PERISTIWA

Komentari Kesepakatan Hamas-Israel, Imam Khameini Puji Keteguhan Palestina Melawan Zionis

Kamis 16-Jan-2025 20:36 WIB 5

Foto : jpnn

Brominemedia.com – Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khameini merespons kesepakatan tentang gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Islam atau Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (Hamas) dengan Israel.

Ulama Syiah itu menyebut kesabaran dan keteguhan rakyat Palestina dalam melawan Israel telah memaksa Negeri Zionis tersebut menarik diri.

Imam Ali Khameini menyampaikan responsnya tersebut melalui akunnya di Twitter (X) pada Kamis (16/1/2025).

"Akan tertulis dalam buku bahwa ada kelompok yang pernah membunuh ribuan anak-anak & wanita di Gaza! Semua orang akan menyadari bahwa kesabaran rakyat & keteguhan Perlawanan Palestina & Front Perlawananlah yang memaksa rezim Zionis mundur," tulisan Khamenei di akun @khamenei_ir.

Dalam unggahan itu, Imam Khameini juga menyertakan tagar #GazaIsVictorious. The Jerussalem Post mewartakan unggahan tersebut dibuat dalam dua bahasa, yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Ibrani.

Adapun Kementerian Luar Negeri Iran menyebut kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel merupakan bentuk kemenangan rakyat Palestina.

Negeri Para Mullah itu juga mengharapkan gencatan senjata tersebut akan mengakhiri genosida terhadap rakyat Palestina yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

"Kesepakatan gencatan senjata adalah hasil dari perlawanan, keberanian, dan ketangguhan rakyat Palestina dalam menghadapi salah satu tindakan genosida terbesar dalam sejarah," ujar Kementerian Luar Negeri Iran melalui pernyataannya, Kamis (16/1/2025).

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga mengeluarkan pernyataan senada. Kekuatan militer berpengaruh di Timur Tengah itu memberikan ucapan selamat kepada Hamas.

IRGC dalam penyatannya menyebut Hamas menang dalam perlawanan terhadap Israel. “… kesepakatan gencatan senjata merupakan kekalahan yang tidak bisa diperbaiki bagi rezim Zionis.”

Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel tercapai dalam perundingan di Doha, Qatar, pada Rabu (15/1/2025).

Dua pihak yang bertikai itu mencapai kesepakatan setelah duduk dalam meja perundingan yang ditengahi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS).

Gencatan senjata itu juga akan diikuti pertukaran tawanan dan sandera. Selain itu, Israel juga akan menarik tentaranya secara bertahap dari Gaza.

Kedua pihak tersebut mulai berperang ketika Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023. Tidak hanya menyerang Israel, kekuatan politik dan senjata yang menguasai Jalur Gaza itu juga menculik tentara maupun warga sipil di negeri pimpinan Benjamin Netanyahu tersebut.

Konten Terkait

PERISTIWA Komentari Kesepakatan Hamas-Israel, Imam Khameini Puji Keteguhan Palestina Melawan Zionis

JPNN.com, TEHRAN - Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khameini merespons kesepakatan tentang gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Islam atau Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (Hamas) dengan Israel.

Kamis 16-Jan-2025 20:36 WIB

PERISTIWA Pejabat Iran Menuduh Israel Sabotase Peralatan Nuklir

Wakil Presiden Iran Javad Zarif mengklaim bahan peledak yang ditemukan di platform sentrifus dibeli untuk program nuklir Teheran disabotase Israel.

Rabu 15-Jan-2025 20:47 WIB

PERISTIWA Israel Bunuh 70 Anak Gaza dalam 5 Hari

Anak-anak Palestina di Gaza terus menanggung beban berat akibat genosida Israel, yang kini memasuki bulan ke-16.

Minggu 12-Jan-2025 22:26 WIB

PERISTIWA Kebakaran Hutan Los Angeles, Pengguna Medsos Kaitkan Kebakaran Gaza Buatan Israel Pakai Senjata AS

Saat kebakaran hutan melanda Los Angeles, media sosial menunjuk pada kebakaran yang dilakukan Israel di Gaza.

Jumat 10-Jan-2025 20:49 WIB

PERISTIWA Mantan Menhan Israel: Tentara Zionis Harus Waspada saat Berlibur ke Luar Negeri

Anggota tentara pendudukan Israel harus khawatir tentang kemungkinan penangkapan saat bepergian ke luar negeri sebagai akibat dari tindakan mereka di Gaza. Itu diungkapkan mantan Menteri Pertahanan Moshe Yaalon.

Kamis 09-Jan-2025 01:10 WIB

Tulis Komentar