TREND

KNTI Ungkap Dilema Proyek Modernisasi Kapal Nelayan

Rabu 17-Sep-2025 20:38 WIB 6

Foto : tempo

Brominemedia.com – KESATUAN Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai proyek modernisasi kapal nelayan berpotensi mengerdilkan nelayan kecil di wilayah penangkapan. “(Program ini) menghadirkan dilema serius bagi masa depan nelayan tradisional Indonesia,” kata Ketua Umum KNTI Dani Setiawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 September 2025.

Dani menjelaskan, KNTI mengidentifikasi 90 persen nelayan mengoperasikan kapal berukuran di bawah 10 tonase kotor atau gross tonnage (GT). Adapun pemerintah menargetkan modernisasi 1.000 kapal nelayan dengan kapasitas 30 GT dan lebih dari 500 unit dengan kapasitas sekitar 150-500 GT.

Itu berarti, terdapat kesenjangan teknologi dan kapasitas yang sangat besar antara nelayan tradisional dan program modernisasi. Dani mengatakan kesenjangan ini berpotensi membuat nelayan kecil termarjinalkan dari wilayah penangkapan tradisional mereka. 

Ia menyoroti kosongnya sistem zonasi yang berkeadilan membuat kapal berkapasitas 3-600 GT dapat beroperasi di zona yang sama dengan kapal di bawah 10 GT. Dani khawatir, kondisi tersebut menciptakan kompetisi tidak sehat dan berpotensi memicu konflik horizontal antarnelayan. 

Dani mengatakan kapal-kapal modern berkapasitas besar akan mendominasi daerah penangkapan ikan yang selama ini diakses nelayan tradisional sehingga berpotensi menggeser wilayah tangkap dan ekonomi yang sistematis. 

Kapal besar berpotensi menguras stok ikan di wilayah pesisir sehingga memaksa nelayan tradisional menuju perairan dengan risiko tinggi dengan hasil rendah. Terlebih, Dani mengaggap Sistem pengawasan dan perizinan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menghadapi tantangan berat dengan tambahan ribuan kapal modern.

KNTI mendesak pemerintah memenuhi rekomendasi seperti memberlakukan zonasi berkeadilan yang melindungi wilayah tangkap nelayan kecil, sistem pengawasan berbasis masyarakat, jaminan pendapatan minimum yang kompetitif dengan awak kapal perikanan luar negeri, dan skema jaminan sosial komprehensif.

Adapun modernisasi kapal merupakan satu dari lima program baru pemerintah bertajuk 8+4+5 untuk menciptakan lapangan kerja. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan 200 ribu lapangan pekerjaan tercipta dari lima program tersebut. 

Dani meragukan pemerintah bisa mencapai target tersebut. Ia mengatakan berdasarkan temuan KNTI, angkatan kerja di Indonesia cenderung memilih bekerja di luar negeri dengan pendapatan tinggi dan jaminan sosial, dibandingkan mengikuti program lokal yang tidak memberikan kepastian pendapatan dan jaminan sosial memadai. “Jika hal ini tidak dilihat maka berpotensi menciptakan kebijakan tidak tepat sasaran bukan penciptaan lapangan kerja tambahan yang berkualitas,” kata Dani. 

Ia menyoroti lemahnya jaminan sosial menjadi kelemahan krusial dalam program modernisasi perikanan. Sebab skema asuransi nelayan, jaminan pendapatan minimum, hingga program pensiun dan kesehatan khusus nelayan yang menurut Dani belum banyak dibicarakan dalam program ini.

Share:

Konten Terkait

TREND KNTI Ungkap Dilema Proyek Modernisasi Kapal Nelayan

Pemerintah menargetkan modernisasi 1.000 kapal nelayan dengan kapasitas 30 GT dan lebih dari 500 unit dengan kapasitas sekitar 150-500 GT.

Rabu 17-Sep-2025 20:38 WIB

PERISTIWA Aksi 179: Ini Isi 7 Tuntutan Demo Ojol di Hari Perhubungan Nasional

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Aksi 179" pada 17 September 2025 di Jakarta, menuntut tujuh poin utama, termasuk pengesahan RUU Transportasi Online

Rabu 17-Sep-2025 20:38 WIB

PENDIDIKAN Rektor UHN Sudirman Said Sebut Mahasiswa Pelurus Negeri

Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN) Tegal, Jawa Tengah, Sudirman Said, memberikan orasi pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

Rabu 17-Sep-2025 20:36 WIB

PERISTIWA Hilang Sejak Kerusuhan di Mako Brimob 29 Agustus 2025, Keluarga Minta Farhan Dikembalikan

Hilang Sejak Kerusuhan di Mako Brimob 29 Agustus 2025, Keluarga Minta Farhan Dikembalikan

Rabu 17-Sep-2025 20:35 WIB

PEMERINTAHAN Soal Angga Raka Punya 3 Jabatan Sekaligus, Begini Penjelasan Istana

Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap alasan Angga Raka Prabowo kini mendapat tiga jabatan sekaligus.

Rabu 17-Sep-2025 20:34 WIB

Tulis Komentar