Foto : sindonews.com
brominemedia.com--Sebuah video beredar di media sosial mengenai peristiwa kecelakaan yang terjadi pada bus wisata, pada Sabtu (18/6) siang di wolayah Pancung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.
Bus wisata itu diduga mengalami rem blong dan menambrak belasan mobil dan sepeda motor.
Hingga kini, polisi belum memberikan kronologi kecelakaan maut itu dan berapa jumlah korban jiwa.
"Anggota masih tangani dan kumpulkan keterangan dari saksi- saksi," kata Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Sabtu (18/6).
Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Raya Denpasar-Singaraja itu berawal dari bus pariwisata yang melaju dari arah Bedugul, Tabanan.
Saat tiba di lokasi yang merupakan jalan menurun, bus diduga mengalami rem blong hingga menyambar mobil dan motor yang sedang melintas maupun parkir di pinggir jalan.
Bus baru terhenti setelah menabrak tebing. Untuk saat ini belum diketahui berapa jumlah korban dari penumpang bus maupun kendaraan yang ditabrak.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Kanisius Franata juga menerangkan pihaknya saat ini masih mengumpulkan data-data di lapangan.
"Mohon waktu masih mengumpulkan data," kata Franata.
Konten Terkait
Kronologi Tewasnya Mahasiswa dan Petugas Kebersihan Dalam Kecelakaan di Pondok Indah Jaksel. Penyebab laka didalami
Minggu 27-Apr-2025 20:46 WIB
Ketika sang model berusaha membersihkan namanya usai dituding selingkuh, warganet justru menyinggung kembali masa lalu.
Kamis 24-Apr-2025 20:43 WIB
Korban yang dikenal dengan inisial A, menyampaikan aduannya melalui kuasa hukumnya Tri Eva Oktaviani dari YLBHI-LBH Surabaya Pos Malang kepada Polresta Malang Kota pada Selasa, 22 April 2025.
Selasa 22-Apr-2025 20:29 WIB
Fotografer dari seluruh dunia berkesempatan untuk ikut serta dalam salah satu ajang lomba fotografi internasional, The Epson International Pano Awards.
Senin 21-Apr-2025 20:40 WIB
Keberadaan oknum-oknum yang menyalahi fungsi ormas ini, dinilai selain dapat mengganggu kenyamanan masyarakat, juga dapat merusak iklim investasi
Jumat 18-Apr-2025 20:50 WIB