Foto : harianjogja
brominemedia.com - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman
(DPUPKP) Kota Jogja menyiapkan dana insidental sedikitnya Rp1 miliar pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2023 untuk perbaikan talut
yang ambrol akibat cuaca ekstrem.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman DPUPKP Kota
Jogja Sigit Setiawan mengatakan, dana itu nantinya bisa difungsikan untuk
memperbaiki sejumlah talut yang rusak akibat longsor. Pihaknya telah melakukan
pencermatan terhadap beberapa talut yang rusak untuk segera diperbaiki.
"Salah satunya yang di Prenggan Kotagede. Itu terdampak
longsor pada pertengahan bulan ini. Itu nanti kita perbaiki pakai dana
insidental," kata Sigit, Kamis (23/2/2023).
Sedikitnya dua insiden talut ambrol yang dicatat BPBD
setempat terjadi di wilayah Jogja belum lama ini. Talut yang rusak di wilayah
Prenggan itu sepanjang 15 meter dengan lebar enam meter dan tinggi sembilan
meter. Satu lagi berada di Wirobrajan dan berdampak pada kediaman warga.
"Kita cermati dulu kebutuhannya seperti apa sambil
melihat kerusakannya sebesar apa di dua lokasi itu. Setelahnya baru kita susun
rencana perbaikan," ungkap Sigit.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
Sigit menambahkan, pada tahun ini pihaknya juga melakukan revitalisasi talut di dua lokasi yang telah dianggarkan pada APBD 2023. Keduanya yakni di wilayah Pringgokusuman dan juga Gowongan. "Itu talut pemukiman di Gowongan RW 7 dan Pringgokusuman RW 1," ujarnya.
Di Gowongan talut yang diperbaiki itu sepanjang 80 meter dan menelan anggaran sebanyak Rp2 miliar. Sementara di wilayah Pringgokusuman dengan biaya Rp1,7 miliar akan merevitalisasi talut sepanjang 150 meter. "April rencananya kita mulai dan selama 5 bulan pengerjaan rampung," katanya.
Ketua RT 57 RW 13 Darakan Barat, Prenggan, Kotagede Dwi Santoso mengatakan, lebih dari sepekan insiden talut ambrol yang terjadi di wilayahnya sampai sekarang tak kunjung diperbaiki. Talut yang rusak itu padahal menutup akses jalan yang sering digunakan oleh warga setempat untuk beraktivitas.
"Longsor menutup akses jalan pinggir kali dan merusak Bronjong. Jalan itu juga penghubung antar wilayah, tiap saat dilalui warga, baik lalu lintas perekonomian maupun akses jalan ke sekolah. Karena sebelah lokasi longsor ada SDN Karang Mulyo," katanya.
Sampai sekarang talut hanya ditutupi oleh terpal ala kadarnya untuk mencegah longsor susulan akibat pergerakan tanah imbas dari cuaca ekstrem. "Belum ada perbaikan. Masih seperti pertama kali longsor, cuma hanya ditutup terpal saja untuk mengurangi longsor susulan bila terjadi hujan," ujarnya.
Konten Terkait
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut sebanyak 28 kelurahan masih berstatus zona kuning dalam sistem pengelolaan sampah. Sementara, 17 kelurahan lainnya sudah
Selasa 08-Apr-2025 20:27 WIB
Tes Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi 2022 yang lolos sebagai guru dalam penempatan tugasnya masih memerlukan waktu.
Jumat 17-Mar-2023 06:37 WIB
DPUPKP Kota Jogja menyiapkan dana insidental sedikitnya Rp1 miliar pada APBD murni 2023 untuk perbaikan talut yang ambrol
Jumat 24-Feb-2023 06:47 WIB
Kota Jogja pun menargetkan pada 2024 mendatang wilayahnya mampu terbebas dari fenomena stunting yang pada 2022 lalu angka pravelensinya sebesar 10,7 persen.
Selasa 21-Feb-2023 23:47 WIB
Partai Golkar DIY sudah bulat menyatakan dukungan kepada anggota DPD RI Afnan Hadikusumo
Senin 13-Feb-2023 09:47 WIB