Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Kampung Poncol Cirendeu Belum Terungkap, Polisi Tunggu Labfor
Jumat 27-Dec-2024 20:48 WIB
6
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Proses penyelidikan kasus satu keluarga yang ditemukan meninggal di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin mengatakan, pihak kepolisian masih menunggu hasil dari Laboratorium Forensik (Labfor) terkait penyelidikan.
“Belum ada, masih menunggu hasil labfor (laboratorium forensik). Mudah-mudahan segera ada informasi,” ucap Kemas saat dikonfirmasi, Jumat (27/12/2024).
Pada kesempatan ini, Kemas menyebut jika tidak ada kendala dalam penyelidikan ini. Hanya saja, prosesnya memakan waktu lebih lama karena laboratorium forensik juga menangani barang bukti dari penyidik lain.
“Belum ada kendala, memang menunggu hasil saja. Biasanya, lama proses ini tergantung antrian. Yang di laboratorium bukan hanya barang bukti dari kami, tetapi juga dari penyidik lain. Jadi, butuh waktu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Warga Desa Warga Kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, dibuat geger karena ditemukan mayat satu keluarga di dalam rumah, Minggu (15/12/2024).
Ketiga jenazah tersebut adalah AF (31) suami, YL (28) istri dan AH (3) anak laki-laki.
AF ditemukan tewas menggantung di plafon dapur, sementara YL dan AA ditemukan berbaring tak bernyawa di kamar tidur mereka.
Jasad satu keluarga itu sudah dimakamkan secara terpisah usai dilakukan autopsi di rumah sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Jenazah YL dan AA dimakamkan satu liang lahat di Tanah Wakaf Poncol, Cirendeu. Sedangkan AF dimakamkan di Bungur, Gandaria, Jakarta Selatan.
Oleh: Alwi Shahab*)Beruntunglah mereka yang menunaikan ibadah haji pada masa modern kini. Hanya dalam waktu sembilan jam penerbangan, jamaah sudah bisa sampai di Tanah Suci. Sekembalinya dari menunaikan rukun...
Kapolri pun meminta kepada jajarannya untuk lebih memasifkan patroli bersama dengan TNI di sejumlah titik rawan terjadinya pemalakan atau pungutan liar yang menuju ke lokasi-lokasi wisata.