Foto : tempo
brominemedia.com-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut masih akan
menelusuri kasus suap Kardus Durian. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK,
Karyoto, berkata penyelidikan kasus tersebut masih bergulir di KPK.
Karyoto berkata KPK sama sekali belum menghentikan kasus
tersebut. Ia menyebut pihaknya belum mengeluarkan surat penghentian
penyelidikan perkara.
"Kami belum ada penghentian, penyelidikan masih
berjalan," ujar Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin
28 November 2022.
Kendati demikian, Karyoto menjelaskan, KPK masih kesulitan
untuk menaikkan kasus tersebut ke tahap penyidikan. Sebab, ia menjelaskan, dua
orang saksi kunci kasus tersebut telah meninggal.
"Terkait bisa ditingkatkan atau tidak, beberapa saksi
kunci telah meninggal dunia, kalau enggak salah di perkara itu ada dua,"
ucap Karyoto.
Kasus kardus durian merupakan kasus suap pengucuran dana
percepatan pembangunan infrastruktur daerah Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yang terjadi pada 2011. Nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB), Muhaimin Iskandar, disebut-sebut terlibat dalam kasus itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, meminta tim
penyidik agar membuka kembali kasus kardus durian tersebut. Hal itu
disampaikannya pada 22 November 2022.
"Saya berharap ada dulu ekspose biar kita lihat, apakah
nanti ada bukti yang cukup untuk ditingkatkan atau tidak. Ini kan perlu satu
kepastian hukum juga," kata Johanis.
Konten Terkait
Usulan KPK mengenai kenaikan gaji Kepala Daerah demi mencegah praktik korupsi mendadak...
Jumat 13-Jun-2025 22:17 WIB
Baju sutra sitaan KPK laku terjual 1.000 kali lipat dari harga limit.
Kamis 12-Jun-2025 21:02 WIB
Budi juga menjawab indikasi keterlibatan pihak Imigrasi dalam kasus ini. Dia mengatakan KPK mendalami seluruh informasi yang ada lewat pemanggilan para saksi.
Kamis 29-May-2025 21:05 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan segera menindaklanjuti adanya dugaan gratifikasi di Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Kamis 29-May-2025 20:55 WIB
Indonesia merupakan negara demokrasi dengan rakyat yang majemuk. Kemajemukan itu diwujudkan ke dalam partai yang beragam untuk mengakomodasi berbagai kepentingan dan keinginan masyarakat.
Kamis 22-May-2025 20:44 WIB