Foto : tempo
brominemedia.com –
Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran baru tentang Petunjuk
Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirop pada Anak untuk mencegah Peningkatan Kasus
Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal Nomor HK.02.02/III/3713/2022, yang
ditetapkan pada 11 November 2022. Hingga 15 November 2022, Kemenkes mencatat
tidak ada lagi kasus baru gagal ginjal akut pada anak.
“Melalui surat edaran ini, seluruh fasilitas Kesehatan dan
penyelenggara sistem elektronik farmasi (PSEF) dan toko obat dalam penggunaan obat
diminta untuk berpedoman pada penjelasan Kepala BPOM terkait dengan daftar obat
yang boleh digunakan, dikecualikan dan tidak boleh digunakan,“ ujar juru bicara
Kementerian Kesehatan M. Syahril dalam keterangannya Kamis 17 November 2022.
Selain itu Syahril juga menjelaskan di dalam surat edaran
yang baru, mengatur mengenai dua belas obat kritikal yang boleh digunakan namun
dengan monitoring tenaga kesehatan. Kedua belas obat tersebut di antaranya Asam
valproat (Valproic acid), Depakene, Depval, Epifri, Ikalep, Sodium valproate,
Valeptik, Vellepsy, Veronil, Revatio sirup, Sildenafil, Viagra sirup, Kloralhidrat
(Chloral hydrate) sirup.
“Diluar dari daftar yang ada sebaiknya jangan digunakan
dulu, tunggu hasil penelitian lebih lanjut,” tegas Syahril.
Dengan berlakunya surat ini, maka Surat Plt. Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/III/3515/2022 pada 24 Oktober 2022
dan Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3565/2022
pada 28 Oktober 2022, tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada
Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif
Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
“Obat-obat kritikal ini tetap boleh digunakan oleh tenaga kesehatan dengan pengawasan ketat,” pesan Syahril.
Syahril menuturkan hingga 15 November 2022, jumlah kasus GGAPA tercatat ada 324 kasus, dimana tidak ada penambahan kasus baru sejak 2 November 2022. Tercatat, kasus sembuh sebanyak 111 pasien, dengan kasus kematian 199, sementara yang masih dalam perawatan sebanyak 14 kasus.
Syahril menjelaskan, kasus gagal ginjal akut pada anak didominasi oleh anak usia 1-5 tahun, Sebanyak 9 kasus yang saat ini masih menjalani perawatan perawatan di RSCM, 2 pasien di Aceh, 1 pasien masing-masing di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau.
Adapun pasien yang masih menjalani perawatan dengan tingkat keparahan pada level stadium 3, dan masih diberikan obat penawar Fomepizole serta dari keempat belas pasien tersebut. Pasien dilaporkan tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid), melainkan murni sakit GGAPA yang disebabkan oleh toksikasi dari EG dan DEG pada sirop/obat cair.
“Stadium 3 ini paling berat, dengan kerusakan ginjal yang cukup parah. Saat ini semua pasien masih dilakukan perawatan intensif di ruang PICU. Kita juga upayakan dengan pemberian fomepizole, mudah-mudahan ini akan membantu,” ujar Syahril
Menurut Syahril, menurunnya kasus kematian pada GGAPA disebabkan oleh penerbitan Surat Edaran Kemenkes pada 18 Oktober 2022 lalu yang melarang pengunaan obat sirup pada anak, hingga take down PT Afi Farma pada 31 Oktober 2022 dan penggunaan dari antidotum atau penawar fomepizole injeksi sebagai pengobatan yang efektif bagi pasien. “Memerlukan waktu untuk proses perawatan, kami harapkan seluruh pasien segera membaik,” kata Syahril.
Konten Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tim Investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyerahkan hasil penyelidikan terkait kematian Aulia Risma Lestari (ARL), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia Universitas Diponegoro (Undip), ke...
Jumat 30-Aug-2024 20:34 WIB
Kemenkes menerbitkan surat edaran terkait pembagian kompetensi untuk mengatasi persinggungan pelayanan yang melibatkan profesi dokter spesialis di RS.
Senin 09-Jan-2023 10:00 WIB
Kemenkes tengah lakukan transformasi kesehatan. Salah satu kendalanya, 400 lebih aplikasi kesehatan milik pemerintah belum saling terintegrasi.
Sabtu 24-Dec-2022 09:01 WIB
Pengampuan rumah sakit pendidikan diharapkan bisa menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu.
Selasa 06-Dec-2022 09:14 WIB
Berdasarkan temuan, Provinsi di luar Jawa-Bali memiliki capaian imunisasi kejar yang lebih rendah dibandingkan dengan wilayah regional Jawa Bali.
Sabtu 03-Dec-2022 12:30 WIB