Foto : detik
brominemdia.com - Geger rumah mewah di Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi
markas puluhan WNA penipu. Sekelompok pelaku penipuan internasional yang
mendiami rumah itu lantas mengejutkan warga sekitar.
Kasus ini menguak saat Direktorat Tindak Pidana Umum
(Dittipidum) Bareskrim Polri menangkap 55 WNA di Jakarta Selatan (Jaksel)
hingga Jakarta Timur (Jaktim) diduga terlibat penipuan atau fraud jaringan
internasional via media elektronik. Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen
Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pihaknya juga menangkap 6 warga Indonesia
dalam kasus ini.
"Kemudian warga negara asing itu 55, di mana 50
laki-laki dan 5 perempuan. Kemudian warga negara Indonesia 5 laki-laki dan 1
perempuan," kata Djuhandhani di gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo,
Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (5/4/2023).
Sebanyak 55 WNA dan 6 WNI itu ditangkap di lokasi berbeda,
yakni Jalan Selat Batam B10 Nomor 14 Duren Sawit, Jaktim; Jalan Pejaten Barat 4
Nomor 43A, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel; dan Jalan Sawo 2 Nomor 71
Kebayoran Baru, Jaksel.
"Di mana di TKP, kami mendapatkan barang bukti yaitu 51
unit iPad, 68 handphone, 7 unit laptop, 1 box headset, kemudian 1 printer, 3
keyboard, 4 modem, 2 token, 3 charger laptop, 1 ikat charger HP, 1 DVR, 2 kotak
kerja, kemudian 1 koper kertas catatan, 2 paspor, 1 ikatan kartu pertanda
Telkomsel, 12 dompet, 1 bundel kartu identitas, 1 flashdisk, 1 bundel uang
tunai," papar dia.
"Kami masih akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi.
Kalau dilihat namanya adalah nama warga negara asing di daerah China. Namun
kita belum bisa memastikan karena para pelaku ini sampai sekarang belum kita
dapatkan paspornya," imbuhnya.
Djuhandhani menyebut para pelaku diduga melakukan penipuan
menggunakan media elektronik jaringan internasional atau illegal access; dan
atau menggunakan dokumen perjalanan visa yang tidak sah; atau tindak pidana
pemalsuan visa tanda masuk atau izin tinggal; dan atau menyalahgunakan kegiatan
yang tidak sesuai dengan maksud tujuan pemberian izin tinggal.
"Yang dilakukan para tersangka ini semacam kalau di
kita menipu dengan telepon mengaku sebagai polisi. Kadang-kadang minta tebusan,
perbuatan-perbuatan seperti itu yang dilakukan," ujarnya.
Lebih lanjut, para pelaku ini hanya menargetkan korban yang
berada di luar negeri. Di antaranya, lanjut Djuhandhani, warga Singapura hingga
Thailand.
"Dikarenakan ini TKP-nya memang di Indonesia, namun
korban korban ada yang dari Singapura, ada yang dari Thailand, ada yang di
China, dan sampai saat ini belum ada laporan atau pun bisa kita dapatkan
korbannya secara langsung berdasarkan pengakuan mereka," ucap dia.
"Dan sampai saat ini belum ada laporan ataupun bisa
kita dapatkan korbannya secara langsung. Berdasarkan pengakuan mereka korbannya
dari daerah-daerah yang berada di daratan China," pungkas dia.
Selain itu, para pelaku menggunakan modus di mana para pelaku
menawarkan barang elektronik tapi barangnya tidak dikirim.
Para pelaku ini nantinya akan diserahkan ke Imigrasi untuk
diberikan tindak lanjut.
"Selanjutnya untuk ke 55 tersangka ini akan kami
serahkan ke Imigrasi untuk tindakan lebih lanjut," katanya.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
Warga Terkejut
Keberadaan markas penipu itu lantas menggegerkan warga sekitar. Warga di lokasi salah satu penggerebekan di Duren Sawit, Jaktim, mengaku kaget ada penggerebekan puluhan WNA di rumah itu.
"Iya, kaget. Kaget ada puluhan orang. Nggak ada yang tahu itu, tahu-tahunya orang banyak semua," kata salah satu warga bernama Tojin (50) kepada detikcom, Jumat (7/4).
Tojin mengatakan rumah itu tampak tak ada aktivitas di dalamnya. Menurutnya, rumah itu dikontrakkan dan baru ditempati sekitar satu minggu.
"Nggak ada aktivitas, cuma tinggal di sini. Dengar-dengar sih ngontrak, baru seminggu tahu orang luarnya itu baru pada datang," jelasnya.
Menurutnya, perawakan WNA yang ditangkap polisi itu berasal dari China. "Orang luarnya (WNA) udah diawasin dari dulu-dulu kali mau pindah ke mana-ke mana ya kan, pindah ke sini seminggu, langsung intelnya datang. Kayaknya itu kelihatannya orang China ya," ungkapnya.
Warga lainnya, Andi (42), menyebut rumah itu sudah disewakan sekitar 4 bulan oleh pemilik. Namun pemilik rumah sudah pindah.
"Iya, dia memang udah disewa orang itu, tapi ada atau masuk orangnya itu nggak tahu. Memang sudah disewa orang rumahnya itu, yang punya rumah itu pindah ke sana," kata Andi.
Namun Andi mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas dan sejak kapan WNA itu menetap. Karena itu, Andi mengaku kaget saat adanya penggerebekan puluhan WNA di dalam rumah tersebut.
"Nggak tahu ya. Kita nggak tahu di dalamnya ada orang atau tidak. Iya, pas gerebek situ 'wah' kaget orang. Nggak ada yang tahu," jelasnya.
Konten Terkait
Geger rumah mewah di Duren Sawit, Jaktim, menjadi markas puluhan WNA penipu. Sekelompok penipu internasional di rumah itu lantas mengejutkan warga sekitar.
Sabtu 08-Apr-2023 04:13 WIB
Geger rumah mewah di Duren Sawit, Jaktim, menjadi markas puluhan WNA penipu. Sekelompok penipu internasional di rumah itu lantas mengejutkan warga sekitar.
Sabtu 08-Apr-2023 04:13 WIB