Foto : jpnn
brominemedia.com –
Honorer tenaga kependidikan mengancam akan melakukan demo besar-besaran.
Aksi ini sebagai protes atas kebijakan pemerintah yang tidak
mengakomodasi honorer tenaga pendidik dalam seleksi pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja (PPPK).
Roni Nugraha, pengurus Forum Honorer Tenaga Kependidikan
(FHTK) SMA/SMK/SLB Negeri Kabupaten Garut mengatakan banyak di antara mereka
yang mengabdi di atas 20 tahun.
Mereka saat ini hanya menuntut kebijakan pemerintah untuk
mengakomodasi honorer tenaga pendidik dalam PPPK 2022. "Kami minta
diangkat PPPK tanpa tes sama seperti guru honorer," kata Roni, Selasa
(26/7).
Menurut Roni, seandainya tenaga pendidik tidak diakomodasi dalam
rekrutmen PPPK tahun ini, maka, seluruh honorer tendik, bahkan lintas dinas
lain akan demo besar-besaran.
Keluhan yang sama juga disampaikan Iyus Sapaat. Ia sudah
mengabdi 20 tahun sebagai honorer K2 tenaga pendidik di SMA Negeri 22 Garut.
Menurutnya, apabila diangkat PPPK tahun ini, 4-5 tahun lagi
dia pensiun. Oleh karenanya, Iyus mendesak pemerintah memperhatikan nasib
tenaga pendidik yang sudah tua untuk segera diberi kepastian pengangkatan
langsung tanpa tes dengan disediakan formasi.
"Semoga pemerintah berbaik hati, dilembutkan dan
dibukakan hatinya, serta bersikap adil terhadap seluruh tenaga pendidik untuk
meningkatkan kesejahteraan, apalagi bagi yang sudah mengabdi puluhan
tahun," pungkasnya.
Diketahui, pemerintah akan membuka rekrutmen PPPK 2022.
Kuota yang disiapkan pemerintah sekitar 900 ribu lebih.
Bahkan pemerintah menerbitkan PermenPAN-RB Nomor 20 Tahun
2022 tentang Pengadaan PPPK Guru di Instansi Daerah tahun 2022. Dalam
PermenPAN-RB tersebut, honorer K2 dan guru non-ASN di sekolah negeri dengan
masa kerja minimal 3 tahun akan diangkat menjadi PPPK tanpa tes.
Konten Terkait
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dipecat buntut dugaan pemerasan terkait kasus pembunuhan dengan tersangka anak bos Prodia.
Jumat 07-Feb-2025 21:07 WIB
JPNN.com - Oknum karyawati PT Timah bernama Dwi Citra Weni alias Wenny Myzon dipastikan bakal mendapat hukuman setimpal dari perusahaan pelat merah itu.
Senin 03-Feb-2025 09:01 WIB
Hasil kelulusan PPPK yang dijanjikan Mendikdasmen Abdul Mu'ti tidak sesuai. Afirmasi yang dijanjikan untuk guru Supriyani tidak dilakukan.
Kamis 09-Jan-2025 20:31 WIB
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Seluma hari ini (7/1/2025) mengumpulkan kepala sekolah yang berada di bawah naungannya.
Selasa 07-Jan-2025 20:16 WIB
Sebagian wilayah Kota Semarang dikepung banjir setelah diguyur hujan deras pada Rabu (11/12/2024) sore.
Rabu 11-Dec-2024 20:42 WIB