Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Adi Hidayat, Ini Batas Toleransi Umat Islam
Rabu 24-Dec-2025 21:44 WIB
2
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Pembahasan mengenai hukum mengucapkan selamat Natal menurut Adi Hidayat kembali menjadi perhatian publik menjelang akhir tahun.
Pertanyaan ini kerap muncul di tengah umat Islam, terutama terkait batas toleransi beragama tanpa melanggar prinsip akidah.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan persoalan ini secara rinci dalam salah satu kajian yang diunggah melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Dalam penjelasannya, ia menekankan pentingnya memahami perbedaan antara toleransi sosial dan keterlibatan dalam ibadah agama lain.
Penjelasan Adi Hidayat soal Toleransi Beragama
Menurut Adi Hidayat, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi. Namun, toleransi tersebut memiliki koridor yang jelas agar tidak mencampuradukkan keyakinan. Hal ini merujuk pada ayat terakhir Surat Al-Kafirun ayat 6:
“Lakum diinukum wa liya diin”
Artinya: “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Ayat ini, kata Ustaz Adi Hidayat, menjadi pedoman utama dalam menyikapi perbedaan agama.
Umat Islam diwajibkan menghormati keyakinan pemeluk agama lain, tidak mencela, tidak mengganggu, serta tidak mencampuri proses ibadah mereka.
Batasan Ketika Masuk Ranah Ibadah
Namun, Adi Hidayat mengingatkan bahwa konteks akan berbeda ketika seorang muslim terlibat langsung dalam praktik ibadah agama lain.
Dalam hal ini, ia mengutip Surat Al-Baqarah ayat 256 yang menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam memeluk agama.
Masuk Islam harus dilandasi keyakinan dan kesadaran penuh, bukan karena tekanan atau faktor sosial. Bahkan, menurut penjelasan Adi Hidayat, memaksakan urusan agama dapat berujung pada dosa.
Ia juga mengaitkan hal tersebut dengan Surat Ali Imran ayat 19, yang menegaskan bahwa Islam adalah agama yang diridai di sisi Allah.
Dari dua ayat ini, Adi Hidayat menekankan bahwa akidah tidak boleh dikompromikan, meskipun hubungan sosial tetap dijaga dengan baik.
Hukum Mengucapkan Natal Menurut Adi Hidayat
Terkait Natal, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Natal dipahami oleh umat Kristiani sebagai bagian dari ibadah.
Oleh karena itu, ketika ucapan atau tindakan sudah masuk ke wilayah pengakuan atau keterlibatan dalam ibadah agama lain, maka prinsip “Lakum diinukum wa liya diin” kembali menjadi acuan.
Dalam kehidupan sosial, umat Islam tetap dianjurkan untuk berbuat baik, saling membantu, dan menjaga hubungan harmonis dengan sesama manusia tanpa memandang agama.
Namun, menurut Adi Hidayat, toleransi sosial tidak boleh disamakan dengan partisipasi dalam ritual keagamaan.
Kesimpulan Adi Hidayat
.
Adi Hidayat menegaskan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara toleransi dan keteguhan akidah. Menghormati keyakinan agama lain adalah kewajiban, tetapi menjaga kemurnian iman juga tidak kalah penting.
Dengan memahami batasan ini, umat Islam diharapkan dapat bersikap bijak, tidak mudah terprovokasi, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk.