukan untuk mempercantik area pedestrian tersebut. Pemasangan lampion menambah semarak suasana menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang akan jatuh pada 29 Januari 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengatakan, kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto harus dituntaskan. Penuntasan tersebut untuk membuka terang...