FINANCE

Kinerja Prabowo Moncer, Dolar AS Runtuh di Bawah Rp16.500

Senin 03-Mar-2025 20:15 WIB 10

Foto : rmol

Brominemedia.com - Pola suram dan sikap pesimis belum sepenuhnya reda di pasar uang global. Pelaku pasar kini semakin mencermati perkembangan terkini dari kebijakan penaikkan tarif masuk oleh pemerintahan Presiden Trump yang diyakini akan memukul perekonomian sejumlah negara mitra penting AS.


Gerak balik penguatan seluruh mata uang utama dunia akhirnya masih kesulitan di tengah potensi teknikal yang tersedia. Namun sedikit beruntungnya, tekanan jual lanjutan terkesan mereda dalam mengawali sesi perdagangan pekan ini di Asia, Senin 3 Maret 2025. Situasi sedikit redanya tekanan jual pada mata uang utama dunia tersebut kemudian dijadikan bekal berharga bagi pelaku pasar di Asia untuk menjejak zona penguatan.


Pantauan RMOL memperlihatkan, kinerja mata uang Asia yang kompak menjejak zona hijau dalam mengawali sesi perdagangan pagi. Meski kisaran penguatan yang dibukukan cenderung berada di rentang terbatas, pelaku pasar terlihat kesulitan untuk menemukan pijakan suram lanjutan guna melakukan tekanan jual lebih jauh.


Pantauan hingga sesi perdagangan sore memperlihatkan, mata uang Asia yang hanya menyisakan Yuan China, Baht Thailand dan Ringgit Malaysia yang beralih ke zona pelemahan tipis, sementara mata uang Asia lainnya mampu bertahan stabil menjejak zona penguatan meski di rentang sangat sempit.


Terkhusus pada Rupiah, kinerja penguatan terlihat menonjol dan semakin kukuh berkat sajian sentimen domestik yang mengesankan. Laporan yang beredar di kalangan pelaku pasar menyebutkan, Indeks PMI atau aktivitas manufaktur nasional untuk Februari lalu yang sebesar 53,6 atau melonjak cukup meyakinkan yang sekaligus mencerminkan moncernnya kinerja perekonomian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.


Indeks PMI yang mengesankan tersebut kemudian semakin kukuh dengan rilis data inflasi bulanan yang dilaporkan terjadi deflasi 0,48 persen pada Februari lalu.


Paduan sentimen eksternal dan internal yang lumayan kondusif ini kemudian menghantarkan optimisme pelaku pasar untuk berbalik mengangkat nilai tukar Rupiah yang telah terlalu terpukul pelemahan dalam beberapa hari sesi perdagangan sebelumnya.


Rupiah akhirnya konsisten menjejak penguatan dan hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung tercatat diperdagangkan di kisaran Rp16.475 per Dolar AS atau menguat 0,6 persen. Sokongan sentimen domestik yang positif membuat Rupiah mampu mencatatkan diri sebagai mata uang terkuat di Asia, meski kisaran penguatan yang dibukukan tak terlalu tajam.

Konten Terkait

PENDIDIKAN Presiden Prabowo Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat, Target Mulai Tahun 2025

Ia menegaskan bahwa sekolah rakyat yang akan ada untuk semua tingkatan, mulai SD, SMP, dan SMA diperuntukan untuk siswa dari keluarga miskin atau miskin ekstrem.

Senin 03-Mar-2025 20:45 WIB

KRIMINAL VIDEO Sosok Riezky Kabah, Tiktoker Tidak Mendidik yang Kerap Hina Guru

Tiktoker Riezky Kabah dengan pengikut 2,5 juta viral lantaran secara rutin membuat postingan menghina profesi guru di Indonesia

Senin 03-Mar-2025 20:20 WIB

FINANCE Kinerja Prabowo Moncer, Dolar AS Runtuh di Bawah Rp16.500

POLA suram dan sikap pesimis belum sepenuhnya reda di pasar uang global. Pelaku pasar kini semakin mencermati perkembangan terkini dari kebijakan ...

Senin 03-Mar-2025 20:15 WIB

EVENT Hari Kedua Ramadan, Presiden Prabowo Pamer Buka Puasa Bareng Titiek & Putranya, Lihat

Presiden Prabowo Subianto bersama keluarganya, Titiek Soeharto dan putranya Didit Hediprasetyo mengadakan buka bersama di hari kedua ramadan.

Senin 03-Mar-2025 00:07 WIB

PERISTIWA Pelaku Perang Sarung di Purwodadi Masih di Bawah Umur

Aksi yang berbahaya ini melibatkan sejumlah remaja yang sebagian besar masih berstatus pelajar. Adapun delapan remaja yang diamankan

Minggu 02-Mar-2025 23:30 WIB

Tulis Komentar